Bimbang

734 63 12
                                    

Zea, zio, dan Zea saling tatap . Mereka masih kebingungan, apalagi bunda mereka belum pernah menunjukan  foto atau bercerita tentang siapa daddynya.
Mereka pun kembali menatap yonggi yang masih merentangkan tangannya.


"Kalian tidak percaya? Uncle adalah daddy kalian. Kalau kalian tidak percaya tanyalah pada bunda kalian..?
Atau lihatlah zuu dan zian bukankan mereka mirip dengan daddy.


Zee, zio, dan Zea beralih menatap jimin. Jimin yang tidak tau harus berkata apa hanya bisa terdiam.
Setelah itu mereka menatap zuu dan zian lalu kembali menatap yonggi.


"Oppa apa benar dia daddy kita..? Tanya Zea berbisik


" Ntahlah oppa tidak tau, bunda hanya diam saja. Hyung zuu dan Hyung zian juga diam saja. Jawab zee diangguki oleh zio...


"Kemarilah daddy merindukan kalian".. Seru yonggi


Perlahan zee, zio, dan Zea mendekati yonggi dan memeluknya. Yonggi pun meraih tubuh mereka dan memeluknya dengan erat. Air mata yonggi menetes seketika.


" Daddy merindukan kalian, apa kalian hidup dengan baik hm? Maaf, maafkan daddy yang tidak tau kehadiran kalian.
Yonggi mengecup kening zee, zio, dan Zea bergantian.









  Ruang tengah




Yonggi dan sunghoon duduk saling berhadapan, jimin berada dikamar untuk membujuk Zea agar mau tidur.
Setelah drama yang terjadi antara yonggi dan ketiga anaknya jimin menyuruh mereka untuk tidur siang. Walaupun susah karena mereka masi ingin bertanya bnyak kepada yonggi. Setelah diberi pengertian oleh jimin barulah mereka mau tidur.


" Apa rencanamu setelah ini... Tanya Sunghoon menyelidiki


"Sudah pasti aku akan mengurus hak asuh mereka semua....


Sunghoon menarik nafas dalam sebelum menatap yonggi


Aku ingin menceritakan sebuah kisah tentang seseorang


" Aku tidak tertarik.... Ucap yonggi angkuh


"Dengarkan dulu.. Setelah itu terserah kau mau apa..?


Yonggi hanya diam sambil menyimak cerita Sunghoon


" Ada seorang gadis yang harus merelakan masa mudanya untuk mengandung.
Dia mengandung tidak seperti pada umumnya pada trimester pertama dia harus bolak balik masuk rumah sakit karena kondisi kehamilannya yang rentan.
Jangan kan untuk makan untuk minum pun ia susah melakukannya.
Di trimester kedua dia bahkan kesulitan untuk berjalan dia harus duduk di kursi roda dan aku yang menemaninya kala itu.


Pada trimester ketiga kau tau itu seperti neraka baginya jangan kan berdiri duduk saja  dia tidak mampu aku harus memapahnya kemanapun dia pergi.
Dia menahan keinginannya untuk makan sesuatu karena berat badannya yang sudah sangat tinggi.
Dan kau mau tau karena apa karena didalam perutnya ada 5 nyawa yang harus ia jaga.


Saat dia berjalan ia sering menabrak sesuatu atau menginjak sesuatu karena ia tak dapat melihat ke bawahnya.
Dan puncaknya saat ia akan melahirkan ia mengalami pendarahan hebat nyawanya dan juga nyawa bayinya sangat terancam saat itu.


Sunghoon menatap langit langit apartemen jimin matanya berkaca-kaca mengingat kejadian beberapa tahun lalu


Dan Sunghoon melanjutkan ceritanya


Dia kehabisan banyak darah dan secara kebetulan dirumah sakit itu persediaan darah yang sesuai dengannya tidak ada sama sekali


" Aku berjuang kesana kemari untuk mencari orang yang golongan darahnya sama dengan nya. . .


5 Anak CEO Min/YOONMIN/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang