-💐Happy Reading💐-
Hari ini adalah hari Senin, dimana seluruh sekolah mengadakan upacara bendera. Seperti halnya sekarang ini, Dara tengah berdiri di barisan paling tengah sambil mendengarkan pembina upacara yang tengah berpidato di depan sana.
Terik matahari pagi ini begitu menyengat, beberapa kali Dara mengibaskan tangannya, mencoba menghilangkan rasa panas dan gerah di sekujur tubuhnya.
" Aduhh, ini kapan kelarnya sih " rutuk Dara sambil menyeka keringat di dahinya.
20 menit berlalu, upacara pun di bubarkan. Dara bernafas lega, akhirnya ia bisa berlindung dari sengatan matahari pagi yang begitu panas. Walaupun katanya sinar matahari pagi sangatlah bagus bagi kesehatan. Tapi bagi Dara, sinar matahari di hari Senin pagi adalah yang terburuk. Lihat saja, saking panasnya pagi hari ini baju seragamannya sampai basah karena keringat. Kembali Dara menyeka keringatnya dengan tangan.
" Dara! " panggil seseorang.
Dara yang tengah berdiri di bawah pohon pun celingukan mencari sumber suara.
" Dara! Disini! " teriak seseorang lagi.
Dara memicingkan matanya sesaat setelah Dara melihat lambaian tangan dari arah kerumunan siswa yang tengah berjalan meninggalkan barisan. Dapat ia lihat Kemala dan Ema yang tengah melambai ria padanya.
" Oi! " teriak Dara ikut melambaikan tangannya.
" Ngapain lo di sini, Dar? " tanya Kemala setelah sampai di depan Dara.
" Ngadem lah biasa, mau masuk kelas. Tapi.." Dara menoleh menatap para siswa yang tengah menaiki tangga menuju lantai 2 dan 3, " liat aja noh, ramenya udah kek antri sembako " sambungnya.
" Makanya kaya kita, kelas selalu di bawah " celetuk Kemala.
" Idih, enak di lantai 3..sering jamkosnya. Dari pada elu berdua? Wkwk gue tebak aja sih pasti tu guru masuknya rajin haha "
" Biarin, dari pada elu, tiap hari olahraga wkwk. Udah kurus makin kurus haha " balas Kemala tak terima.
" Dih, lo kok bawa bawa fisik " ujar Dara.
" E-eh Dar, sorry² bercanda tadi huhu..abisnya lo ngeselin "
Dara mengerucutkan bibirnya, " Untung lo berdua sahabat gue "
" Hehe gue minta maaf "
" Iya Dar, maaf " celetuk Ema ikut bersuara.
" Iya deh, yaudah gue pergi ke kelas dulu ya. Bye guys!! " pamit Dara berlari meninggalkan kedua sahabatnya.
♥︎♥︎♥︎
Dara menghentikan langkahnya, setelah ia sampai di lantai 3. Ia mengatur nafasnya yang memburu setelah menaiki berpuluh anak tangga agar sampai di kelasnya.
" Kapan sekolah gue ada eskalator sih? cape tiap hari olahraga mulu! " ujar Dara mendengus.
Setelahnya ia berjalan kembali menuju kelasnya berada.
Pintu terbuka, tampak terlihat teman kelas Dara yang tengah duduk beristirahat di lantai kelas depan papan tulis. Sembari mengibaskan tangannya, beberapa dari mereka juga memegang kertas atau buku yang di jadikan kipas untuk menghilangkan keringat mereka akibat upacara tadi.
Dara kembali melangkah melewati teman temannya yang sibuk mengipasi tubuh mereka menuju bangkunya yang terletak di depan meja guru paling kiri dekat jendela.
" Dari mana aja Dar? " celetuk seseorang.
Dara menoleh menatap teman kelasnya dengan name tag, Aliya Liani.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush Is My Friend
Teen FictionPernahkah kamu jatuh cinta pada sahabat sendiri? Itulah yang dialami oleh peran utama kita, Dara Isabella. Atau biasa di sapa Dara. Gadis dengan tubuh kurus serta tinggi hanya 160 cm. Ia memiliki sifat pendiam dan pemalu terutama jika bertemu dengan...