6. Dunia Berpihak Padaku

5.6K 47 8
                                    

Syania POV*

Mas Raharja menelponku, dan dia bilang dia sudah memikirkannya dengan baik, dia akan melakukannya karena dia kasihan dengan Fall. Itu jalan yang terbaik, aku tidak ingin anakku menderita seperti sekarang ini.

Aku menunggu Fall pulang sekolah, dia terlihat lemas dan tidak semangat.

"Fall, mama mau ngomong."

"Ngomong aja ma" ucapnya sambil naruh tas sekolahnya sembarangan.

"Mama sudah cari cara. Dan mama sudah menemukan solusi yang terbaik."

"Bagaimana bisa mama membujuk laki-laki sialan itu?!"

"Tidak Fall, bukan lelaki brengsek itu, tapi papamu!"

"Papa? Papa Raharja?" Fal sedikit kaget.

Aku mengangguk pelan.

"Bukankah Mas Raharja juga papamu? Aku lebih baik menyerahkanmu padanya daripada ke lelaki jahannam itu."

"Tapi ma... mana mungkin aku melakukannya dengan orang yang paling mama cintai..." dia memegang erat tanganku.

"Justru karena dia orang yang paling kucintai, aku ingin berbagi denganmu, mama sudah susah payah membujuk dia untukmu."

"Ma... tapi aku takut..."

"Tidak masalah sayang... mama akan menemanimu, sekarang mari kita bersiap."

Raharja POV*

Karena ini pertama kalinya untuk Fall, aku dan Syani menyiapkan segala hal yang terbaik untuknya, aku menyiapkan Villa pribadiku ditengah perkebunan apel dikota M dan Syani menyiapkan Fall. Jarak kota S ke kota M tidak terlalu jauh hanya beberapa jam saja.

Aku memastikan villa dalam keadaan bersih dan rapih, penjaga hanya boleh berkeliaran di pintu gerbang yang jaraknya hampir 2km ke Villa, sebelum sampai aku membeli beberapa botol wine dan wiskey serta aku juga membeli bunga untuk Fall. Aku mandi dan membersihkan badanku, aku ingin Fall mendapatkan yang terbaik.

Fall POV*

Mama mengajakku membeli beberapa lingerie, mama juga mengajakku untu waxing, sehingga semua bulu buluka hilang, padahal juga tidak tumbuh terlalu banyak. Setelah itu kami spa, sepanjang spa kami bergandengan tangan, aku merasa deg degan.

Diruang ganti mama bilang, aku harus langsung memakai ligerie berwarna merah yang tadi kita beli.

Aku nampak begitu seksi. Bahkan mama membisikkan kata kata padaku..

"Kau lihat Fall, mama pun melihatmu menjadi horny." Ucap mama sambil sedikit menggigit ujung telingaku.

Rasanya aku sedikit melayang dan sedikit percaya diri. Aku lalu memakai coat panjang untuk menutupi diriku.

Kami pergi ke kota M, karena mama dan papa setuju untuk melakukan disana.

Loh tapi ini kan perkebunan apel, apa yang akan kita lakukan disini. Cukup jauh kami melaju. Sampai akhirnya terlihat rumah kecil yang cukup sederhana berwarna putih dengan dikelilingi lampu lampu berkerlap kerlip, indah sekali. Aku melihat mobil papa digarasi. Aku kembali menegang.

Mama membukakan pintu mobil untukku.

"Kau akan menyukainya sayang.." mengecup bibirku sebentar.

Mama mengetuk pintu dan Papa membukannya, aku tidak berani melihatnya aku hanya melihat kakinya.

Saat aku masuk, papa memberiku bouquet bunga, canti sekali. Aku tersenyum, tangannya lembut menarikku masuk. 

Aku duduk disofa, mama membuka botol wine, menuangkan sedikit untukku, aku melihat mama dan papa sedang bercumbu, sangat menggairahkan. Aku bahkan tidak sadar jika papa Raharja adalah orang yang tampan, rambutnya yang sedikit putih sana sini membuatnya semakin sexy.

Dirty Little SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang