PART 10

27K 1.4K 129
                                    

ASSALAMUALAIKUM ^^

WUHU.. tarik nafas dan renggangkan otot!

Ya ampun.. gak nyangka bisa beres juga..

Terimakasih ya untuk semua yang menemani aku satu minggu ini. Gak nyangka juga cerita ini 10 part dalam satu minggu -__- keliatan banget kalau aku pengangguran hahaha

Besok UAS, untung banget ini udah beres jadi bisa tenang..

Oh iya, semoga semuanya yang membaca bisa menuliskan pesan dan kesannya tentang oh baby ini ya..

TIBA JUGA KITA DI PENGHUJUNG ACARA TT.TT

CUSS~

-

-

-

-

Ketika semua hal di dunia ini tidak ada yang bisa membahagiakanmu

Aku ingin menjadi seseorang yang membuatmu bahagia lebih dari apapun ..


Friska sudah duduk menunggu selama satu jam di dalam mobil Bintang, tetapi pria itu tidak juga kembali ke mobilnya, ia benar-benar marah dan ia pergi entah kemana. Ponselnya, bahkan dompetnya berada di saku jaketnya yang tergeletak di kursi belakang mobilnya. Dengan berjalan kaki tanpa tujuan, kemana pria itu pergi?

"Friska.. sudah ya?" Raka sejak tadi sudah masuk kedalam mobil Bintang dan mencoba menenangkannya tapi Friska tidak juga tenang, ia malah terus-terusan menangis, dan membuat Raka benar-benar merasa bersalah. Saat Bintang pergi dan Friska menyusulnya, Raka pun menyusul mereka berdua dan tanpa sengaja ia mendengar semua pembicaraan mereka, meskipun mereka berbicara di dalam mobil tetapi teriakan Bintang sangat keras dan sampai terdengar keluar olehnya. Ya, ia mendengar semuanya dan ia menyimpulkan bahwa ada sesuatu diantara Friska dan Bintang, ia juga menyimpulkan bahwa yang dilihatnya tempo hari saat kembali ke rumah Friska adalah Bintang, dan yang ditemui oleh Bintang dikantornya selain Reza adalah Friska.

"Friska.. kita bisa cari Bintang, kamu jangan menangis. Sudah ya?" Bujuknya lagi. Friska akhirnya mengangkat wajahnya, matanya sudah sangat sembab dan hidungnya benar-benar merah. Ia menatap Raka penuh keprihatinan, ingin mengatakan sesuatu tapi dia tidak bisa, hatinya terlalu sakit atas perubahan Bintang yang tiba-tiba karena sebuah kesalah pahaman.

"Kakak minta maaf ya.." Ucap Raka lagi. Friska menenggelamkan kepalanya pada kedua lututnya dan kembali menangis.

"Semuanya salah Friska kak, Friska yang salah." Ucapnya ditengah isakannya.. jika biasanya ia menyalahkan Bintang atas semua kejadian yang menimpanya, kali ini murni benar-benar kesalahannya, dan Friska sangat mengakui itu. Ia terlalu lemah, kemarin saat Bintang menjelaskan tentang Zara, ia sempat bersikeras tapi Bintang berhasil membujuknya dan menjelaskan padanya. Sementara ia? Ketika sebuah penjelasan hanyalah satu-satunya hal yang bisa menyelamatkannya dan hubungannya dengan Bintang, justru ia hiraukan. Ia malah sibuk menangis dan pasrah dengan bentakan-bentakan Bintang. seharusnya ia membela dirinya, ya. seharusnya jika Bintang berteriak maka ia juga berteriak dan jika Bintang keluar ia juga kembali mengejarnya. Sejauh apapun pria itu pergi, ia harus mengejarnya. Sebelum ia tak bisa mengejarnya lagi. astaga..bagaimana kalau pria itu memutuskan untuk kembali ke Jepang?

"Bisa kamu jelaskan dulu pada kakak, ada apa diantara kalian? Kalian berpacaran?" Raka kembali bertanya pada Friska. Ia mengesampingkan perasaannya dan ingin mendengar sebuah cerita lengkap dari mulut Friska sendiri, agar ia tahu, agar ia bisa mencoba untuk mengerti semuanya, meskipun mungkin akan terasa sakit untuknya.

REPOST : Oh Baby - OTR (Friska-Bintang)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang