15; Es batu

57 33 7
                                    

Pernyataan untuk melupakan mu adalah sakit yang amat dalam kak...

DARA mengentikan aktivitas nya, kemudian menatap ke arah Zeno dengan raut wajah kecewa. Ia tau, ini adalah kesekian kalinya cinta tulus itu di tolak.

"Kak Zeno ga bisa nerima cinta kamu, kak Zeno hanya bisa memberikan kesakitan untuk mu, Ra," ujarnya lagi.

Dara menggelengkan kepalanya. "Tidak kak, kamu bukan kesakitan yang pertama. Kamu bahkan sakit yang juga senang untukku," ujarnya. Ia bangkit dan menghampiri Zeno di bangku tempat ia duduk.

"Kenapa kak, kenapa sulit untuk nerima cinta ini? Apa kak Zeno sudah memiliki kekasih?"

Ia menggeleng. "Tidak, Ra."

"Lantas apa yang membuat kamu tidak mau menerima ku kak?"

"Kamu adiknya Bintang,"

"Cuma itu? Bilang ke aku kak, kenapa kalo aku adiknya bang Bintang? Apa adiknya seorang ketua geng motor tidak bisa bahagia?"

Air mata mengalir di pipinya, sungguh ia tak mampu lagi menahan rasa sakit itu.

"Ra, jangan nangis. Kak Zeno ga mau lihat adik kak Zeno sedih seperti ini,"

"Adik? Kak Zeno hanya memanggil ku dengan sebutan adik?"

"Kamu adik kak Zeno Ra, adik nya FABIO. Jadi, apapun yang membuat mu sakit, kak Zeno dan kakak mu yang lain akan berusaha untuk membuat mu bahagia," ujarnya.

Zeno segera mengusap air mata di pipi Dara.
"Jangan sedih," ujarnya.

"Kebahagiaan ku ada padamu, kak,"

"Ra, ini bukan cinta. Ini obsesi," ujar Zeno.

"Aku mau pulang,"

Zeno menggenggam erat tangan Dara, ia tak ingin gadis itu pergi meninggalkan nya dalam keadaan seperti ini.

"Mau ke mana?"

"Lepasin kak. Ara mau pergi, "

"Gak, kak Zeno ga akan lepasin kamu."

"Lepasin kak," bentaknya.

Zeno melepaskan genggaman itu. Kemudian Dara dengan segera pergi meninggalkan Zeno yang terpaku di tempatnya.

"Ini kedua kalinya aku menyakitimu Ra. Maafin kak Zeno," ujarnya. Ia menatap Dara dari kejauhan.

"Bahkan, dia tidak mengejar ku. Apa ini saatnya aku melupakanmu? Apa benar kata Audry? Aku harus berusaha untuk melupakan kak Zeno," ujarnya.
Dara segera berjalan perlahan menelusuri ruas jalan.

"Tapi, aku ga bisa lupain kamu kak. Kesakitan yang kau beri belum terasa. Sakit ku bahkan saat kau tak berada di zona mataku,"

"Aku menginginkanmu berada di dekatku kak, jika bukan sebagai pacar mu, aku akan menemanimu sebagai adik. Ya, sebagai adik," ujarnya.

Ia melihat seorang perempuan begitu di rayakan oleh pasangan nya. Di belikan es krim dan sekuntum mawar merah yang ia simpan di belakang tangannya untuk si gadis yang ada di hadapannya.
Perempuan itu terlihat sangat senang di berikan es krim dan bunga mawar merah, cinta yang begitu dalam dari sang pacar.
Ia menceritakan bagaimana perjuangan seorang gadis mencintai laki-laki yang menjadi pasangan nya sekarang secara ugal-ugalan.
Ternyata perjuangan tidak menyia-nyiakan hasil.
Hal itu membuat Dara bangkit.

"Apa aku kurang ugal-ugalan ya mencinta kak Zeno?"

Setelah sakit yang ia dapatkan dari Zeno, pria dingin yang sangat ia sukai itu ia justru malah ingin mencintai laki-laki itu secara ugal-ugalan.
Sungguh, ide gila Dara membuat logikanya cacat dalam berfikir.

CINTA Untuk Zeno (LENGKAP✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang