pria asing

487 27 1
                                    

halo sayang kuh 😻

nungguin ya hehehe sorry ya kalau lama soalnya males ngetik daripada lama lama langsung aja masuk ke cerita nya sebelum itu jangan lupa VOTEEEE

btw happy eid Mubarak, kalau ada salah kata maapin yakk


(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡




Marsha berusaha membuka matanya.

"gue udah disurga nih?"tanya Marsha pada dirinya sendiri.

"ga mungkin sih gue kan masih punya banyak dosa"

"syukurlah tuan anda sudah bangun"

"loh sistem lu ngintilin gue ke surga?"

"tuan anda masih hidup"

"yahhh masih idup ternyata,btw gue dimana jir rumahnya gede banget pasti orang kaya nih"

"anda akan tau tuan"

tiba tiba saja ada seorang pria memasuki ruangan itu.

"sakit?"tanya pria itu.

"Lo siapa?"tanya Marsha balik.

"bukankah kita sudah pernah bertemu?"ucap pria itu dengan menatap Marsha.

Marsha yang merasa ditatap itupun sebenarnya merinding.

"makasih om,tapi gue harus pulang"ucap Marsha berusaha berdiri.

"akhh"ringis Marsha.

kaki Marsha terasa sakit dia bahkan tidak bisa berdiri.

pria itu segera mendudukkan Marsha ke tempat tidur.

"kau hanya perlu diam dan menurut"pria itu mengambilkan makanan yang ada disamping tempat tidur.

"makan"suruh pria itu.

Marsha menggelengkan kepalanya.

"makan."

"iya iya gue makan"Marsha merebut makanan yang dipegang pria itu.

Marsha segera memakan makanannya,pria itu pergi meninggalkan marsha.

"akhirnya tu orang keluar juga"lega Marsha.

"gue harus segera keluar dari sini pokoknya harus"

"tapi gimana nih rumah besar banget elah, terus juga nih kaki gerak aja gamau"gerutu Marsha.

mau gamau Marsha harus tetap ada disana.

Marsha sekarang hanya bisa pasrah jujur saja dia tidak mau di sini Marsha ingin pulang.

pria itu kembali masuk kedalam kamar yang ditempati Marsha.

"walaupun nih om ganteng tapi ntah kenapa gue takut liat mukanya"

"kamu sudah lupa dengan saya?"tanya pria itu tiba-tiba.

"ingatlah om kan yang udah nolongin gua Minggu lalu kayaknya"jawab Marsha.

"om gue mau pulang"mohon Marsha.

"silahkan kalau kau bisa jalan"pria itu menyeringai.

"maka dari itu om harus nolongin gue plisss ya yaa"mohon Marsha lagi.

pria itu memegang kaki Marsha dan..

"AKHH ANJING"teriak marsha.

"sudah bisa?"tanya pria itu lagi.

"huwaa om kaki gue nambah sakit,eh loh kok bisa"kaki Marsha dapat digerakkan lagi.

"huwaa tapi masih kerasa sakitnya dikit hiks om harus tanggung jawab pokoknya"tangis Marsha.

pria itu tidak tahu harus apa.

"tanggung jawab apa?bahkan saya tidak menghamili mu"ucap pria itu.

"gamau tau pokoknya om harus tanggung jawab!"Marsha ngotot.

"kau ingin saya menghamili mu?"ucap pria itu sambil mendekati Marsha.

Marsha menelan ludahnya kasar,ini bukan idenya padahal niat Marsha hanya ingin meminta agar dirinya bisa pulang.

"gamauu huwa om mirip om om mesum pinggir jalan itu"kesal Marsha.

"nama saya bukan om"ucap pria itu.

"ya mana saya tau kan om belum masih tau nama om"jawab Marsha.

"Xander"

"ah susah lah gue panggilnya om aja"malas Marsha.

"hm"

"om tau hp gue kaga?"tanya Marsha tiba tiba kepada Xander.

"kau mau ini"ucap Xander sambil memegang hp milik Marsha.

"iya itu sini in om"Marsha berusaha mengambil hpnya.

"pendek"ucap Xander tapi masih dengan nada dingin.

"apalah dia apalah bukan gue pendek tapi lu nya aja yang ketinggian"kesal Marsha.

Marsha sudah mendapatkan hpnya dan segera menelepon Dira.

"Marsha Lo dimana?!"teriak Dira.

"gue sakit dir jadi gabisa masuk ke sekolah berapa hari mungkin"jelas Marsha.

"ko baru kasih tau sih gue pulang sekolah ke rumah Lo yak"

"ngapain orang gue ga di rumah"

"lah terus dimana?rumah sakit?"

"kaga gue lagi di rumah om gue"

"yaudah deh kalau gitu, nanti gue ijinin"

"makasih beb yaudah ya gue tutup telponnya"

"yoi bye seng"

Marsha memutuskan telponnya.

"sejak kapan saya om kamu?"tanya Xander yang masih stay di kamar.

"loh masih ada Lo ternyata,ngapain masih disini om?"tanya Marsha.

"terserah saya lagi pula ini kamar saya"jawab Xander.

"terus lu mau tidur dimana?"tanya Marsha lagi.

"tentu saja di kasur"jawab singkat Xander.

"kaga ada kamar lagi apa?nih rumah gedenya aja kamarnya satu"bingung Marsha.

Xander hanya berbohong kalau di mansion nya itu cuma punya satu kamar.

Xander menaiki kasur dan segera berbaring.

Marsha tidak mau kalah harus tidur di kasur dia tidak mau kalau harus tidur di sofa pasti sangat melelahkan.

"om ini beneran nih kaga ada kamar lagi?"tanya Marsha memastikan.

Xander menggeleng.

"om mending ngalah deh sama Marsha,om ga kasian apa nanti Marsha tidur sofa"mohon Marsha.

Xander hanya diam sambil memejamkan matanya.

mau tidak mau Marsha harus mengalah dia tidak mau tidur bersama orang yang bahkan belum dikenalnya.

tapi Marsha juga tidak ingin tidur di sofa.

saat hendak menuju sofa tiba tiba...


(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡


TBC

gimana beb seru kaga kalau seru minimal vote lah anying cape cape gue nulis kaga ada yang vote lu kira nulis kayak gini gampang hah?!

oh ya kalau ada Yang typo maklumi aja yah hehehe jangan lupa vote sama komen kalau kaga gue sumpahin matinya merem.

bye sayangku 💗💗

VOTE ⭐

transmigrasi ditubuh seorang gembelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang