8. Hujan luka

40 6 3
                                    


" Tak ada kata-kata yang dapat menggambarkan dengan utuh semua perasaanku padamu"

~Dara Isabela~

Dara duduk termenung di kursi bawah pohon cukup rindang dekat jalanan. Kakinya bergerak maju mundur menendang kerikil kecil di area sekitar kakinya.

Setelah ia membalas pesan Fandy, ia memutuskan untuk berjalan kaki menuju rumahnya. Walau ia tak tahu berapa jam waktu yang ia butuhkan untuk sampai di rumahnya.

" Gini doang sakit " guman Dara.

Dara mendongak menatap langit yang penuh dengan awan hitam itu.

" Bahkan langitpun tau, betapa sedihnya gue hari ini " ucap Dara tersenyum miris.

Dara melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda itu, sambil mendengarkan musik dari airpodsnya.

Lagu Terbiasa yang di bawakan Nathaniel Riven menjadi pilihan Dara. Gadis dengan rambut pendek sebahu itu berjalan menunduk sembari menghayati lagu. Hingga tak terasa, air matanya telah turun membasahi pipinya.

" Kok gue bisa suka sama lo si Fan " guman Dara.

Bertepatan dengan itu, rintik rintik air hujan mulai turun mengenai tubuh Dara. Dara mendongak menatap langit. Perlahan matanya terpejam, menikmati tetes demi tetes air yang jatuh di wajahnya.

" Apa gue bisa milikin lo Fan? Setelah semua perlakuan gue dulu? " gumannya.

Dara kembali membuka matanya setelah menenangkan dirinya. Ia menatap jalanan kosong di depannya. Ia kembali melangkahkan kakinya menuju rumahnya. Tak memperdulikan bajunya yang mulai basah.

♥︎♥︎♥︎

Hujan telah reda, dan Dara masih belum sampai. Padahal ia sudah berjalan berpuluh puluh meter. Bajunya yang sudah basah kuyup membuat tubuhnya menggigil. Sesekali Dara mengusap lengannya, untuk sedikit menghilangkan rasa dingin yang menyeruak tulangnya. Namun mau bagaimana pun, bajunya telah basah.

Langkah Dara mulai melemah, tubuhnya terasa berat, kepalanya terasa pusing. Dara menghentikan langkahnya. Dara sudah tak bisa menyeimbangkan tubuhnya, ia hampir saja ambruk jika tidak ada seseorang yang membantunya.

Dara mendongak menatap seseorang tersebut. Betapa terkejutnya ia melihat siapa yang telah membantunya.

" Lo kenapa bisa gini, Dar? "

♥︎♥︎♥︎

POV FANDY!

Di tempat latihan, entah mengapa tiba tiba fikiran Fandy tidak fokus. Beberapa kali ia terjatuh saat merebut bola, teman temannya yang melihat hal itupun terheran pasalnya tak biasanya Fandy tidak fokus seperti ini.

Dana menghampiri Fandy yang tengah beristirahat di bangku istirahat. Ia pun duduk di samping Fandy yang tengah melamun sambil memainkan botol air mineral yang ia bawa.

Dana menepuk pundak Fandy, " lo kenapa? Lagi ada masalah? Kalo ada cerita aja ke gue "

Fandy menoleh lalu menggeleng, " Engga, gapapa " ucapnya sambil meneguk air mineral di tangannya.

" Lo ga mungkin ga ada masalah, buktinya lo yang biasanya paling fokus hari ini lo ga fokus " ucap Dana.

Fandy menghela nafas, " Gue juga ga tau, tiba tiba gue kepikiran sesuatu " guman Fandy.

My Crush Is My Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang