Chapter 30 (End)

213 15 5
                                        

selamat tinggal :(

Happy reading!!!

*****

1 Januari 2024.

01.00 AM.

"GABYYYY!!!"

ceklek

Aruna dengan cepat membuka pintu kamar saat mendengar teriakkan dari dalam. Saat berhasil membukanya, Aruna melihat Gaby yang terduduk di atas kasur dengan napas tersengal.

"Apa ini ada apa??!!"

Mia dan Selyn ikut menyusul saat mendengar suara teriakan. Mereka khawatir terjadi sesuatu pada temannya.

"Gaby lo kenapa?" tanya Aruna berjalan mendekat.

Sedangkan Gaby masih berusaha untuk mengatur napasnya. Jantungnya berdetak sangat cepat. Keringat dingin membasahi seluruh wajahnya. Entah apa yang terjadi, Gaby seperti orang yang baru saja mengalami mimpi buruk.

"Minum dulu minum." Selyn dengan gercep memberikan segelas air pada Gaby. Situasi saat ini, belum saatnya mereka bertanya apa yang terjadi sebenarnya. Mereka hanya perlu memastikan bahwa Gaby sudah baik-baik saja.

Gaby meraih gelas air dari tangan Selyn dengan cepat. Meminumnya hingga habis, lalu menatap ke sekeliling untuk memastikan di mana dia berada.

Cat dinding kamar yang sudah berbuah, tata letak barang yang sudah berpindah tempat, poster poster foto idol kpop yang menghilang, juga dengan jarum jam dinding yang menunjukkan pukul satu malam.

Apakah dia sudah kembali?

Apakah Gaby sudah kembali ke masa depan?

Ataukah sebelumnya itu hanya sekedar mimpi panjang?

Tidak tau bagaimana kebenarannya, tapi Gaby merasa bahwa apa yang dialami sebelumnya benar-benar terasa nyata. Dia merasakan bahwa apa yang terjadi, Gaby benar mengalaminya.

"Lo baik-baik aja?"

Suara dari Mia membuyarkan lamunan Gaby. Dia menatap gantian ketiga temannya, lalu menghela napas panjang.

"Handphone gue mana?"

Aruna mengalihkan perhatian. Mencari letak benda persegi panjang yang dimaksud oleh Gaby. Setelah menemukannya jatuh di lantai bawah kasur, Aruna segera meraihnya.

"Handphone lo sampai jatuh ke lantai. Lo kenapa sebenarnya, Gab?" Aruna bertanya dengan bingung. Apalagi saat dia mengingat teriakkan dari Gaby beberapa saat lalu.

Gaby tak menjawab pertanyaan Aruna. Dia segera meraih ponsel miliknya dari tangan Aruna dan mengotak-atik seperti sedang mencari sesuatu. Gaby membuka riwayat panggilan telepon lalu mencari sebuah nama.

Pandu.

Ya, nama itu dia temukan di riwayat panggilan telepon miliknya. Sekitar satu jam lalu panggilan itu terputus.

"Ini benar-benar aneh," gumamnya pelan.

"Gab?"

"Gue bingung, sumpah. Gue benar-benar nggak tau apa yang terjadi sama gue sekarang."

Baik Aruna, Mia, maupun Selyn, diam menatap Gaby yang berusaha untuk mencerna semuanya. Menunggu untuk temannya bercerita sesuai dengan apa yang dia rasakan.

*****

"Jadi lo balik ke masa lalu dalam kurun waktu satu jam?"

"Gue nggak tau. Entah itu dibilang sebagai perjalanan waktu atau bukan, gue nggak bisa menjawabnya. Tapi yang pasti, gue merasa apa yang terjadi waktu itu benar-benar berasa nyata."

Time With You (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang