7. misi si 2003 Diamond

45 6 4
                                    


I'm back ....
Dobel up nih ya...



-----------

" Biar tadi aku saja yang menyetir bodoh ."

Jiya mendelik pada orang disampingnya yang sedari tadi tidak ada habisnya mendumel tentang siapa yang menyetir seharusnya. Ingin Sekali rasanya Jiya menembaknya sekarang juga menggunakan pistol kesayangan nya yang berada di saku.

" Diam atau jiwa mu bergentayangan di sini.". Ucapan itu seketika membuat Doyoung berhenti berbicara. Ia tak takut tapi ingin diam saja, lelah katanya.

" Angels Bird company ?."

Heran Doyoung saat kembali memikirkan tentang ucapan ketua Lee saat itu.

" Hhh .. hutang itu ya ?." Terdengar nada lelah dari arah Doyoung ia tau perusahaan itu memiliki banyak hutang dengan ketua Lee, sudah lebih dari batas waktu yang di tentukan tapi orang yang memegang perusahaan itu belum kunjung membayarnya meski untuk sepeser uang pun.

Dia menghilang begitu saja sampai baru sekarang mereka bisa melacak keberadaannya yang selama ini memang tak jauh dari mereka.

" Dia salah mencari lawan ."

Tak lama mobil mereka sampai pada perusahaan yang dimaksud. Mereka masuk ke dalam diikuti beberapa bodyguard yang ikut dengan mereka menggunakan mobil lain.





DOR!!



PRANG!!

" AHKK!!."

para karyawan yang berada di sana berteriak ketakutan mendapatkan seorang rekan mereka yang tergeletak dengan darah mengalir dari punggungnya. Juga kehadiran orang-orang yang mereka takuti di pintu.

Doyoung menurunkan pistolnya setelah berhasil menembak salah seorang karyawan melewati pintu kaca. Ia melakukan itu juga sebagai peringatan.

Mereka seperti segerombolan semut yang kelaparan berhamburan kemana mana sambil berteriak apalagi teriakan para wanita yang melengking.

Saat mereka melangkah lebih masuk ada segerombolan karyawan pria yang mengadang mereka, denagn tangan kosong .

" MAU APA KALIAN?!."

Doyoung terkekeh, " menjijikan.".

Setelah gumaman itu tangannya terangkat dan memberi isyarat pada bodyguard di belakang mereka untuk maju

Sebentar, mereka ingin melihat bagaimana para orang yang sok berani itu langsung tumbang ketika baru saja tangan keras orang mereka menyentuh bagian tubuhnya.

DOR!!

suara tembakan kembali terdengar dari arah Jiya, gadis itu telah membunuh salah seorang karyawan wanita yang ketahuan mengangkat pistolnya dari tempat persembunyian di bawah meja.

Itu juga sebagai penanda ajakan untuk segera pergi dari tempat itu menuju tempat utama mereka akan menghabiskan peluru yang mereka bawa.



" Aku harus bagaimana??....". Khawatir seorang yang terus maju-mundur di ruangan nya. Keringat telah membasahi wajahnya merasa gelisah, diawali suara tembakan lalu teriakan para karyawan yang berhamburan menyelamatkan diri.

" Mereka bodoh!!!.. Mereka akan kalah.." Gumamnya.

Tak ada jalan lain, ia harus segera pergi dari ruangannya. Ia berlari ke arah pintu

Ceklek

Sial, belum sempat ia meraih knop pintu nya, pintu sudah lebih dulu dibuka dan menampilkan sosok gadis cantik dengan satu bodyguard yang mengikutinya.

RUBY WORLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang