13. Mimpi Buruk

47 5 0
                                    


⚠️ Typo bertebaran....!!
⚠️ Entah.. alurnya makin GJ 😓

____________



Drap... Drap... Drap...

" Hah .. hah .. hah.."

Jiya menelan ludahnya susah, ia berlari dilorong dengan cahaya merah mengerikan sedari tadi, rasanya ia kembali berpijak mengulang-ulang ditempat yang sama.

Kondisnya kacau, rambut lurusnya acak-acakan, tangan berlumuran darahnya bergetar hebat, juga deru nafasnya yang memburu dan detak jantungnya berpacu cepat.

Krauk..krauk

Rasanya jiya ingin menangis saja kala suara entah apa itu, yang pasti dia pemakan daging yang mengejarnya sedari tadi dan sekarang semakin mendekat.

Kakinya sudah tak kuat lagi untuk berlari, tenaganya ikut terkuras habis karena menangis tak bersuara.

Apa ini? Dia dimana? Kenapa tempat ini seram dengan darah yang menggenang di beberapa titik lantai dan yang mengering tertempel di dinding. Cincangan daging berceceran dimana-mana, juga tulang belulang yang tergeletak dimana saja.

" Hah?." Ia berhenti saat melihat siluet seseorang yang memunggunginya, ia kenal bahkan sangat kenal bentuk tubuh itu dia ..

" Kak Mashi?."

Tepat sesudah Jiya menyebut nama itu Mashiho berlari.

TUP.. TUP.. TUP..

Jiya terkejut ketika cahaya dibelakang satu persatu mati total. Ia pun mulai berlari mengikuti kemana Mashiho pergi dan mereka berhenti pada

Rooftrof

" Kak-." Jiya mematung dan tambah terkejutnya ketika Mashiho berbalik ia mendapati Mashiho dengan penampilan berdarah-darah juga mata sembab karena menangis.

Jiya berjalan mendekat, tapi satu kata membuatnya kembali berhenti di 2 langkah yang ia ambil.

" Pergi."

" Selamatkan dirimu."

Jiya tak mengerti mengapa Mashiho mengatakan hal itu, ia pun kembali mendekati. " Kak?."

" AAAHHHKKKK!!!."

Jiya menutup matanya, kedua tangannya berada di lehernya sendiri untuk melepaskan sesuatu yang mencekik dan menariknya kebelakang dengan perlahan. Namun Jiya tak bisa menemukan tangan ataupun apa yang mengikat dilehernya, malah ketika ia semakin berontak cekikikan dan tarikan itu semakin menguat.

" Jemput aku ji eoun so.."

Jiya membuka mata Mashiho hanya diam menatapnya yang sedang ditarik entah siapa.

" KAK MASHIIIIIIII!!!."

Teriakkan itu, tepat pada saat tubuhnya melayang di udara karena terjatuh dari bangunan tinggi itu.























































" KAK MASHI!!."

Jiya langsung duduk dari tidurnya, keringat telah bercucuran membasahi wajah, deru nafasnya tidak normal dan detak jantungnya berpacu cepat.

Ia melihat kedua tangannya lalu meraba tubuhnya sendiri. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan mencoba untuk menenangkan dirinya.

Jadi itu hanya mimpi? Tapi kenapa terlihat nyata? Bahkan ia masih ingat bagaimana bentuk dan kondisi tempat itu.

RUBY WORLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang