Lima

200 24 0
                                    

Gyuvin keluar kamar menuju ruang tamu untuk tidur. Ya, orang tua Yujin melarangnya tidur bersama dengan Yujin karena memang bukan ikatan pernikahan resmi, melainkan karena terpaksa. Gyuvin harus menerima semua ini karena memang itu adalah resiko yang memang tidak dipikirkan dalam benaknya saat melakukan kegiatan dewasa itu

Gyuvin berbaring disofa, namun Papa Jiwoong menghampiri nya

"Maaf Gyuvin menganggu istirahat mu, tapi saya mau ngomong sama kamu boleh?"

"Boleh om"

"Saya mau tanya sama kamu, kamu beneran tulus mencintai Yujin?"

"Saya bener bener tulus mencintai Yujin om, tapi maaf kalau cara saya sangat sangat salah"

"Saya memang kecewa sama kamu tapi saya masih mempertimbangkan, setelah saya melihat apa yang kamu lakukan tadi ke anak saya, disitu saya tau kalau kamu emang bener bener sayang dan tanggung jawab atas perlakuan kamu"

Gyuvin hanya mengangguk dan tersenyum

"Maafin istri saya ya, mungkin dia emang lagi emosi dan shock juga" Ucap Papa Jiwoong merangkul pundak menantu

"Iya gapapa om, ini emang hukuman untuk saya"

Jiwoong tersenyum, ahh... betapa sabarnya menantunya ini

"Besok istri saya mau pergi keluar  karena mau pergi ke butiknya dan saya juga ada urusan kerjaan, saya titip anak² saya ya terutama Yujin"

"Iya om, pasti itu mah"

"Yasudah, tidur istirahat, saya kekamar dulu"

●○●○●○●○

Besok paginya, rumah yang sementara Gyuvin tinggali itu sudah penuh dengan aktivitas pagi

"Yujin! Hyein! ayo sarapan!!" Teriak Mama Umji memanggil anak²nya

Tertinggal satu, Mama Umji baru ingat kalau dia sudah punya menantu sekarang

Mama Umji menghampiri Gyuvin yang masih tertidur disofa dengan pulasnya

"Gyuvin ayo bangun, sarapan dulu"

Gyuvin terbangun dari tidurnya

"Gyuvin ayo bangun, saya mau pergi pagi"

"Eh iya tan" Gyuvin duduk lalu berdiri berjalan ke dapur dengan jalan kelimpungan karena nyawanya belum menyatu

Bahkan sudah menjadi menantupun Gyuvin tetap memanggil mertuanya dengan panggilan tante dan om bukan dengan panggilan mama dan papa

Kembali ke situasi sekarang, Yujin dan Hyein menuruni tangga menuju ruang makan untuk sarapan. Gyuvin melihat Yujin yang menuruni tangga, hanya satu kata dalam pikirannya sekarang, cantik. Padahal hanya menuruni tangga, tapi membuat mood Gyuvin naik

"Gyu? kamu kenapa ngelamun?" Tanya Yujin mendekati Gyuvin

"Kamu cantik, yaudah ayo sarapan"

Pipi Yujin memerah semerah buah jambu karena ucapan Gyuvin tadi. Apa-apaan pagi pagi seperti ini sudah mengeluarkan gombalan 

Skip selesai sarapan

Kali ini Umji sedang bersiap untuk pergi dengan baju blouse berwarna hijau alpukat polos 

"Mama mau kemana?" Tanya Yujin

"Mama mendadak ada urusan penting di butik mama, kemungkinan mama pulang malam. Kamu gapapakan?" 

"Gapapa dong ma, kan ada Gyuvin" 

"Yaudah, inget makan jangan ditinggal"

"Siap ma"

"Oke, mama pergi dulu ya sayang...dadah"

Umji keluar dari kamar dan pergi, tapi sebelum itu

"Gyuvin, saya titip Yujin ya... jagain dia"

"Siap tan"

"Gyuvin saya ini mertua kamu, ga seharusnya kamu panggil saya dengan sebutan tante... panggil saya Mama mulai dari sekarang dan begitupun juga suami saya"

"Baik ma"

Umji tersenyum dan pergi keluar rumah. Umji sudah mulai menerima kehadiran Gyuvin sebagai menantunya, walaupun masih ada rasa sedikit kecewa namun Umji mengetahui bahwa rasa kekecewaan tidak akan bisa mengubah semuanya yang sudah terjadi

'Seneng rasanya Tante Umji udah nerima kehadiran ku disini'

Gyuvin ingin menghampiri sang istri yang berada dikamar atas, namun saat ingin menaiki tangga Hyein memanggilnya

"Kak Gyuvin"

"Ya Hyein?"

"Aku mau ngobrol sama kakak boleh? sebentar aja kok kak"

"Boleh"

Gyuvin dan Hyein duduk disofa ruang tamu. Hyein memulai obrolannya

"Kak aku mau tanya"

"Tanya apa?"

"Kakak... tulus kan sama kak Ujin? maaf ya kak kalau pertanyaannya buat kakak tersinggung, tapi aku cuma mau tanya aja kok kak"

"Iya gapapa, untuk jawaban dari pertanyaan kamu, udah pasti jawabannya kakak tulus sama kak Ujin"

Hyein mengangguk

"Seterusnya ya kak...aku ga mau ngeliat kak Ujin sedih"

"Pasti sayang, kakak bakal terus sayang dan cinta sama kakak kamu"

"Makasih kak"

Hyein memeluk Gyuvin layaknya seorang kakak kandung. Hyein memang sudah menganggap Gyuvin adalah kakak kandungnya sendiri, maka itu Hyein sangat menyayangi nya. Begitupun juga Gyuvin

'Pertanyaannya sama kayak Om Jiwoong'

●○●○●○●○

Akhirnya aku kembali
dari peradaban😘🩷🩷

Votment nya jangan lupa

Two Red Lines || GyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang