.... ....
Hari ini aku tidak bertugas. Rencananya siang nanti akan menjenguk om ku yang dirawat dirumah sakit. Pagi hari berjalan seperti biasa, olahraga, mandi, sarapan, memeriksa taman, burung dan ikan.
Selanjutnya ada teman yang bertamu, kami ngobrol dan sejak keviralan ku ini, semua keluarga, kawan, kerabat siapapun yang kukenal selalu menyelipkan pembahasan tentang itu.
"Foto dulu Dra, foto dulu, lumayan buat nambah follower gue, yee nggak?"
"Halah, ngapain sih? Biasanya juga tiap ketemu ngga ada acara foto-foto gini" protesku sambil tetap kuturuti permintaannya
"Gue tes keviralan lo, gue posting langsung nih" ujar Yoldi sambil sibuk dengan handphone nya.
"Lo liat caption gue.."Siang ini ngobrol santai bareng Mayor Indra Wiranata" dia menunjukkan hasil postingannya
"Gokss lo emang Dra, aslii gamaen-maen lo! Bangga jadi temen lo, liaatt ini belom 5 menit udah banyak banget like nyee postingan gue! Banyak follower baru juga"
"Bentar lagi bakalan banyak komen tuh, lo tunggu aja! Gausah ngetes-ngetes, asal lo tau, gue belum accept request follower 2 juta!" Ucapku sambil menaikkan alis, sengaja membuatnya kesal
"TAA**K!!! SI ANJJ**!!" ucapnya sambil tertawa
***
Sore di rumah sakit selesai menjenguk, adegan request foto-foto terjadi lagi, aku bahkan sampai diminta masuk ke ruangan perawat, kuturuti permintaan mereka. Aku hanya tersenyum melihat kehebohan mereka.
"Indra..?" Seseorang menepuk pundakku ketika aku berjalan menuju pintu keluar rumah sakit.
Aku membalikkan badan "Wah, Lik.. apa kabar? Siapa yang sakit?" Aku bertanya sambil menyodorkan tangan menyalaminya. "Yayas, kena gerd dia" Malik menjawab
"Mantep Mayor viral kitaaaa!" Dia lanjut berkata sambil menepuk-nepuk pundakku
"Paling bisa emang lo, ngopi?" aku menawarkannya untuk minum kopi bersama karena sudah lama tidak bertemu. Di coffee shop sudut rumah sakit kami ngobrol santai
"Makin jadiii badan lo ya! Ngilang bertaun-taun tiba-tiba udah jadi Mayor aja! Mana viral lagi"
"Hahaha.. halaah! Gitu ajalaah Lik.. ngelanjutin hidup"
"Ngelanjutin hidup sambil S2, ranger juga lagi. Lanjut banget" Malik berkata sambil tertawa.
Lagi-lagi aku hanya tersenyum.
Kami melanjutkan obrolan, tidak terlalu lama.
"Ok gue balik ya, ngga bisa teralu malem juga" ujarku
"Ok, ok, siap.. makin sibuk aja lo pasti ya Dra" ujar Malik
"Biasa aja, Oia, salam Yayas ya. Cepet sembuh, jangan lupa sampein!" Sautku
"Pasti, pasti gue sampein" dia berkata sambil memgacungkan jempol.
Tiba-tiba.. "Eh, Nid bilang dia mau jenguk Yayas malem ini nih! Gamau ketemu dulu lo?" Malik berkata dengan senyum yang entah apa maksudnya.
Aku tersenyum tipis. Tidak menanggapi pertanyaannya. Cepat kukatakan "Ok! gue balik ya" sambil berjalan dan melambaikan tangan
"Siap! Hati-hati bro"
"Siap" jawabku
Nid yang dia maksud adalah Nidia, mantan istriku. Malik adalah sepupu Nidia dan Yayas adalah adiknya. Selama obrolan kami di coffee shop tadi tidak sama sekali ada pembahasan tentang aku dan Nidia. Kenapa tiba-tiba di akhir pertemuan kami dia menyebut Nidia. Entahlah.
Bertahun-tahun setelah perpisahanku dengan Nidia, aku sama sekali tidak pernah bertemu dengan orang-orang yang bersangkutan dengannya entah itu keluarga atau teman. Tapi malam ini terjadi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ini Fiksi yaa gaess yaa.. 😎😎
Happy reading~~
Tulisan pertama saya.. mohon maaf masih banyak salah dalam penulisan yang jauh dari EYD ini. Mohon bimbingannya.Semoga bisa dinikmati. Terima kasih 🤎♥️💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Fill The Blank Page
FanfictionIsi kepala dan hati seorang Mayor ajudan mentri yang terlihat sempurna, tetapi mana ada sempurna di dunia?