Bab 17. Messy Dinner Date!

108 28 3
                                    

Maaf banget karena baru bisa update><
Aku berusaha kejar target sebelum hiatus selama bulan ramadhan ygy🙇🏻‍♀️ Insyaallah besok/lusa bisa update lagi, ini masih lanjut ngetik untuk bab berikutnya kok🙏

Okey!

Happy Reading!

***

15 menit yang lalu minuman yang Gantari dan Cakra pesan sudah datang, dan sepertinya makanan utama mereka juga akan segera datang. Namun sebelum makanan utama mereka disajikan, ada seorang pelayan datang membawa alas plastik untuk diletakkan di atas meja.

“Permisi ya,” kata pelayan tersebut sambil membentangkan plastik itu.

Gantari kebingungan dengan apa yang pelayan itu lakukan. Setelah pelayan itu pergi ia pun menatap Cakra dengan wajah penuh tanya. “Ini buat apa Mas?”

Sepertinya sepulang mereka nanti pipi Cakra akan terasa sakit. Pria itu tidak henti-hentinya tersenyum karena Gantari. Terkadang tersenyum geli, terkadang tersenyum lebar sambil menahan tawa, dan terkadang tawanya lepas. Semua itu disebabkan oleh satu perempuan bernama Gantari Ruby Diandra.

“Saya pesan paket seafood tumpah, jadi nanti hidangannya ditumpahin ke sini,” beritahu Cakra sambil menunjuk ke arah plastik yang sudah dibentangkan di atas meja.

“Oh yang kayak di YouTube itu nggak sih?” tanya Gantari dengan antusias.

Entah kenapa gambaran perempuan independen yang terlihat saat di acara launching buku terbarunya itu kini tidak tampak lagi di mata Cakra. Malah perempuan itu kini terlihat seperti seorang anak kecil yang begitu antusias menunggu kue ulang tahunnya dipotong.

Imutnya! Gumam Cakra dalam hati.

“Kamu siapin kamera hape-mu gih, nggak mau kamu videoin hmm?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Kamu siapin kamera hape-mu gih, nggak mau kamu videoin hmm?”

“Oh iya!” Gantari buru-buru mengeluarkan ponselnya.

Pelayan pun datang membawa semangkuk besar berisi menu seafood yang bahkan asapnya masih terlihat mengepul.

“Sebentar Mbak,” sela Cakra sebelum pelayan tersebut menumpahkan makanan itu. Tangannya pun terulur pada Gantari. “Sini biar saya yang rekamin. Ini bahaya kalau kamu dekat-dekat begitu, sini,” pintanya.

Mau tidak mau Gantari pun memberikan ponselnya pada Cakra. Ia membiarkan pria itu yang mengambil alih untuk mendokumentasikannya, sedangkan Gantari hanya duduk dan menatap makanan tersebut yang ditumpahkan dengan tatapan takjub.

“Wah... Wahhh...,” gumamnya.

Setelah selesai, pelayan lain yang menunggu di belakang segera meletakkan nasi di kedua sisi.

Oh My Duda!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang