6. Perasaan

54 16 12
                                    

💐HAPPY READING💐

Hari demi hari Dara jalani, benih perasaan pada Fandy seakan akan muncul bahkan tumbuh besar dalam hati Dara. Walau sering kali Dara menepis tentang perasaannya itu, namun tak bisa dipungkiri lagi detak jantung Dara kini semakin menjadi jadi, seperti sekarang ini.

Jantungnya berdebar dengan berutalnya, padahal ia hanya bertukar pesan lewat aplikasi bernama whatsapp itu. Wait wait? Dara termenung, jika lewat pesan saja sudah membuat dirinya salting tak karuan. Bagaimana jika ia bertemu langsung dengan Fandy??????
Sepertinya ia akan jatuh pingsan bahkan mungkin mati mendadak saking saltingnya. Astaga apaan sih ini!

Ting!
Satu pesan masuk membuyarkan pikiran Dara, dengan cepat ia membuka layar ponselnya, tertera nama Fandy disana. Dengan hati yang berbunga bunga serta senyum yang selalu mengembang, Dara membalas pesan dari Fandy.

" ARGHHHHH APAAN NI?? PAP?? WTF?? ANJIR? SERIUS INI? DEMI APA SIH? MIMPI APA AKU SEMALAMMMM!!! " teriak Dara histeris. Ia berbaring lalu berguling guling kesana kemari di atas ranjangnya, bahkan lebih gilanya ia melakukan roll depan. Astaga ada saja kelakuan satu anak!

Dara benar benar di buat salting tujuh keliling oleh Fandy. Bagaimana tidak salting, tiba tiba Fandy mengirimkan pesan berupa foto dirinya yang tengah nongkrong secara mendadak. Benar benar membuat jantung Dara tak aman malam itu.

Dirasa tubuhnya kelelahan, ia kemudian merebahkan tubuhnya sambil terlentang, menatap langit langit kamarnya itu. Ia tersenyum lebar dengan nafas yang masih memburu. Detik berikutnya ia tersadar. Senyum yang semula mengembang kini perlahan memudar.

" Duh, kok jadi gini sih? Gue beneran suka sama Fandy? " gumannya sambil memegang kedua pipinya yang terasa panas.

Dara meraup wajahnya dengan kedua tangan. Ia benar benar frustasi saat ini. Entah mengapa perasaannya tiba tiba menjadi kalut. Ia masih belum bisa menerima perasaan mendadak ini. Ia bingung harus memberitahukan perasaan pada Fandy atau tidak?

Dara juga masih ingat betapa jahatnya ia dulu menolak Fandy secara mentah mentah. Dan sekarang malah ia yang jatuh hati? Lalu bagaimana jika Fandy membalas pembuatan Dara dulu? Sungguh, perasaannya sangat rumit saat ini.

Dara meraih ponselnya yang berada di sampingnya, menatap layar ponselnya yang menampilkan sebuah foto seseorang tersenyum lebar.

" Kenapa gue suka lo, disaat lo udah ga suka gue? Kenapa ga dari dulu gue suka lo? Gue bodoh sia sia in lo ya Fan " guman Dara bertanya pada dirinya sendiri.

Dara menaruh ponselnya pada dadanya, kemudian memejamkan matanya.

" Ini gila Fan. But..I have crush on you " ucapnya lirih.

♥︎♥︎♥︎

" Dar, boleh ngomong sesuatu ga? "

Dara~ remaja perempuan dengan seragam putih biru itu menoleh menatap remaja laki laki yang ia kenal sebagai adik kelasnya itu.

" Iya boleh, mau ngomong apa? " balas Dara tersenyum.

" A-anu, jangan di sini bisa ga? "ucap Fandy gugup.

" Oh, yaudah. Mau di mana? " tanya Dara.

" Ikutin aku aja " ucap Fandy.

My Crush Is My Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang