Bab 18. Bandung to Jakarta

97 26 7
                                    

I'm so so sorry for the late update 😭😭

I'll spam now. But slowly>< Aku perlu double check dulu, meski tetap bakal ada aja gitu typonya hahaha

Jangan lupa vote + komennya ya
boleh banget di koreksi juga kalau ada yang salah🙏🙇🏻‍♀️

Enjoy ya guys!🤍

***

Nyatanya setelah Gantari dan Cakra berpisah malam itu, keduanya pun tidak punya kesempatan untuk bertemu. Meski sesekali saling bertukar kabar melalui WhatsApp, tetap sulit bagi  mereka berdua untuk membuat janji temu. Malah Gantari lebih sering bertemu Lula yang kini sudah memiliki Bibi pengasuh yang akan selalu menjemputnya saat pulang sekolah.

Selama 2 minggu lebih terakhir ini Cakra mengabarkan jika ia sedang disibukkan dengan rencana pembukaan cabang terbarunya di Jakarta. Selama kesibukannya itu ia harus bolak-balik Bandung – Jakarta. Bahkan untuk minggu ini pria itu bilang jika ia kemungkinan akan memilih staycation saja selama beberapa hari.

Sedangkan di lain sisi, ada Gantari yang disibukkan dengan persiapannya menuju Meet and Talk Tour-nya yang akan dimulai dari kota Jakarta. Acaranya itu akan dimulai pada tanggal 4 Februari, lebih tepatnya 3 hari lagi.

Iya benar, ini sudah masuk bulan Februari lagi.

“Lula nggak mau pulang!”

Gantari yang sedang menuruni anak tangga sambil membawa sebuah koper seketika mengernyitkan dahinya saat ia mendengar rengekan yang berasal dari ruang tengah. Gantari tentu saja mengenali suara itu, suara anak kecil yang kini bergabung menjadi salah satu anak kecil favoritnya bersama dengan kedua keponakannya.

Sedari tadi sebenarnya Gantari tahu jika Lula dan Putri sudah pulang sekolah, suara mereka yang sedang bercanda gurau terdengar sampai ke dalam kamarnya. Namun karena saat itu ia sedang sibuk packing jadilah ia tidak bisa langsung menemui mereka di bawah.

“Loh loh kenapa ini?” tanya Gantari begitu ia bergabung di ruang tengah.

Di ruangan itu kini sudah hadir sang Kakak – yang bernama Gina bersama suaminya – Putra, kemudian ada juga Bibi pengasuh Lula yang bertugas untuk menjemput gadis kecil itu. Ia menatap Lula yang sedang memeluk Ratri di sofa, gadis kecil itu terlihat merengek dan berulang kali mengatakan jika ia tidak ingin pulang.

“Lula?” panggilnya. Barulah gadis kecil itu berhenti merengek. Dengan cepat Lula berlari ke arahnya.

“Tante!” panggilnya yang langsung memeluk kaki Gantari.

“Eh Lula kenapa?” Gantari mengarahkan tatapannya pada sang Mama bermaksud meminta penjelasan kenapa Lula jadi merengek seperti itu.

“Kak Puput nggak sengaja bilang kalau kamu mau pergi, nah pas diajak pulang sama Bibik dianya jadi nggak mau,” tutur Ratri menjelaskan.

“Sudah lengket banget dia sama kamu ya dek,” celetuk Kakaknya sambil memangku Putri yang sedang menonton kartun di ponsel Mamanya.

Gantari hanya menanggapi dengan senyuman singkat atas celetukan Kakaknya itu. Mereka semua belum ada yang tahu jika sebenarnya Gantari sudah dekat dengan Papanya Lula. Toh mereka belum ada kejelasan status jadi untuk apa Gantari memberitahukan hal itu pada keluarganya. Dan entah apakah mereka nantinya akan setuju jika Gantari berakhir dengan seorang duda?!

“Lula dengerin Tante deh,” ucap Gantari sambil melepaskan pelukan Lula pada kakinya. Ia segera berjongkok agar tingginya sejajar dengan tubuh gadis kecil itu. Ia tersenyum sambil mengelusi puncak kepala Lula dengan lembut. “Tante perginya sebentar kok, nggak lama-lama, lima hari lagi Tante udah pulang,” lanjutnya menjelaskan.

Oh My Duda!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang