Gombal

254 0 0
                                    

Tiga tahun kemudian

Dari luar seseorang mengintip aktifitas bosnya lewat cela pintu kamar Vila, semurat senyum bahagia tatkala orang yang ditunggu tunggu akhirnya, setelah menahan rasa rindu.

Pria itu terpaksa pergi meninggalkan anak dan istrinya karna ada suatu hal mendesak.

"Baby aku tau kamu lagi kangen kangen nya sama aku, ngaku aja deh." cacar Andre.

"Apaan sih, gak ya. Dalam kamus baruku tidak ada rasa kangen buat kamu."

"Emm... senang nya. Setelah sekian lama istriku tercinta merindukanku, sampai nggak bisa tidur." goda Andre.

"Sok tau. Lo itu kan belum genap satu minggu jadi suami gue, eh mulut lo lama lama pinter gombal, sorry gue gak tertarik tuh." ketusnya.

"Kan aku belajar dari kamu."

"Udah ah! capek debat sama lo. Intinya gue cuma mau ngomong penting, serius dikit napa?"

"Iya, iya. Jangan marah marah nanti cantiknya nambah loh." kata Andre semakin menggoda istrinya.

Ingin rasanya Diana numpuk kepala suami menyebalkan itu, ia tersenyum simpul saat pujian tersebut, semudah itu ia lupa.

"Halah! dasar gombal aja kerjaan nya, buruan deh lo cek pesan vidio gue, pesan gue sih tenangkan hatimu, siapa tau lo nangis bombay liatnya, semisal marah ingat wajah cantik gue aja ya, jangan bertindak gegabah, oke."

Tutt tutt

Panggilan dimatikan sepihak.

"Hallo? baby." menjauhkan gawainya.

Pria itu langsung memutar pesan vidio kiriman, seketika rahangnya mengeras, mata merah nyala, jari jemari kekarnya terkepal memperlihatkan otot otot lengan nya.

Prak

"Brengsek! tiga tahun apa kurang cukup baginya."

Dari luar Morgan masih berdiri di balik pintu ia segera masuk saat mendengar suara keras dari kamar bosnya.

"Bos." berjalan menghampirinya.

"Gue minta lo tau informasi cari wanita iblis ini sekarang. Nanti malam laporannya lo serahkan langsung ke gue." titah Andre.

"Oke." hendak berbalik.

"Siapkan tiket kepulanganku, sore ini kita harus segera pulang, ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan seseorang, kau juga ikut." suruhnya.

Tugas satu belum selesai, tugas berikutnya nambah beban, namanya juga asisten apapun kemauan atasannya harus terpenuhi.

'Perasaan gue gak enak nih, dasar bos pembual. Lain mulut lain perintah.' umpatnya dalam hati.

"Untuk sementara liburan keluarga lo tunda dulu. Sampaikan maafku, istrimu pasti kecewa." sambung nya.

"Lo nyindir gue bos." tak terima Morgan.

"Tidak usah ngibulin coba ngibulin Andre Bastian jika tidak tau semua hal tantangmu."

'Jangan bilang.' menghela nafasnya.

Pernikahan tersembunyi asisten nya, Andre tau, meskipun tak ada undangan untuknya.

"Tunggu apalagi." kata Andre dengan nada mengusir.

Menoleh sebal seraya meneriaki bosnya laknut, berbeda si pelaku malah tertawa.

"Kerja itu yang ikhlas. Hidupmu tidak berkah loh." lanjutnya fokus pada layar ipad nya.

Tidak perduli ucapan bos laknut melanjutkan langkahnya, jika ia ladeni tidak akan ada habisnya, nambah kesal itu iya.

Bandara

Dua pria sedang berjalan tergesa gesa menuju mobil jemputan nya.

Grep

"Eh, siapa? beraninya." terkejut. "Baby, astaga bocilku." kata Andre beralih mengangkat tubuh mungil putranya.

"Hei, dia itu putraku." menghantam perut six pack suaminya hingga terdengar ringisan.

"Dia juga putraku. Aku yang nanem benih dari bibit unggulku dan kamu." sahut nya mencolek dagu Diana.

Menepis tangan suaminya. Pria itu selalu membuat darahnya mendidih ia tipe orang emosional.

"Ayo kak. Kita pergi saja." berlalu meninggalkan.

"Eh, baby. Kok kamu tinggalin aku sih, malah pergi sama dia."

Morgan tersenyum kaku ke arah muka kusut sahabatnya yang akan mengenarnya.

"Papa...? aku disini." seru balita berumur dua tahun dengan suara cedal bergelayut di kaki jenjang pria.

"Oh iya lupa. Baby juniorku ketinggalan." berjongkok mensejajarkan dengan tinggil badan putranya.

Pria kecil itu cemberut berpaling muka.

"Papa jahat." keluh Putra berdecak pinggang.

"Im sorry. Ayo kita susul ibumu." menadahkan tangannya.

Menggeleng cepat. "Papa jahat." dengusnya dengan kata kata yang sama."

"Oke. Maafin Papa ya."

"Bukan minta maaf ke aku. Tapi istrimu." dengusnya terlihat gemas.

Andre pun terkekeh dibuatnya. Anak dan ibu sama sama cepat ngambek, ia sampai pusing mengatasinya, asisten pribadi yang selalu jadi sasaran kemarahannya.

"Hei! Nak. Kau mau kemana?" berlari mengejar.

Dalam langkah kaki lebarnya ia berhasil mengangkat tubuh bocah berumur empat tahun itu.

Hap

"Aaaaa... bunda..  aku ketangkep." teriak Putra mengadu ke ibunya yang terlebih dulu duduk di kursi jok belakang mobil.

END

Hai readers🤗 novel ini ada lanjutannya ya! seaseon 2 akan mengungkap kejahatan masa lalu yang belum terungkap disini, pastinya Anandra Putra jadi pemeran utamanya.

SEASEON DUA UDAH UP YA GUYS BERJUDUL:

AIR MATA PERNIKAHAN

Novel ini akan membahas siapa dalang dibalik pembunuhan orang tua Andre Bastian, ada unsur balas dendam dan kesalahpahaman berujung Cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Novel ini akan membahas siapa dalang dibalik pembunuhan orang tua Andre Bastian, ada unsur balas dendam dan kesalahpahaman berujung Cinta.

STAY TUNE AND THANKS

IPAR KEMATIAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang