🍞🍞🍞
Sebelum baca vote dulu biar ngga lupaa, makasihh
Happy Reading!!
♡♡♡
Tidak ada malam pertama, Zinnia langsung pergi tidur dengan cepat setelah dia berganti baju dahulu dari Kai.
Pagi ini, Zinnia akhirnya bisa bangun tanpa bantuan alarm berbunyi. Bahkan dia bangun pagi-pagi sangat, gadis itu berjalan kearah balkon dan membuka jendela besar disana.
Cahaya pagi yang masih sedikit gelap memberi sensasi dingin pada Zinnia, gadis itu menghirup banyak-banyak udara pagi ini. Kemudian dia mencuci wajah dan membereskan beberapa barang dikamar.
Setelah semua selesai, gadis itu pun segera mandi dengan air hangat lalu turun kebawah mengecek apa kah Mora sudah bangun. Dia kira, dia bangun pagi dan pergi ke dapur untuk memasak bersama Mora.
"Gelap banget.." lirih Zinnia melihat luar kamar yang masih gelap. Bahkan di ruangan tengah pun gelap.
Tlak..
Tlak..
Tlak..
Zinnia menuruni anak tangga dan tersenyum saat dia melihat seseorang yang tengah berada di dapur. Zinnia mengira dia adalah pelayan.
"Hei kau-AAAAKHHHH!!"
Jeritan Zinnia menggema sampai serumah, gadis itu terjatuh dengan rasa kagetnya. Dia berusaha bangun, apa yang dia lihat.
Bukan perempuan, dia laki-laki. Wajahnya penuh darah, tangannya memegang pisau dan tangan lainnya memegang benda tajam lainnya yang berlumuran darah.
"A-apa.. T-tolong.. Tolong!!" jerit Zinnia lebih keras lagi. Dia berlari keluar dapur, saat mendengar suara langkah kaki dari belakang dia mempercepat pula langkahnya.
Bruk!
Sialan, kenapa gadis itu harus jatuh disaat yang seperti ini. "Pergi! Pergi kau sialan!" usir gadis itu dengan tajam.
Laki-laki itu tersenyum, dan mengangkat pisaunya. "Kau harus mati! Mati!!"
"Zinnia?"
Zinnia menoleh saat namanya dipanggil, gadis itu langsung berlari ke arah Kai yang untungnya datang.
Zinnia menangis, dia menangis dipelukan Kai sambil menunjuk kearah dapur.
Kai menyeringai, dia bingung dengan arah tunjuk Zinnia. Lalu dia menatap intentis kearah dapur, sontak dia menatap tajam setelah dia dapat melihat benarnya ada orang disana.
Kai menatap tajam orang tersebut, setelah itu dia kembali menatap sang istri yang masih ketakutan. "Tidak ada apa-apa, jangan menangis aku ada bersamamu" ucap nya menenangkan Zinnia.
Zinnia mengangguk. "Apa yang kamu lakukan disini, Zinnia?" tanya Kai yang baru sadar akan keberadaan Zinnia disini.
Zinnia melepas pelukannya. "Aku terlalu bersemangat untuk menjadi istri, jadi aku ingin membuat makanan untuk mu juga ayah dan ibu" jawab gadis itu dengan menunduk.
Kai tersenyum kecil, lalu dia mengangkat dagu Zinnia, menatap mata gadisnya yang membinar. "Ada pelayan, kamu bisa masak sore nanti bersama mama. Mama tidak masak di pagi hari, dia lebih suka masak disore atau malam hari" jelas Kai dan diangguki Zinnia.
"Tadi itu apa? Kamu lihat juga kan?" tanya Zinnia mengingat sosok tadi. "Dia-"
"Susttt, tidak ada apa-apa.. Tenang, kembali ke kamar ya?" sela Kai dan diangguki lagi oleh Zinnia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Kai's Young Wife [TDK LANJUT!]
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM BACA!! [Dita×Taeyong] cerita senang-senang. .. Kematian Celline membuat Zinnia tanpa sadar menerima perjodohan yang diajukan oleh keluarga kaya raya yang putra mereka menginginkan seorang pendamping hidup. Dia seorang duda. S...