6 (Alan Daniel Argantara)

241 30 2
                                    

Happy Reading...

Disisi lain ada seorang yg sedang rebahan sambil membaca sebuah novel yg berjudul 'Love Aria', sepertinya dia sedang kesal dengan novelnya.

"Yak... Sialan... Punya dendam apasih si Fauzi dengan Revan!! Mengapa malah menculik Aria sebagai kelemahan Revan" gerutu seorang itu.

"Huft... Untung endingnya bahagia" gumam seorang itu.

Tok... Tok... Tok...

"Tuan muda Alan, anda dipanggil untuk makan malam" ucap seorang maid, diluar kamar orang yg bernama Alan itu.

"Ya gue akan turun sebentar lagi, gue mau nerima telpon dulu" jawab Alan

"Baik tuan muda, akan saya beritahu tuan dan nyonya besar" ucap maid itu, dan dibalas dengan deheman saja.

"Halo?" ucap Alan, menerima telpon tiba-tiba itu.

"ALAN!!" ucap orang, disebrang  sana berteriak.

"APAAN GOBLOK!!, GUA GAK BUDEG YA!!, lagian napa sih dri?" tanya Alan, pada orang yg disebut dri itu.

"Sorry heheh, btw ada yg nantangin lu balapan, Terima gak nih?" ucap dri itu.

"Terima, tapi gue makan malam dulu"

"Ok-ok"

"Kalau gitu gua tutup, btw jam berapa balapannya?"

"Jam 11 malam ini"

"Ok"

Tut, suara telpon dimatikan sepihak oleh Alan.

'Dah gue mau makan malam aja dulu' batin Alan

Setelah selesai makan malam Alan meminta izin pada orang tuanya, untuk keluar sebentar, lalu setelah mendapatkan izin, Alan langsung keluar dan menuju arena balapan.

Sampai di arena balapan, Alan langsung menuju garis start, dan mulai jalan ketika sudah ada aba-aba dari seorang wanita yg memakai pakaian yg sangat terbuka itu.

"GO"

Alan langsung menancapkan gasnya diatas rata-rata, namun na'as Alan mengalami kecelakaan, di mulai dari tabrakan sebuah mobil membuat Alan terpental, dan jatuh kejurang lalu hilang terbawa arus sungai.

"ALAN..."

"Sudah hen, kita panggilkan polisi dulu aja, siapa tau Alan bisa ditemukan" ucap Alex, teman masa kecil Alan dan Hendri.

"Tau tuh, kita panggil polisi dulu Hendri" ucap Zayn, teman masa kecil Alan dan Hendri.

Beberapa saat kemudian polisi datang, dan menutup area sana dulu karena kejadian kecelakaan itu, lalu bergegas untuk mencari tubuh Alan.

"Maaf korban yg bernama Alan Daniel Argantara, tidak bisa kami temukan tubuhnya, dan untuk yg menabrak tuan muda Argantara akan kami urus sesegera mungkin, karena pelaku sempat kabur sebelumnya" ucap polisi, yg datang untuk memeriksa tubuh Alan ada atau tidak.

Tiga hari kemudian, ada sebuah berita bahwa tubuh Alan telah ditemukan oleh seorang pekerja, yg membersihkan sekitaran sungai yg membawa Alan dengan arusnya kepinggiran sungai.

Terlihat tubuh Alan masih utuh, namun sangat dingin dan lemah, bahkan dia sudah banyak menerima luka-luka diwajahnya, serta semua anggota tubuhnya yg terlihat patah dibagian dalam itu, dan tentunya dengan nyawa yg sudah hilang.

Para polisi segera mengemasi tubuh Alan, untuk dikuburkan dengan layak, lalu mengadakan acara setelah melakukan acara melayat.

Sedangkan disisi Alan sendiri, jiwa dia malah nyasar ketubuh anak kecil yg berusia 10 tahun.

"Hah? Ini beneran gua nih? Kok tubuh gue kecil banget ya? Lalu juga gua abis kecelakan tadi, terus ni gua kenapa malah berada dirumah sakit?" manolog Alan, pada tubuh anak kecil itu.

"Sepertinya gua harus ke kamar mandi, seperti ada yg mau gua pastiin tapi gak tau juga apa" gumam Alan, dan mulai memasuki kamar mandi.

Dikamar mandi, betapa terkejutnya Alan setelah melihat kearah cermin, dia melihat wajah orang lain dan bukan wajahnya dicermin itu.

"Lah!! Wajah tampan gua mana!? Kok malah ada wajah gemoy gini sih!?" ucap Alan panik....

Setelah melihat tubuh dan wajah anak kecil itu, Alan mengira ini adalah transmigrasi karena melihat wajah dan tubuhnya yg berbeda, dan itu benar apa adanya.

Alan bingung setengah mati, karena tidak ada sepeser ingatan pun yg lewat di pikirannya, akhirnya dia kembali menuju berankar rs karena bingung atas semua kejadian yg dia alami ini.

Beberapa saat setelah dia beristirahat di berankar rs, ada seorang wanita yg berpakaian maid, sepertinya itu adalah pelayanan tubuh ini, pikir Alan.

"Tuan muda, anda sudah dibolehkan pulang oleh dokter siang ini juga, karena anda sudah sembuh sepenuhnya dari demam" ucap wanita itu, lalu dibalas anggukan oleh Alan.

Hei jangan lupakan bahwa Alan, belum diberi ingatan sepeserpun.

Setelah maid mengatakan hal itu, Alan langsung bersiap-siap untuk pulang, karena dia tidak tahu dia berada ditubuh siapa, nama pun dia tak tau.

Setelah itu Alan pulang ke mansion pemilik tubuh asli, dan disambut baik oleh keluarganya, setelah itu dia pergi ke kamarnya, dia sempat heran mengapa kamarnya ini memiliki 2 kasur yg terpisah? Pikir Alan, namun dia bisa mengira bahwa pemilik tubuh asli memiliki seorang kembaran.

Malamnya Alan mendengar suara keributan dibawah sana, karena dia penasaran dia menjadi keluar dari kamarnya, dan ya! Dia melihat hal yg tak seharusnya dilihat oleh tubuh anak kecil itu, tubuh Alan yg kecil itu menegang setelah melihat banyaknya mayat maid dan bodyguard diruang tamunya itu.

Setelah dia turun lagi dari tangga, dia melihat banyaknya mayat keluarga barunya itu, sekilas dia melihat anak kecil yg seumuran dengannya, telah menewaskan kedua opa dan omanya, terlihat juga ayahnya dg sudah tak berdaya yg berusaha melindungi sang istri namun gagal.

Dia juga mendengar suara ibunya yg menangis, dan menyuruhnya untuk ke ruang rahasia mansion itu, namun dia tak tau itu dimana sehingga dia hanya mengikuti instingnya saja untuk menemukan ruang rahasia itu, dan ya dia menemukannya, didalam sana juga sudah ada seorang remaja dan seorang anak kecil yg berada dipelukan sang anak remaja itu.

"N-nak... Pergilah keruang rahasia mansion kita, dan temui abang sulungmu dan adik kembarmu" ucap wanita paruh baya lirih, sepertinya dia adalah ibunya pemilik tubuh asli.

Langsung saja Alan bergegas mencari lokasi itu sesuai instingnya, dan menemukan 2 orang yg berbeda umur tadi.

<Bersambung>

Hai author update baru nih moga gak bosan ya, btw bisa tebak gak siapa yg dirasuki Alan? Tebak ya di komen terserah mau jawab atau enggak.

Tunggu dua minggu lagi updatenya yaa, bye bye kesayangan author.

Senin, 01, 07, 24

Transmigrasi Divan/Rivan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang