ASSALAMUALAIKUM ^^
Ya allah, berasa lama kemaren gak update, wkwk
Oh iya mau curhat sebentar.. buat part ini aku gak pede loh. soalnya gimana yah, aku kan bikin ini buat ikut Challenge nya mbak asri, tapi dari semua cuman punya aku yang beranak cucu begini part nya banyaaak -____- dan nyebelinnya semalem pas udah ngetik part ini aku mimpi katanya di cerita ini terlalu banyak bagian tidak penting. Muahahaha hayati sakit :') untung cuman mimpi ya allah..
Dan maaf yah kalo kecepetan, heuheu..
Selamat membaca ^^
-
-
-
-
Bintang menghentikan mobil Friska tepat pada saat mobil tersebut berhenti di pelataran rumahnya, ia masih kesal karena Friska menendangnya dan meninggalkannya, lebih kesal lagi karena saat ia menuju mobil Friska gadis itu malah tersenyum tanpa dosa kepadanya, membuatnya ingin menjejalkan sepatunya pada bibir Friska saja.
"Thanks." Ucapnya perlahan. Friska hanya menanggapinya dengan senyuman saja. Setelah itu mereka terdiam beberapa saat, sebenarnya Bintang ingin mengatakan sesuatu tapi ia masih kesal, jadilah ia lebih memilih diam, dan kali ini ia memilih untuk segera keluar dari mobil Friska dan masuk ke dalam rumahnya. Saat ia menutup pintu mobil Friska, gadis itu masih duduk dengan nyaman di kursi penumpang, Bintang memutari mobilnya dan berdiri didepan pintu dari kursi yang di duduki Friska lalu membungkuk, tangannya ia tumpangkan di atas kaca yang terbuka semuanya lalu kepalanya ia sandarkan di atas tangannya. Friska malah menatapnya dengan penuh tanya, keningnya mengkerut dan matanya berkedip-kedip.
"Kenapa?" Tanya Friska. Bintang menggeleng seraya tersenyum. Aneh sekali, mendadak Bintang menjadi sedikit..err.. manis, mungkin?
"Gak apa-apa." Jawab Bintang. Ia masih saja tersenyum, Friska yang diberi senyuman seperti itu merasa benar-benar kehabisan udara dan membuatnya merasa sangat kikuk, kenapa rasanya mereka seperti sepasang kekasih yang saling menyalurkan perasaan cinta satu sama lain. Argh, pikiran itu lagi.
"Ehm.." Karena gugup, akhirnya Friska berdehem. Ia menggeser sedikit posisinya karena Bintang yang berada di sampingnya begitu dekat dan itu benar-benar membuatnya tidak nyaman, maksudnya.. ia tidak nyaman karena jantungnya, sialan sekali berpacu begitu cepat tanpa bisa ia kendalikan.
"Lo udah sampe kan? masuk sana! ngapain masih disini? Mau dorong mobil gue?" Dengan menyembunyikan kegugupannya Friska mencoba mengeluarkan serentetan kata-kata yang memang biasa ia keluarkan. Bintang mengerucutkan bibirnya, ia menatap Friska dalam.
"Lo gak nanya kenapa gue pulang dari Jepang?" Tanya Bintang. Friska terdiam, sebenarnya ia memang sangat penasaran dengan keputusan Bintang untuk pulang. Bukannya pria itu bilang mungkin akan lama disana, bahkan sampai tua? Tapi baru sebentar saja ia sudah kembali? Tidak, sebenarnya waktu satu tahun bukanlah sebentar.
"Hmm..sebenernya ya gue penasaran, tapi gue gak mau tanya lo. Ntar lo malah mikir yang aneh-aneh lagi." Jawab Friska. Bintang tertawa.
"Aneh-aneh gimana?" Tanyanya.
"Ya, lo kan suka kepedean. Bisa aja lo nyangka gue pengen tau banget atau mungkin mikir yang nggak-nggak" Kilah Friska, dan Bintang kembali tertawa. Ah, pria itu. Friska sebal karena sejak tadi pria itu senang sekali tertawa saat berada di dekatnya, ia kan jadi merasa seperti seorang pelawak.
KAMU SEDANG MEMBACA
REPOST : Oh Baby - OTR (Friska-Bintang)
RandomJadi siapa yang salah ? Lalu siapa yang benar ? Jadi bagaimana kita ? Lalu bagaimana mereka ? CERITA INI DI REPOST. WARNING : Cerita tidak mengalami pengeditan sama sekali, naskahnya tetap sama dengan naskah sebelum di hapus di wattpad.