5 (Arya Putrajaya Qieran Pratama)

322 34 7
                                    

Happy Reading...

Setelah pulang dari mall dan restoran bersama Cakra, Rivan pergi kekamar mandi, dan membersihkan diri karena sudah malam.

Lalu Rivan tidur dikamarnya, paginya Rivan bangun sekitar jam 4.

Pukul 04:30

"Ugh... Sepertinya kebiasaan bangun gua terbawa sampai sini ya?" Ujar Rivan, dia duduk sambil mengumpulkan nyawa yg helang entah kemana.

Selesai dari acara mengumpulkan nyawa, Rivan pergi kekamar mandi dan membersihkan diri, selesai mandi Rivan memakai baju sekolahnya dan menyiapkan peralatan sekolahnya.

Tok... Tok... Tok...

Ceklek

"Ada apa?" tanya Rivan, setelah membuka pintu kamarnya yg kedap suara.

"Anda disuruh turun oleh tuan besar untuk sarapan, tuan muda"

"Oh bilang pada mereka aku akan menyusul"

"Baik tuan muda"

Setelah maid itu turun, Rivan kembali kekamarnya dan membawa tasnya untuk turun ke ruang makan.

"Selamat pagi" ucap Rivan, yg menyapa semua orang yg berada di ruang makan itu.

Semua orang menoleh kearah sumber suara, dan membalas sapaan Rivan. "Pagi" ucap semua orang.

Rivan pun duduk di kursi yg kosong, lalu yg lainnya mulai sarapan, suara detingan sendok terdengar, tak ada yg bersuara, suasana hening karena itu adalah peraturan dari keluarga Jacky.

Rivan sudah selesai sarapan, Rivan menunggu yg lain karena ada yg belum selesai sarapan.

Setelah semuanya selesai sarapan, Rivan mulai berdiri dan pamit pada keluarga momy-nya itu.

"Rivan pergi dulu ya"

"Supir atau antar?" tanya Lion

"Supir aja papi"

"Oke, hati-hati dijalan ok"

"Iya papi"

"Sebelum pergi kemari dulu" ucap Fira

"Ada apa ma?"

"Ini uang jajan kamu" Ucap Fira, sambil memberikan uang saku yg berwarna biru.

"Oke ma"

"Ini dari mami" ucap Nita, dan memberikan uang warna biru juga.

"Ini dari opa dan oma, habiskan ya" ucap Lina, dan memberikan uang yg berwarna merah 2 lembar.

"Eits papi gak mau kalah dong, ini untuk mu" ucap Lion, dan memberikan uang 2 lembar yg berwarna merah.

"Ini untukmu, Papa nanti akan kasih uang lebih kalau ini kurang" ucap Robin, sambil memberikan 4 lembar uang warna merah.

"Emm... Terima kasih semuanya, Rivan pergi dulu"

"Sampai jumpa juga" ucap semua orang, yg berada di ruang makan itu, dan mereka adalah Lion, Robin, Fira, Nita, opa, dan oma Rivan.

Diluar mansion, lagi dan lagi Rivan mendapatkan uang saku dari semua sepupunya, kecuali si kembar F.

Kini Rivan sedang berada dalam mobil yg dijalan kan oleh supir, Rivan sambil menghitung uang pemberian keluarga dari momy-nya itu.

'50 dari mama, 50 dari mami, 200 dari oma dan opa, 200 dari papi, 400 dari papa, 50 dari kak Fia, 100 dari bang Cakra, 100 dari bang Garel, 50 dari kak mira, 100 dari kak Tia, 50 lagi dari bang Vino, total 1.350 dolar, banyak banget kalau gitu ku pakai 50 dolar aja dulu buat jajan, sisanya disimpan dalam tabungan hehe' batin Rivan

"Tuan muda kita sudah sampai"

"Baiklah, aku akan turun"

"Iya tuan muda"

"Nanti aku telpon lagi kalau sudah pulang, pak"

"Baik tuan muda, saya permisi"

"Iya Pak"

Lalu supir itu pun pulang dan Rivan masuk kedalam sekolahnya, dia berjalan dilorong untuk menemukan ruang kepsek, dia sesekali bertanya pada orang sekitar, dan akhirnya sampai diruang kepsek.

"Selamat datang tuan muda"

"Hallo om Jack, Rivan kelas berapa om"

"Anda kelas 5A, tuan muda"

"Oke om Jack, oh iya om jangan terlalu formal om, karena ini disekolah"

"Baik tuan muda, akan saya usahakan"

"Baiklah, sampai jumpa nanti om"

"Iya tuan muda"

Rivan pun pergi menuju kelasnya, sampai dikelas ternyata sudah ada guru didalamnya, Rivan pun mengetuk pintu.

Tok... Tok... Tok...

Ceklek

"Siapa?" Tanya guru itu

"Murid baru bu"

"Oh baiklah silahkan masuk nak"

Rivan pun masuk dan guru itu mulai berbicara.

"Baiklah anak-anak kita kedatangan teman baru, silahkan perkenalkan diri nak" ucap guru itu, dan Rivan hanya mengangguk.

"Rivano Rangga Xavier A.V. Jacky, salam kenal, kalian bisa panggil sesuka kalian" ucap Rivan datar

"Baiklah nak Rivano, perkenalkan nama ibu Gina, panggil ibu Gina ya" ucap guru itu, atau kita panggil buk Gina sekarang.

'Rivan hanya mengangguk'

"Baiklah nak Rivano, silahkan duduk disamping Arya, Arya angkat tanganmu" ucap buk Gina.

'Arya angkat tangan'

Rivan pun berjalan menuju tempat duduknya, yg berada disamping jendela kelas disebelah kiri, Arya duduk disebelah kanannya.

"Baiklah mari kita lanjutkan pelajarannya" lalu buk Gina pun, mulai menjelaskan pelajarannya lagi, sedangkan Rivan, dia mendengarkan ocehan teman sebangkunya yg bernama Arya tadi.

"Hai, kenalin namaku Arya Putrajaya Qieran Pratama, panggil Arya" ucap Arya

"Hm" jawab Rivan

"Jan cuek-cuek gitu, ntr banyak siswi yg suka" ucap Arya bercanda

"Kenapa?" tanya Rivan singkat.

"Ha?" Beo Arya

"Ck memangnya kenapa?" ucap Rivan datar

"Eee gak ada sih"

"Yaudah. Fokus" ucap Rivan

"Emm oke" jawab Arya, lalu Arya pun fokus ke guru yg sedang mengajari.

Btw anggap mereka bicara bahasa Inggris ya, Arya itu anak campuran dari Canada dan Indonesia ygy, jadi campur namanya.

<Bersambung>

Hai Author sudah bisa up nih, walau upnya seminggu sekali, jangan lupa vote dan komen ya.

Oh ya Terima kasih sudah membaca cerita author, tadi author liat pembaca cerita author sudah dibaca sebanyak 1k, jadi author mengucapkan banyak Terima kasih buat yg baca cerita author, author jadi senang.

Selamat hari raya idul adha ya

Senin, 17, Juni, 2024

Transmigrasi Divan/Rivan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang