22; Sebuah pengakuan

39 22 0
                                    

Senang bisa menikmati malam ini dengan mu, senang sekali kak.


ZENO terdiam. Ia bahkan tidak menghiraukan ucapan dari Dara.
"Kak,"
Untuk kedua kalinya gadis itu memangil nya.

"Jawab kak, apa yang sebenarnya terjadi?"

"Apa maksudmu, Ra? Kak Zeno tidak paham,"

"Jangan berpura-pura kak."

"Serius Ra, kak Zeno tidak mengerti apa yang kau katakan."

"Kenapa dengan bang Bintang? Apa yang terjadi dengan nya kak. Kenapa dia akhir-akhir ini terlihat emosional sekali. Bahkan, dia melarang ku untuk jatuh cinta kepadamu, itu adalah hal tersulit yang tidak bisa aku iyakan kak,"

"Kak, masih mau menyimpan rahasia? Ini tentang bang Bintang kak, Ara harus tau."

"Baiklah, kak Zeno akan cerita semuanya. Tapi janji, jangan beritahu siapapun. Karena hanya kak Zeno yang tahu,"

"Apa kak? Cepat, katakanlah," titahnya. Sungguh ini adalah pernyataan yang ia inginkan.

Zeno menceritakan semuanya. Ia menceritakan kenapa Bintang bisa menjadi laki-laki yang kadang emosional, kadang baik, dan seperti memiliki kepribadian ganda seperti sekarang.

Dara sangat kaget saat mendengar cerita itu. Ternyata abangnya menyimpan kesakitan yang amat dalam selama ini.

"Jadi, jadi bang Bintang pernah di selingkuhi kak?"

"Iya. Bahkan lebih sakitnya di saat ulang tahun si perempuan ini, Bintang sudah membuatkan sebuah kejutan yang sangat istimewa untuknya. Dia mengajak kak Zeno untuk pergi ke rumah si pacarnya ini, dengan alasan kak Zeno yang akan membawa motor Bintang dan mereka akan menghabiskan malam di danau yang sudah ia siapkan berdua.
Namun, setelah sampai di rumah si cewe ini, tenyata mereka selingkuh Ra. Dan lebih membuat Bintang sakit adalah mereka sedang melakukan hubungan terlarang."

Sungguh syok berat Dara mendengar cerita itu.

"Jadi, ini alasannya kak?"

"Iya Ra, untungnya saat itu kak Zeno belum pulang. Kalo tidak, Bintang akan nekat untuk mengakhiri hidupnya."

"Hah? Ini, ini serius kak? Bisa separah itu?"

"Iya Ra, secinta dan percaya itu dia sama si cewek itu. Tapi, karena apa yang ia lihat membuat ia membenci hubungan apapun hingga saat ini."

"Bang Bintang, kenapa tidak pernah cerita sama Ara," ujarnya.

"Jangan katakan apapun Ra, ya? Kak Zeno nggak mau Bintang kenapa-napa."

"Iya kak. Kak,"

"Ya?"

"Dan kalo kak Zeno sendiri apa alasannya untuk tidak memilih berpacaran?"

"Kak Zeno tidak mau menyakiti siapapun."

"Tapi siapa yang akan tersakiti kak?"

"Ra, ayo pulang."

"Jangan mengalihkan pembicaraan kak. Jawab pertanyaan Ara,"

"Ra, jangan bahas apapun, ya."

"Ara suka sama kak Zeno. Kapan kak, kapan bisa buka hati untuk Ara?"

"Ra, kan udah kak Zeno bilang, kamu itu adik kak Zeno."

"Ara mau lebih kak, bukan sebagai adik nya kak Zeno."

"Ga bisa kasih Ara kesempatan?"

Zeno menggeleng. "Tidak."

"Ara akan terus coba kak. Suatu saat kita pasti akan bersama."

CINTA Untuk Zeno (LENGKAP✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang