BAB 10 Pergi atau tinggal.

33 3 0
                                    

"KELELAWAR!!!"

Meraka berdua pun berlari kocar kacir untuk menuju ke tempat awal mereka namun sial nya jalanan sudah mulai sangat gelap gulita sehingga ice dan duri sangat susah untuk kembali menemui gempa.

Ice: DURI LO MASI INGAT GA JALANAN YANG TADI??

Duri: Kamu nanya aku? Aku nanya ke siapa??? Udahh jangan pikirin jalan dulu intinya kita harus selamatin diri dulu ice! Kalau kita udah aman kita bakal cari jalan keluar nya

Ice: YA GIMANA MAU AMAN DARI TADI KITA DI KEJER KEJER TERUS AMA KELELAWAR NYA MANA SEGEROMBOLAN LAGI!

Tanpa pikir panjang duri pun langsung memasuki hutan hutan yang lebat dan di penuhi dengan semak semak yang sudah di pasangin karat yang sudah bertagar. "ikutin aku" ucap duri dengan sigap ice pun langsung mengikuti duri memasuki hutan belantara tersebut.

'DI POSISI GEMPA'

Saat ini gempa telah selesai memperbaiki ban mobil nya yang meledak/bocor dan mulai merapihkan semua peralatan yang ia gunakan sedaritadi saat sudah selesai merapihkan semua peralatan tiba tiba saja notif pesan masuk dari hp gempa.

Gempa: eh? Udah ada sinyal? Kok ada notif pesan.

Dengan langsung gempa pun membuka handphone nya dan melihat siapa yang mengirim kan pesan tersebut kepada nya.

'Membuka handphone'

'Membuka handphone'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gempa: ...... Gimana ini? Orang tua Meraka udah pada nyariin kalau terjadi sesuatu sama mereka pasti aku yang bakalan di salahkan..

Saat di tengah kekhawatiran dan kecemasan, gempa jadi teringat kepada dua teman nya ice dan duri yang sedari tadi belum kembali kembali dan itu sangat membuat gempa semakin khawatir dengan sigap gempa pun langsung mematikan handphone nya dan menaiki mobil nya untuk mencari mereka berdua  "Semoga kalian baik baik saja" Ucap gempa lirih.

'DI POSISI HALI'

Saat ini hali sudah tertidur pulas di atas kasur nya dan segera menunggu hari esok untuk pergi dari sini namun solar masih terjaga di malam hari dan sesekali membuka handphone nya untuk memberi Khabar pada teman teman nya, namun tidak ada satupun yang menjawab pesan dari solar.

Solar: "Abang gw kangen Lo" kenapa lo pergi ninggalin gw sih? Lo udah ga sayang sama gw lagi ya? kenapa lo Pergi ninggalin gw coba?

Sembari solar menatap ke arah jendela kamar yang memperlihatkan suasana malam dengan rembulan yang menerangi seisi kamar tersebut disaat tengah menatap ke arah jendela solar mendengar suara seseorang di dalam kamar tersebut "Ibu.... ayah...." Ucap seseorang tersebut. Namun solar tidak terlalu memperdulikan suara tersebut, karena solar tau bahwa suara itu berasal dari salah satu pasien yang ada disini.

Solar: andai saja kalian tidak membuat keluarga ini hancur, mungkin aku tidak berada disini sekarang.

'KREKKKKKKK'

solar terkejut saat mendengar suara tersebut dan langsung mengalihkan pandangan nya ke sudut ruang lain, namun di karenakan lampu kamar mati itu membuat solar sangat susah memperjelas penglihatan nya "Siapa?" Ucap solar. Bayangan seseorang pun terlihat makin jelas dan mendekat ke arah solar "Ga usah nakut nakutin gw ga takut" Saat bayangan itu semakin mendekat solar semakin was was dan langsung mengambil guling yang berada di sebelah nya untuk memukul orang tersebut.

'BRUKKKK'

"ADUHHHH apaansi sol? Tiba tiba gue di timpuk pake guling?!" Dan ternyata itu adalah hali yang barusan saja keluar dari kamar mandi, solar yang merasa terkejut saat hali yang berada di depan nya pun langsung tercengang.

Hali: gila lu ya? dikira gue setan apa? Main pukul segala! Mana sakit lagi.

Solar: Ya lo yg apaan, tiba tiba datengin gue kenapasih? Orang lagi enak enak nyantai juga malah di kagetin mana tu badan item semua ga keliatan.

Hali: Lah lo yang kenapa belum tidur tidur udah jam 11 malam gini, ntar di datengin setan beneran baru tau rasa ya lo mana pake ngelamun lagi, kalau lo kerasukan siapa yang susah.

Solar: ya suka suka gue lah.

Hali pun langsung duduk di samping solar sembari menyatai kan kaki nya di atas ranjang solar, solar yang menatap sinis ke arah hali pun tidak di ambil pusing oleh hali, yang terpenting dia juga bisa nyantai "Kenapa lo belum tidur?" Ucap hali dengan lirih , Solar hanya bisa menggeleng kan kepala nya tanda memberi isyarat seolah olah bilang "Gapapa."

Hali: Gausah terlalu di pikirin, gue yakin mereka ga bakal kenapa napa dan tidak ada sesuatu yang terjadi kepada mereka.

Solar: kalau keyakinan lo patah gimana? Gue ga bisa tenang sebelum gue dapat Khabar dari mereka, gue udah coba berkali kali ngehubungin mereka tapi gada jawaban sama sekali, lo ga khawatir apa?

Hali: Kalau di bilang khawatir sih ya khawatir tapi...gue juga mikirin keselamatan kita, lo tau kan? Gue ga sepenuh nya percaya pada dokter yang mengantar kan kita tadi kesini.

Solar: maksud nya?

Hali: .... Maksud gue, gue juga ga yakin kalau esok hari kita bisa keluar dari sini, gue punya firasat aneh gue berusaha menepiskan firasat buruk gue, tapi apa daya? Pikiran gue serasa seperti di hantui.

Solar: Maksud lu ni apasihh tiba tiba bahas yang kayak gituan atau lu yang gamau pergi dari sini ya? Karena melody? Cukup tw aja sih gue Lin.

Hali: HAH APASIH MALAH NYAMBUNG KE MEL-

Solar dengan sigap langsung menutup mulut hali yang ingin berbicara kencang "Stttt pasien lagi tidur mulut lo kea toax yang ada mereka ke ganggu" ucap solar dengan santai lalu ingin membaringkan badan nya namun karena kesulitan membaringkan badan nya alhasil ia mendorong halin hingga hali pun terjatuh kebawah "Tiduran di lantai Lin?"  Ucap solar yang menahan tawa. Dengan tatapan nya yang sinis hali pun langsung bangun dari jatuh nya dan kembali menuju ke arah ranjang nya. Di malam hari itu solar tidak langsung memejamkan mata nya sesekali ia melihat ke arah rembulan di jendela kamar tersebut.

 Di malam hari itu solar tidak langsung memejamkan mata nya sesekali ia melihat ke arah rembulan di jendela kamar tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Solar: "Aku harap engkau melihat apa yang aku lihat."


'DIPOSISI ICE DAN DURI'

Saat ini mereka tengah memasuki hutan belantara yang gelap dan di penuhi dengan jalanan yang berlumut dan berlumpur, entah apa yang tengah mereka lakukan sekarang.

Ice: kita sekarang ada dimana...??
Kenapa makin kesini makin gelap

Duri: ya nama nya juga hutan yakali hutan terang, kita gada sama sekali menemukan jalan keluar disini?

Ice: gue kurang pasti... Yang jelas kita semakin jauh masuk ke dalam hutan, apa yang gempa lakukan sekarang ya? Apakah dia mencari kita?

Duri: mungkin..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PSYCHIATRIC HOSPITAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang