Lima

2.6K 142 10
                                    

Kevin menatap kearah beberapa botol kaca kecil yang terisi oleh darah di dalamnya. Shane mengambil salah satu botol kaca tersebut, ia memasukkan jarum suntik ke dalam boto kaca tersebut dan menariknya agar darah itu bisa masuk ke dalam tabung suntikan. Setelah darah di dalam botol itu sudah habis, Shane mengeluarkan jarum suntiknya dari dalam botol tersebut.

Shane tersenyum, "jika ini berhasil, maka kemungkinan keberhasilannya adalah 80%" ujar Shane yang kemudian menyuntikan darah tersebut ke dalam aliran darah se ekor anjing liar.

Kevin hanya diam memperlihatkan bagaimana proses perubahan itu akan berlangsung. Ia memperhatikan anjing yang awalnya terus memberontak lama kelamaan menjadi lemas tak berdaya. Gonggongannya tak lagi terdengar, geraman provokasi pun juga tak ia keluarkan, mata yang awalnya menukik tajam kini terlihat sayu.

"Ini bagian dari proses itu?" tanya Kevin sedikit ragu.

Shane menganggukkan kepalanya, "aku rasa akan membutuhkan waktu selama 24 jam. Kita pastikan lagi besok."

Shane dan Kevin keluar dari laboratorium, meninggalkan seekor anjing tergeletak lemah di sana.

Begitu keluar dari laboratorium, Shane menghentikan langkah Kevin yang akan pergi dari rumahnya dengan sebuah pertanyaan. "Sebenernya kenapa kamu mau membantuku?" tanya Shane penasaran.

Kevin membalikkan badannya, ia menatap kearah Shane dan berkata "alasan pribadi."

Shane berdecih. Ya, dia tau alasan pribadi namun tetap saja ia penasaran. Sudah sampai di tahap ini, Shane takut jika ternyata Kevin memiliki maksud lain dari apa yang ia percayai. Seperti ia mungkin ingin menjebaknya dan menyegel penemuannya, secara ia bahkan tidak masalah menjadikan adiknya sebagai bahan uji cobanya.

"Jangan berpikir aneh-aneh, aku tidak sejahat itu," ucap Kevin seakan-akan tau pikiran negatif Shane.

"Jahat? Kita bekerja sama untuk melakukan penelitian inipun sudah menjadi penjahat," ujar Shane. "Berhenti merahasiakan sesuatu, aku sudah mengatakan alasanku ingin menciptakan ras Enigma karena aku ingin berkuasa dan berada di titik teratas. Beritahu alasan mu atau aku tidak akan memberikan hasil penelitianku padamu!" ancam Shane.

Kevin terdiam menatap Shane tajam, "aku yang mensponsorimu, berhenti bersikap seperti seorang pemimpin."

"Maka dari itu, katakan alasanmu mah menjadi sponsor ku. Ah, atau kau hanya ingin memanfaatkannya penelitianku?" tebak Shane yang membuat Kevin terdiam seribu bahasa. Shane tersenyum, sepertinya tebakannya benar.

"Tidak, aku tidak tertarik dengan ketenaran," jawab Kevin yang tentu saja tak dipercayai oleh Shane.

"Berhenti berbohong. Aku tidak masalah jika hasil penelitianku di atas namakan kamu. Asal, aku bisa mencoba hasil penelitianku dan menjadi seorang Enigma."

"Aku tidak tertarik."

"Hah, lalu apa alasanmu membantuku?" tanya Shane sekali lagi.

Kevin diam tak menjawab. Shane kesal karena sikap Kevin ini. Sungguh, sudah 3 tahun mereka bersama menjalani penelitian ini tetapi pria itu masih tetap tak bisa Shane sentuh. Dia terlalu misterius, tak ada satupun hal menarik yang Shane ketahui tentangnya, kecuali jika ia adalah kakak Kevan yang dengan tega menawarkan adiknya sebagai bahan uji cobanya penelitiannya.

"Lupakan, kembali lagi besok," kata Shane yang kemudian membalikkan tubuhnya dan masuk ke dalam laboratorium lagi.

.
.
.

Suara gonggongan kerasa serta geraman provokasi yang tajam. Wujud anjing yang awalnya terlihat kurus dan juga lemah kini terlihat lebih besar dan menakutkan, bahkan aura predator yang di keluarkannya tak main-main. Shane sampai dibuat tersenyum lebar saat tahap akhir penelitiannya berhasil. Kevin sendiri merasa puas dengan hasil yang dicapai.

Enigma Obsession [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang