7 (Arion Fauzi Rayanza)

195 20 0
                                    

Happy Reading...

"Adek..." Lirih seorang remaja itu, sepertinya dia anak sulung keluarga ini.

"Abang..." Lirih Alan juga, dan langsung mendekati sang anak sulung dan memeluknya, dia menangis dalam diam, sebenarnya ini bukan perasaan Alan, tapi ini perasaan tubuh asli ini.

"Kita tunggu mereka pergi dulu ya? Baru kita keluar" ucap sang abang, dan diangguki oleh Alan.

Tiba-tiba Alan pingsan karena ada yg menerjang otaknya, dan memaksa untuk masuk kedalam pikiran Alan, sepertinya ini adalah ingatan sang pemilik tubuh asli, pikir Alan.

Dia pingsan karena tubuh yg dia tempati sangat lemah sekarang, sang abang pun sempat binggung kedua adik kembarnya pingsan secara tiba-tiba, tanpa dia tahu alasannya.

Tapi adik bungsu dia bisa mengira bahwa sang adik bungsu sangat shock karena kejadian malam ini, dan berakhir pingsan didekapannya.

Keesokan harinya, Alan bangun sambil menerjapkan mata, setelah nyawanya terkumpul dia sudah berada dikamarnya sekarang.

Tiba-tiba saat Alan benar-benar sadar dari acara tidurnya, dia langsung melototkan matanya ketika tahu nama raga yg dia tempati ini.

'Arion Fauzi Rayanza, jadi ini yg membuatmu dendam dengan Revan? Kejadian suatu malam dimana semua keluarga Fauzi, dibantai tanpa ampun oleh protagonis pria atau Revan, walaupun gitu keturunan Rayanza masih ada yg hidup 3 orang' batin Alan, atau kita panggil Fauzi sekarang.

'Yaitu Fauza, Fauzi, dan Fauda abang sulung mereka berdua' lanjut batin Fauzi.

"Duh jadi merasa bersalah gue, mana dikehidupan sebelumnya gue malah benci tokoh Fauzi lagi" gumam Fauzi

"Hmm... Sekarang gue ngapain? Adek kembar gue juga dimana?" Gumam Fauzi

Tok... Tok... Tok...

"Zi abang izin masuk ya" ucap Fauda

Setelah mengatakan itu Fauda membuka pintu kamar milik Fauzi, dia tak mendengar jawaban apapun dari Fauzi karena memang kamarnya yg kedap suara, dikehidupan sebelumnya pun dia punya kamar yg kedap suara, jadi dia tak menjawab apa-apa karena tahu kamar Fauzi ini kedap suara.

Namun dikehidupan sebelumnya, saat Fauzi masih di raga Alan, sebelum kematian menjemputnya dia berada dikamarnya yg satunya lagi, yg memang dikhususkan tidak kedap suara agar dia tau teriakan orang lain yg membangun kannya.

"Jadi gini Zi, Fauza pingsan mulai dari kemaren dan belum bangun sampai sekarang, jadi abang bawa Fauza ke rs dan dia ternyata dinyatakan koma kamu harus ikut abang buat merawat Fauza ya?" pintar Fauda pada Fauzi

"Em, baiklah bang nanti Fauzi turun, Fauzi mau mandi dulu" jawab Fauzi

"Baiklah, abang akan tunggu di ruang tamu"

"Iya bang"

Setelah itu Fauzi mandi dan bersiap, nah kita stop dulu bagian sini, kalian pasti belum tau banyak informasi tentang Alan, jadi kita kenalan dulu dengan Alan.

Alan Daniel Argantara, seorang remaja yg baru berusia 19 tahun bulan ini, dia sering dikenal dengan raja jalanan.

Dia beda 6 tahun dengan Divano, dan dia juga merupakan anak kaya raya, kehidupannya dulu orang tuanya sangat sibuk, walaupun sangat sibuk mereka sering memberikan kabar pada Alan, dan memberikan sedikit perhatian pada Alan walaupun dari jarak jauh.

Alan adalah anak tunggal, jadi dia sering dimanja oleh orang tuanya, namun itu tak membuat sifat Alan berubah menjadi sombong, mungkin hanya akan sebatas pentakilan, tak bisa ditegur, keras kepala tapi juga baik, dan beringas.

Alan memiliki 3 teman masa kecilnya yaitu, Alex Millian, Hendri Canello, Zayn Autadhor, mereka adalah teman masa kecil Alan sejak kelas 1 SD, dan mereka selalu bersama sampai usia mereka menginjak 19-20 tahun.

Nah sekarang sudah kenalkan dengan Alan? Jadi ayo kita lanjut lagi pada alurnya.

Fauzi dan Fauda sudah berada di rs, dan mereka merawat sang adik bungsu sampai dia sadar.

'Wajah lu memang mirip ama Fauzi ya? Sanyangnya ekspetasi tak sesuai realita, gua kira lo yg kakak dan Fauzi adalah adek, ternyata salah' batin Fauzi sambil memperhatikan Fauza.

'Arian Fauza Rayanza, dia adalah kembaran Fauzi, dan selalu membantu Fauzi, jika Fauzi membutuhkannya maka dia akan bertindak dengan kemauannya, seperti beberapa halaman terakhir sebelum ending, dia mati bersama saudara kembarnya serta antagonis wanita, karena berusaha menculik Aria, sang protagonis wanita' batin Fauzi lagi, otak kecilnya memikirkan alur novel, tapi tatapannya tertuju pada Fauza.

"Semoga cepat sembuh adek, nanti kita akan bermain bersama lagi" ucap Fauzi tanpa sadar, sedangkan yg memperhatikan kedua adiknya itu, dia hanya tersenyum tipis melalui kaca pembatas ruangan luar dan dalam, atau lebih tepatnya pintu kamar Fauza.

<Bersambung>

Haii kembali lagi dengan author ILikeAll9 hari ini author update terbaru, jadi semoga kalian suka yaa

Bagi yg nunggu Aya seminggu lagi ya, maaf jika tidak up 2 kali dalam seminggu, status author juga seorang pelajar jadi gak punya banyak waktu, kalau gitu see you

Senin, 22, Juli, 2024

Transmigrasi Divan/Rivan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang