10 (Andra Varendra & Arian Fauza Rayanza)

50 6 6
                                    

Happy Reading...

Rivan, Raya, Cantika, dan Arya pun belajar bersama diruang OSIS, setelah belajar bersama itu Rivan menunjukkan soal-soal yg akan  keluar saat olim nanti. Oke kita biarkan dulu para tokoh ini belajar, kita pindah dunia dahulu.

Didunia nyata terlihat seorang remaja berusia 22 tahun, yg sedang santai dibalkon mansionnya, dia hidup sendiri sejak 10 tahun lalu, tepatnya saat dia berusia 12 tahun.

Dia sedang santai sambil membaca novel yg berjudul 'Love Aria', dia sedikit kesal dengan alur novelnya karena dia benci protagonis wanita yg dimana menurutnya itu, protagonis wanita terlihat cewek spek menye-menye senggol dikit nangis, sangat lemah!! Pikir remaja itu.

'Cih cewek lemah!! Mending gua singkirin aja tuh cewe menye-menye!! Kesel banget gua perasaan, jika gua masuk kedalam tuh novel bakal gua hancurin alurnya' batin remaja itu.

Nah sekarang kenalan dengan remaja ini!! Namanya adalah Andra Varendra, dia sudah lulus dari kuliahnya, sekarang dia berusia 22 tahun. Dia bingung mau kerja apa, karena harta warisan turun padanya semua. Dia anak tunggal tak memiliki saudara.

Jadi wajar semua harta warisan turun padanya semua dia tinggal dimansion Varendra, mansion yg sudah diserahkan kepemilikannya pada Andra 10 tahun lalu.

Hari ini sudah malam, suasana malam menjadi dingin, Andra sedang berada diruang tamu namun mengapa rasanya sangat panas? Pikir Andra.

Setelah menyadari hal itu, Andra segera memeriksa semua ruangan, karena dia mencium bau gosong dan ternyata bau itu berasal dari kabel yg sudah ada apinya, dan apinya sudah menjalar ke mana-mana, lokasinya tepat berada di dapur.

'Ck... Sial banget sih gua, mana mansion sudah terbakar lagi, gua harus segera keluar dari mansion' batin Andra, lalu Andra keluar menuju pintu utama, sayang seribu sayang, pintu utama mansionnya tak bisa dibuka, sepertinya dia sudah terjebak didalam mansionnya.

Dia terjebak dan pasrah, perlahan-lahan api menjalar disekelilingnya, dan mulai merenggut nyawa Andra.

Andra Varendra, usia 22 tahun, meninggal pada 12,03,20** hari sabtu, pukul 12:30 malam.

Andra terbangun di sebuah dimensi yg penuh dengan pemandangan bunga dan pepohonan hijau yg rindang, seseorang memanggil namanya.

"Kak Andra!!" ucap orang itu, Andra menengok siapa yg memanggilnya, dan ternyata anak kecil berusia 10 tahun yg memanggilnya.

"Adek siapa ya?" tanya Andra

"Kenalin kak, nama Arian itu Arian Fauza Rayanza, biasa dipanggil Fauza kak, usia Arian itu 10 tahun, boleh gak Arian minta tolong kakak?"

"Boleh minta tolong apa memangnya?"

"Boleh gak jiwa kakak yg menggantikan jiwa Arian? Soalnya raga Arian udah kosong dan perlu diisi jiwa lain"

"Memangnya Arian mau kemana?"

"Arian mau ikut kembaran Arian, opa, oma, momy, dan daddy kak!! Arian punya kembaran namanya Arion Fauzi Rayanza, raga Arion udah ada yg rasuki kak, tinggal raga Arian aja yg belum"

"Hmm, baiklah kakak akan menuruti permintaan Arian, tapi kakak gak tau caranya masuk keraga Arian"

"Tenang aja kak, nanti akan muncul cahaya putih yg mengelilingi jiwa kakak, Arian titip abang sulung Arian ya kak, nanti Arian transfer ingatan Arian pada kakak, kalau gitu sampai jumpa kakak" ucap Arian, lalu mulai menghilang, ingatan-ingatan asing mulai masuk dan akhirnya Andra terbangun di kamar yg serba putih dan bau obat-obatan, itu rumah sakit.

"Adek... Apa ada yg sakit? Kalau ada abang bakal panggilin dokter" ucap Fauda khawatir.

"Eghh gpp bang, Fauza mau minum dulu aja" ucap Andra, atau kita panggil Fauza sekarang.

"Baiklah tunggu sebentar ya adek" Fauza hanya mengangguk.

'Dia kakaknya Fauzi dan Fauza, namanya Aron Fauda Rayanza, usianya mungkin 15 tahun?' Batin Fauza

"Oh Fauza, syukurlah kau udah bangun, gimana perasaanmu?" tanya Fauzi

"Emm, sedikit tak enak badan" jwab Fauza

'Arion Fauzi Rayanza, abang sekaligus kembaran Fauza' batin Fauza

"Ini air putihnya dek"

"Makasih bang"

"Sama-sama, abang pergi dulu ya mau beli makanan untuk kita bertiga"

"Iya abang, hati-hati" jawab keduanya, lalu Fauda pun keluar dari ruang rawat Fauza dan menuju kantin rumah sakit.

"Fauzi"

"Ya?"

"Gua tau lu bukan kembaran gue kan? Dan lu hanyalah jiwa yg nyasar"

"Em apa maksudmu dek? Aku gak ngerti"

'Anying jangan sampai ketauan kalau gue bukan jiwa aslinya Fauzi' batin Fauzi

"Jujur saja, lu bukan kembaran gue kan? Katakan siapa lu?" ucap Fauza tegas

"Eh, eumm. Yaudah gua ngalah, gua memang benar bukan jiwa Fauzi, dan jiwa gua ada yg narik gua ke raga Fauzi" jawab Fauzi mengalah

"Katakan identitas mu" ucap Fauza tegas

"Nama asli gua Alan Daniel Argantara, dan gua berusia 19 tahun, karena kecelakaan jiwa gua ditarik ke raga ini" jawab Fauzi santai

Fauza tersenyum "Hehe, salam kenal nama raga ini Arian Fauza Rayanza, berusia 10 tahun, dan gua juga jiwa yg nyasar disini, nama asli gua Andra Varendra, berusia 22 tahun, karena mansion gua terbakar, membuat gua kehilangan nyawa, namun pemilik raga asli ini datang padaku dan menyampaikan semuanya" ucap Fauza terkekeh, sedangkan Fauzi hanya membolakan matanya karena terkejut.

<Bersambung>

Hello author balik lagi ke cerita TD/R, semoga kalian suka ama eps kali ini, dan juga maaf telat up author buru-buru pergi kesekolah soalnya.

Kalau begitu bye-bye, jumpa lagi hari rabu.

Senin-21-10-2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi Divan/Rivan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang