Siang ini, Umji pergi bertemu dengan karyawan yang sebenarnya akan mengambil calon cucunya. Mereka bertemu di sebuah cafe agar suasananya tidak terlalu tegang
Umji menunggu kehadiran karyawannya, sampai akhirnya karyawannya itu datang
"Eh Heeseung, Kazuha silahkan duduk"
"Baik bu" Sepasang suami istri itu duduk di tempat yang sudah disediakan
"Kazuha, Heeseung... saya ingin membicarakan tentang cucu saya yang akan kalian ambil"
Heeseung dan Kazuha mengangguk dengan senyuman kecil
"Saya minta maaf untuk yang sebesar-besarnya kepada kalian, tapi saya tidak bisa menyerahkan cucu saya kepada kalian, karena saya tau anak saya juga suaminya sangat sayang kepadanya" Ucap Umji
"Tidak apa apa bu, saya dan suami saya juga minta maaf karena ingin mengambil cucu ibu" Jawab Kazuha
"Iya ga papa Kazuha, justru saya yang merasa bersalah disini karena sudah membatalkan semuanya"
"Ga papa bu, lagian juga mungkin ini bukan takdir kita buat punya anak" Ucap Heeseung
Umji mengulas senyum manisnya, Umji merasa senang karena karyawannya mengerti akan perasaannya
"Terimakasih ya Heeseung, Kazuha saya lega dengernya"
"Iya sama sama bu"
●○●○●○●○
Saat ini Gyuvin sedang asik bermain game diponselnya, satu menit pun pandangannya tidak terlepas dari gadget nya. Walaupun Gyuvin sangat asik, Gyuvin tetap mendengar kalau pintu kamarnya terbuka dan menampilkan sosok sang kakak yaitu Hanni
"Pin"
"Hm"
"Kebiasaan, kalo orang manggil nyautnya yang bener jangan cuma 'hm' doang" Ucap Hanni
"Iya kenapa kak Hanni?" Ucap Gyuvin tapi pandangannya tetap pada ponsel nya
Hanni duduk disamping Gyuvin
"Pin, Yujin udah berapa bulan sekarang?"
"Emm lupa kak"
Hanni menghela nafasnya pelan
"Pin, kamu sama Yujin ga pernah USG ke rumah sakit?"
Seketika Gyuvin berhenti bermain game, menutup ponselnya dan berbalik menatap kakaknya. Gyuvin menyadari kalau topik yang kakaknya mulai ini adalah pembicaraan yang cukup serius
"Aku malu kak"
"Ngapain malu Pin? kamu itu suaminya, ya wajar kalo kamu ajak dia buat USG"
"Kita masih muda kak, aku malu sama orang orang yang liat kita"
"Pin, itu resi-" Ucapan Hanni terpotong karena notifikasi dari ponsel Gyuvin yang berbunyi
Tingg
Gyuvin membuka ponselnya untuk mengecek notifikasi, ternyata itu dari Yujin
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Red Lines || Gyujin
Teen FictionJust about 2 young people who become lovers and do what they shouldn't do "Aku harus gimana Gyu? aku juga punya masa depan" "Aku bakal usahain buat nikahin kamu Yu, tenang aja" bxb •sedikit mengandung 🔞 •romance •young couple homophobic keluar sana