Seorang Gadis sedang duduk di sebuah ayunan yang berada di balkon kamarnya, memandang bintang di malam hari dan menikmati semilir angin malam.
Seorang wanita paruh baya muncul membuat lamunan gadis itu buyar.
"Non, obatnya udah di minum?" Tanya bi Ina selaku pelayan pribadi Cia.
"Udah Bu" jawab nya tersenyum tipis.
Bi Ina sudah mengurus nya selama 24 tahun hidupnya, di saat ke dua orangtuanya sibuk dengan bisnisnya. Cia menganggap bi Ina sebagai ibunya sendiri.
Mengenai ke dua Orang tuanya, Sejak kecil Cia tidak pernah mendapat kasih sayang dari Ayahnya. Danu adalah sosok pria yang selalu ingin Cia gapai, selalu ingin Cia peluk, menangis, berbagi luka bersamanya namun nyatanya harapan Itu tidak pernah terwujud. Danu tidak perduli dengan Nya, entahlah masalah nya apa tapi sejak Cia di lahirkan Danu seolah tidak menginginkan Cia ada dalam hidupnya.
Danu memang membiayai kehidupan dan pendidikan Cia, namun Danu tidak pernah mau memberikan kasih sayangnya kepada putrinya Itu. Rasa sesal yang selama ini Danu pendam dan kehilangan sosok wanita yang sangat dia cintai membuat Danu sangat hancur.
Sosok Wanitanya yang memilih untuk Pergi meninggalkan nya untuk selamanya, setelah melahirkan putri sematawayang mereka Clara Istrinya Pergi meninggalkan nya.
Lima tahun Danu berduka dan selama itu pula Danu menjadi pendiam, mengabaikan semua orang, menyibukkan diri dengan bekerja, mencoba melupakan bayang-bayang sang Istri yang telah meninggalkan Nya. Sakit yang ia alami bercampur dengan benci, saat melihat putrinya membuat rasa sesak semakin memenuhi dadanya, selama itu pula Danu selalu mengabaikan putrinya, memilih untuk sibuk dengan pekerjaan agar tidak melihat putrinya.
Sampai akhirnya kedua orangtua Danu memilih untuk menjodohkan Danu dengan seorang wanita. Sejujurnya Danu ingin menolak niat ke dua orangtuanya, mengingat kalau dia sangat mencintai mendiang Istrinya membuat dia sulit untuk menerima kehadiran Wanita itu.
Pernikahan itu terjadi. Mau tidak mau Danu menerima sosok wanita itu menjadi Istrinya. Bagaimana dengan Cia? Putrinya memilih untuk mengurung diri di kamar. Saat tau kalau Ayahnya akan menikah membuat Cia takut, takut kalau ibu tiri itu jahat. saat itu usianya sudah menginjak lima tahun dan Cia kecil sudah masuk sekolah TK, dan dari teman sekolah nya Cia selalu mendengar cerita kalau ibu tiri itu jahat, itu sebabnya Cia membenci Wanita yang sudah menjadi Ibu sambung nya.
Mendengar Cerita Bi Ina mengenai kebencian Cia terhadap Mira Istrinya membuat Danu marah dan memukul gadis kecil itu dengan tangan nya sendiri, menegaskan kalau Cia harus menerima Mira sebagai ibunya suka atau tidak.
Setelah memukulnya Danu menghukum Cia untuk tidak di beri izin keluar dari rumah selama dua Minggu, Cia selalu menangis di kamarnya, menolak untuk di beri makan, berharap kalau Danu membujuknya, namun semua itu sia-sia.
Bi Ina yang biasanya bisa membujuk Cia saat itu pun gagal, sampai akhirnya Cia jatuh sakit dan harus di rawat di rumah sakit, kondisi tubuhnya yang pucat dan berat badan yang menurun membuatnya harus di rawat di rumah sakit. Danu sendiri ikut panik mendengar kabar tentang putrinya dan memilih untuk pulang saat perjalanan bisnisnya.
Sesampainya di rumah sakit Danu melihat Putrinya itu terbaring lemah dengan alat infus dan alat pernafasan yang di pasang di hidungnya, badan gadis itu yang terlihat kurus membuat Danu menyesal dengan perbuatannya, merasa bersalah pada mendiang Istrinya.
Setelah hari itu Danu memutuskan untuk semakin menghindari putrinya agar tidak kehilangan kendali saat berada di dekatnya. Mira sendiri merasa kasihan terhadap suaminya dan juga anak sambungnya saat itu, memutuskan untuk mencoba mendekatkan diri pada Cia.
Seiring berjalannya waktu Cia pun mulai menerima Mira namun tidak sepenuhnya, sampai satu kejadian membuat Mira berhasil menyingkirkan ketakutan Cia mengenai sosok Ibu tiri yang jahat.Saat itu Cia sedang berada di ruangan milik Danu tanpa sengaja Cia merusak salah satu benda peninggalan Clara yang di simpan baik-baik oleh Danu, membuat Danu kehilangan kendali dan kembali melakukan hal yang pernah di sesali olehnya. Tanpa di duga saat Danu ingin melayangkan pukulan terakhirnya Mira muncul dan pukulan Itu pun terkena di bagian pinggang Mira, membuat semua orang panik terutama Cia yang sudah Syok di tempat nya, Mira pun tak sadarkan diri. Kali ini pukulan yang Danu berikan bukan dengan tangan nya melainkan dengan Tali pinggang miliknya, sekuat tenaganya Danu menghantam Cia dengan Tali pinggang Itu. Bisa di bayangkan betapa sakitnya yang di terima oleh badan gadis kecil itu, Cia yang hanya bisa menangis dan memohon untuk di ampuni sama sekali tidak mengurangi niat Sang Ayah untuk melakukannya.
Sempat Cia berfikir, kenapa Danu sampai mau menghukumnya separah itu hanya sebuah benda mati yang tidak bisa di gunakan dan hanya menjadi pajangan. Setelah kejadian Itu Cia mulai menyayangi Mira menganggap nya sebagai ibu kandungnya, dan bayang-bayang mengenai sosok Ibu tiri yang kejam pun menghilang dari pikiran gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG CIA
Short StoryPerjodohan yang di rencanakan kedua orangtua Cia dengan seorang CEO. Tentang perjuangan Cia untuk mendapatkan hati suami nya yang membuatnya mengorbankan segalanya. bahkan kematian pun rela ia lakukan demi sang suami yang nyatanya membencinya. berha...