BERTEMU SHAKA

197 7 0
                                    

Nyatanya pernyataan Cinta yang Cia ucapkan malam itu membuat Gibran tidak berhenti memikirkan Cia. Sampai saat ini Cia tidak pernah memunculkan dirinya di depan Gibran, saat Pria itu pulang dari kantornya dia tidak menemukan keberadaan Cia di rumah.

Cia sendiri lebih memilih untuk mengurung dirinya di kamar tamu, dan hanya akan keluar saat Gibran tidak ada di rumah, karena saat ini dia belum sanggup untuk melihat Pria itu.

Sekarang Cia sedang berada di dapurnya, memilih untuk memasak makanan karena rasa lapar yang tidak bisa dia tahan lagi. Melihat isi kulkas yang sudah kosong dan hanya tersisa satu Mie instan, sungguh miris nasibnya.

Cia baru ingat kalau hari dia harus belanja untuk keperluan bulanan, karena bahan makanan yang di siapkan oleh Ghea sudah habis, sedangkan uang tabungannya sudah menipis, apa nanti akan cukup? Dari pada memikirkan hal itu Cia lebih memilih untuk melanjutkan memasak mi instan nya.

Selama beberapa hari ini Cia tidak memasak untuk Gibran, tapi Pria itu memesan online dan makan di luar.

.....

Saat ini Cia sedang berada di supermarket, setelah berfikir panjang Cia memutuskan untuk belanja dengan sisa uang yang dia miliki. Sejak Cia menikah Danu tidak lagi mengiriminya uang jajan seperti setiap bulannya, Cia bukan tipikal perempuan yang akan menabung uang untuk keperluan kedepannya, dia tergolong dengan perempuan boros bukan berarti boros dalam segala hal, dia akan mengeluarkan uang nya jika ada hal yang ia inginkan dan minati walaupun harganya sangat fantastis. Dan saat berada di Berlin Cia malah membeli barang-barang mahal yang sebenarnya tidak terlalu penting untuknya, dan menguras banyak tabungannya.

Saat asyik memilih-milih barang tanpa sengaja Cia menabrak sesuatu dan membuatnya berhenti. "Maaf ya, eh kak Shaka?" Ucap Cia.

Shaka yang baru saja menyadari suara seseorang yang dia kenal pun mendongak. "Kamu rupanya" Ucapnya setelah tau siapa orang itu.

Cia mengangguk, dan akhirnya Shaka menawarkan diri untuk menemani Cia belanja, dan juga membantu Cia membayarkan uang belanjanya. Sebenarnya Cia sudah menolak niat Shaka secara baik-baik tapi Pria itu bersikeras untuk membayarnya. Sebagai gantinya Cia harus mau menemaninya makan siang.

Saat ini mereka sudah ada di sebuah restoran kecil yang berada tidak jauh dari supermarket. Menunggu pesanan sambil berbincang.

"Jadi gimana ceritanya kalian akhirnya menikah? Ya Kamu tau aku kenal kamu gak setahun dua tahun loh, dan Aku cukup tau siapa aja orang terdekat kamu" jelas Pria itu.

Cia meringis merasa bingung harus mengatakan apa?. "Kamu benar, awalnya aku gak kenal sam Kak Gibran dan kita Di Jodohkan" ucap Cia pada akhirnya.

Di sela-sela perbincangan mereka datanglah seorang pelayan sambil membawa nampan yang berisi pesanan Cia dan Shaka.

"Makasih mbak" ucap mereka secara bersamaan.

"Jadi kalian gak saling Cinta?" Tanya Shaka.

Cia diam sejenak. "Aku Udah Cinta sama kak Gibran tapi dia masih punya orang yang di Cintai dalam hidupnya" ucap Cia.

Entah mengapa ia menceritakan ini kepada orang lain yang jelas-jelas tidak memiliki hubungan apa-apa padanya, Cia tidak tau.

Shaka mengangguk. "Kamu menerima kehadiran perempuan lain dalam hidup kamu dan Gibran?" Tanya Shaka.

"Enggak gitu, sebenarnya yang orang luar itu Aku, aku yang salah udah masuk ke dalam kehidupan kak Gibran"

Shaka menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir. "Cia, mungkin Kamu memang orang luar di dalam hati Gibran, tapi itu dulu. Dan sekarang Kamu adalah orang yang paling berhak untuk kehidupan Gibran dan perempuan yang ada di hati Gibran sekarang ini harus di gantikan oleh kamu, karena kamu berhak untuk itu" jelas Shaka.

TENTANG CIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang