19. Rencana Yoshi

36 5 0
                                    

⚠️ Alurnya makin gak jelas
⚠️ Typo bertebaran

_______

" Emmmmhhh... Jaiden, akan susah mengajaknya!." Jawabnya malas.

Jaehyuk mengucek matanya baru bangun tidur. Tepatnya di jam 5 pagi ponselnya bergetar hebat bagai ikan berada di darat karena panggilan yang masuk dari seseorang. Ingin marah tapi dia lebih tua dan jika marah akan lebih seram.

" Kevin ayolah ... Bantu aku."

Jaehyuk terlihat menimang-nimang permintaan itu dengan mata terpejam

" Hallo?."

" Kevin?."

" Ah? Oh ... Ya, Baiklah... Akan kusibukkan dirinya."

" Baiklah terima kasih."

" ka–."

Tut

Jaehyuk menatap malas ponsel digenggamannya, ingin marah tapi sedang mengantuk. Memang dasar orang itu, sudah mengganggu malah main mematikan sambungan secara sepihak, padahal kan Jaehyuk juga ingin bicara.

" Rencananya merepotkan orang lain."

Melupakan, Jaehyuk memilih menjatuhkan kembali tubuh pada kasur empuk miliknya. Dan belum satu menit suara dengkuran khas bapak-bapak sudah terdengar dengan keras memenuhi ruangan itu.

Di sebrang...

Tepatnya di sang penelepon alias Yoshi, sedikit ... Ingat, sedikit merasa bersalah pada Jaehyuk yang akan bicara ketika ia mematikan sambungnya.

Dalam hati ia berterima kasih sedalam mungkin karena Jaehyuk akan mempermudah urusannya.

Ia menyambar jaket, sekaligus masker dan kunci motor lalu pergi.


.

.

.

.

.

.


" Masih Hyung... Ayolah, temani aku!."

Mashiho kembali menghela nafas lelah melihat Jaehyuk yang terus memasang wajah memelas padanya. Jaehyuk mengajak Mashiho untuk ikut dengannya ke kota sebelah demi mengambil beberapa barang pesanannya.

Tapi Mashiho sudah menjawab berulang kali jika dia tidak bisa dikarenakan ia ingin menemui pamannya, mereka sudah memiliki janji.

" Hyungggg..." Panggilnya memelas.

" Oke!.. aku akan menemanimu. Dan untuk pamanku aku bisa bicara dengannya?"

Final Mashiho membuat wajah sumringah dari Jaehyuk. Ia memeluk tubuh mashiho dari samping dan mengatakan terimakasih terus-menerus. Mashiho hanya tersenyum.

" Kapan kita pergi?."

" Saat ini!!." Jaehyuk melepas pelukannya.

Pernyataan itu sedikit membuat Mashiho merasa terkejut, bagaimana tidak ....  saat ini? Di jam 7 pagi?. Tapi mau bagaimana pun Mashiho tetap mengangguk.

" Aku akan mengambil barangku dulu."

Mashiho beranajak naik ke atas. Jaehyuk hanya menunggu sambil memakan apel yang ia ambil di meja makan. Fyi penjahat juga butuh makanan sehat.























































































































































RUBY WORLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang