sweet

568 33 4
                                    

halo sayang kuh 😻

nungguin yakk kalau gamau up lama banyak banyak vote deh biar semangat Kanjeng ratu nya ini.

jangan lupa VOTE sama ABSEN juga⭐

makasih loh seng 💗💗

ini up terakhir tapi bukan end ya.

(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

saat Marsha hendak menuju ke sofa Marsha merasa tangannya ditarik.

Marsha tidak seimbang langsung jatuh kedalam pelukan itu.

"om lepasin"mohon Marsha.

bukannya melepaskan Marsha justru Xander malah mengeratkan pelukannya.

ntah mengapa Marsha seperti di sihir dia nyaman dan ikut tertidur.

Marsha menerjapkan matanya melihat sekeliling dan mendapati seorang pria masih dengan posisi tidur sambil memeluk pinggangnya.

Marsha menoel Noel hidungnya tapi pria itu tak kunjung membuka matanya,Marsha mendengus kesal perlahan lahan Marsha melepaskan pelukannya.

setelah pelukan itu terlepas Marsha berniat berkeliling melihat lihat mansion pria itu bukan hanya melihat lihat sebenernya Marsha mencari makanan dia sungguh lapar.

Marsha melihat banyak orang yang berjaga Marsha agak kikuk karena mereka semua menundukkan kepalanya.

"bi bisa tolong anterin gue ke dapur kaga?"tanya Marsha kepada salah satu pelayan disana.

"mari nyonya saya antar kan"wanita paruh baya itu berjalan didepan Marsha dan Marsha mengikutinya dibelakang.

"nyonya mau makan apa biar kita yang siapkan"tanya pelayan itu.

"panggil Marsha aja bi,gausah bi gue bisa sendiri"tolak Marsha.

"tidak nyonya ini sudah kewajiban saya nyonya tinggal duduk saja biar kita semua yang siapkan makanan"jelas kepala pelayan.

"gapapa bi gue bisa sendiri bibi tinggal ngerjain pekerjaan yang lain aja"tolak Marsha lagi.

"baiklah nyonya"ucap pelayan sembari menunduk.

pelayan itu kembali melakukan pekerjaan mereka lagi.

sementara itu Marsha masih bergulat dengan alat dapur,Marsha berniat akan membuat suatu makanan yang pedas.

saat Marsha sedang sibuk tiba tiba saja ada seorang pria muncul dibelakangnya dan pria itu menyilangkan tangannya.

Marsha melirik sekilas dan kembali lagi dengan masakannya.

pria itu yang merasa di hiraukan pun segera menarik marsha kehadapan nya.

"lepasin nanti makanan gue gosong"pinta Marsha.

"siapa yang menyuruhmu untuk memasak"ucap pria itu.

"gue laper, lepasin"mohon Marsha sambil berkaca kaca menatap makanan yang hampir jadi.

tanpa babibu Xander segera menggendong Marsha layaknya karung.

"bye bye makanan"ucap Marsha dengan nada lesuh.

Marsha di turunkan di kamar itu lagi jujur saja Marsha sudah muak dia ingin pulang.

"om gue mau pulang"mohon Marsha lagi.

Xander tidak bergeming sama sekali.

"hih dasar tembok"gumam kesal Marsha.

"tunggu disini"ucap Xander sebelum meninggalkan marsha.

"AKHH"teriak frustasi Marsha

"tu orang kayaknya bukan orang biasa deh,bahkan data dia kaga bisa gue liat"gumam marsha

"tuan anda harus keluar dari sini"

"maunya juga gitu tapi gimana keluarnya orang disini banyak banget penjaga"

"tuan bagaimana dengan jendela"

"bener juga Lo"Marsha melihat ke luar jendela dan dia makin menekkukan wajahnya.

karena rumahnya sungguh besar walau dari jendela ini kesempatan nya hanya sedikit karena jendela itu sangat tinggi.

"mau coba kabur hm?"ucap Xander yang tiba-tiba muncul dibelakangnya.

"ANJ,om kenapa sih suka banget tiba-tiba muncul"kaget dan kesal Marsha.

"om walupun lu kaga bolehin gue pulang minimal suruh gue makan kek"lanjut Marsha.

"ayo"ajak Xander.

"om rumah lu gede banget gue males jalannya"malas Marsha.

"sini"Xander menggendong Marsha layaknya koala.

mereka berjalan menuju ruang makan dengan posisi seperti itu, semua orang yang melihat mereka ikut gemas dibuatnya.

beberapa pelayan sudah berdiri di samping meja makan siap melayani tuan mereka.

Xander mengisyaratkan mereka untuk pergi dan pelayan hanya bisa menuruti perintahnya.

"wah banyak banget ini mah bisa buat makan sekampung"Marsha menatap makanan dengan berbinar.

Xander tersenyum kecil sangat kecil bahkan tidak ada yang menyadarinya.

"om mau makan apa biar gue yang nyiapin"tawar Marsha.

"terserah kamu"jawab singkat Xander.

Marsha mengambil beberapa makanan untuk Xander dan dirinya dengan porsi secukupnya.

Marsha sudah lebih dahulu memakan makanannya tapi berbeda dengan Xander dia hanya menatap Marsha dan enggan untuk berhenti.

"owm kwaga mwakwan"ucap Marsha dengan mulut menggembung karena terisi makanan.

bukannya menjawab Xander gemas dibuatnya dan terkekeh kecil sepertinya Xander siap memakannya hidup hidup.

Marsha sama sekali tidak melihat Xander dia sibuk dengan makanan itu, tinggal dikasih makanan Marsha langsung anteng.

Marsha sudah selesai dengan makanannya tapi Xander bahkan tidak sama sekali menyentuh makanan miliknya.

"om kaga ada niatan buat berhenti liatin gue? gue tau kok kalau gue cantik"kan keluar sudah jiwa narsisnya ini.

(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡


TBC

AUTHOR HIATUS

up gatau kapan tungguin aja ya soalnya Kanjeng ratu banyak kerjaan huhuhu.

jangan lupa vote lah woy cape tau mikir kaya gini cape lahir batin gue bisa bisa.

padahal vote kaga bayar sama sekali alias gratis woy kaga kasian lu sama gue udah nulis panjang kali lebar kaya gini kaga ada yang vote.

dahlah

VOTE⭐

transmigrasi ditubuh seorang gembelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang