17; Patah hati laki-laki

50 29 3
                                    

Aku memiliki dosa apa tuhan? Kenapa tidak pernah beruntung dalam hal apapun?

SEBUAH motor cafe racer hitam berhenti tepat di hadapan rumahnya.
Memarkirkan motor itu di tempat biasanya, kemudian segera masuk.
Namun, ternyata rumah yang ia anggap rumah bukanlah rumah. Akan tetapi neraka baginya.

"Zeno!!!" teriakan dari arah belakang membuat ia menghentikan langkah kakinya.
Ia yang sangat ingin istirahat melepaskan penat setelah seharian di sekolah mengurungkan niatnya untuk hal itu.

"Ada apa, pa?" Jawab Zeno cepat.

"Ke mana saja kamu?"
Ia menatap ke arah wajah laki-laki itu. Kemudian plakk! Menampar wajah nya yang memar akibat ulah kesalahpahaman Bintang.

"Pa?"
Seorang perempuan berlari menghampiri dan kemudian dengan segera memeluknya.
"Apa yang papa lakukan? Ini anak kita pa, bukan binatang."

"Lepasin, ma. Jangan bela apapun kesalahan yang telah ia lakukan."
Laki-laki itu melepaskan pelukan sang istri dengan paksa.

Zeno menerima semua perlakuan itu tanpa melawan. Ia bisa saja melakukan hal yang sama jika ia ingin. Akan tetapi, ia tidak mau durhaka hanya karena ulah yang ia lakukan nantinya.

Sanjaya megambil sapu, lalu memukul seluruh tubuh Zeno dengan keras hingga lebam yang ia dapatkan. Sapu itu patah saat pukulan yang ke lima kali di sekujur badannya.
Zeno memejamkan matanya, merasakan setiap kesakitan yang ia terima dari pukulan Sanjaya.

"Hentikan pa. Cukup, mama mohon," lirih nya. Perempuan itu bertekuk lutut di hadapan suaminya.

Sanjaya mendorong tubuh Ayu hingga ia tersungkur di lantai.
Perlakuan suaminya sungguh tidak bisa ia maafkan. Namun, ia terima semua itu demi anak-anaknya, demi masa depannya supaya tidak seperti dirinya dahulu.

"Pa, cukup! Papa bisa siksa Zeno, papa bisa bunuh Zeno sekarang. Tapi jangan sakiti mama,"

"Bisa apa kamu?" Bentaknya.

"Mama.."
Seorang anak kecil menghampiri Zeno dan Ayu.

"Sayang," ayu memeluk tubuh perempuan kecil itu.

"Pa, ada apa ini? Kenapa mama terjatuh?"

Sanjaya menghampiri Kayla, kemudian memeluknya.
"Mama lagi kecapean sayang,"

Ayu tersenyum. "Iya nak, mama kecapean."

"Lalu, lalu kenapa kak Zeno lebam gitu pa?"

"Dia nakal sayang, makannya kena hukuman dari guru-gurunya. Kamu jangan jadi seperti dia ya. Tidak berguna," ujar Sanjaya.

Kayla kemudian turun, lalu menghampiri ayu dan Zeno.

"Papa ke luar ya sayang, setelah pulang nanti papa bawa oleh-oleh untukmu," ujarnya.
Ia kemudian mengecup pipi Kayla dan pergi dengan tatapan tajam dan mata merah menahan amarah terhadap Zeno dan istrinya.

"Lala, Lala tolong ambilkan kotak p3k di atas kamar mama ya sayang,"

"Iya ma," ujarnya sembari berlari meninggalkan keduanya.

"Nak, sayang. Maafin papa ya," ayu memeluk tubuh Zeno dan meredamkan amarah dan rasa sakit yang ia rasakan saat ini.

Zeno menangis dan memeluk erat tubuh Ayu.
"Kenapa ma, kenapa papa begitu benci dengan Zeno?"

"Papa ga benci sayang, mungkin papa lagi ada masalah."

"Apa Zeno anak yang tidak di inginkan, ma? Jawab ma," lirihnya.

"Sayang, jangan bicara aneh. Kamu adalah anak yang sangat mama harapkan," ujarnya.

"Kenapa mama begitu tahan dengan sikap papa yang seperti itu? Kenapa mama nggak minta pisah? Zeno nggak papa berhenti sekolah dan kerja untuk mama,"

CINTA Untuk Zeno (LENGKAP✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang