Secret 1 : Permulaan

1K 72 13
                                    


°°°°°

Jleebb!

"Aaarghh..."

Sreett

"ARGHH..."

Rintihan terus terdengar didalam ruangan yang kedap suara ini, ruangan yang penuh dengan warna merah tapi itu bukan cat melainkan darah yang sudah mengering, seorang laki-laki terikat dengan darah yang terus mengalir di sekujur tubuhnya, luka lebam sudah tidak terhitung lagi, "dimana dia?" suara bariton terdengar dengan nada datarnya.

"Sa-saya ti-tidak tau tuan" jawab laki-laki yang terikat itu.

Laki-laki yang menggunakan jas pun menjambak rambutnya dan menodongkan pisau tepat didepan leher laki-laki ini, "katakan sejujurnya?!" bisiknya dengan menatap tajam laki-laki ini.

Laki-laki yang terikat pun terlihat menelan air liurnya dengan susah payah, dia menatap pisau yang berada tepat didepan lehernya, pisau tajam dan lancip ini bisa kapan saja tertancap tepat dilehernya, "sumpah tuan saya tidak tau mengenai dia" jawab laki-laki ini dengan keringat yang sudah mengalir deras.

Laki-laki berjas ini pun menghempaskan kepala laki-laki ini, "apa dia mempunyai keluarga disini?" pernyataan kembali terlontarkan dari mulut laki-laki ini.

"Punya tuan" laki-laki yang terikat pun menjawab dengan lantang.

Sementara laki-laki berjas itu mengambil rokok dan menghidupkannya, "siapa?".

"Dia mempunyai anak perempuan yang dimana seorang CEO di sebuah kantor" jelas laki-laki ini.

Laki-laki berjas itu pun menoleh kearahnya, "apakah anda tidak bohong?" lanjutnya dengan menghembuskan asap rokoknya.

"Saya tidak bohong tuan" mendengar itu membuat laki-laki ini menganggukkan kepalanya.

"Apakah anda bisa membantu saya masuk ke dalam perusahaan itu?" laki-laki yang terikat pun menganggukkan kepalanya dan membuat laki-laki berjas ini tersenyum tipis.

°°°°°

Seorang perempuan yang sepertinya baru saja pulang dari kantor terlihat berjalan masuk ke dalam mansion dengan lesunya, dia disambut beberapa maid disana bahkan bodyguard disana menundukkan kepalanya memberi hormat kepadanya, dia melangkahkan kakinya tanpa senyuman di bibirnya langkah besar dia ambil untuk segara sampai di kamarnya, jujur dia ingin segera tidur karena pinggangnya hari ini sangat sakit, "aahh enaknya" ucapnya saat berhasil merebahkan tubuhnya diatas kasur.

"Astaga sakit banget pinggang gue" gerutunya dan dia lun mengambil handphonenya beberapa pesan yang belum sempat dia buka, akhirnya dia buka terutama dari sana mami.

Mami💌

Sayang kamu udah pulang?

Anda : udah kok mam, baru aja

Syukurlah kalo kamu udah pulang
Bersih-bersih sana Arexsa

Anda : iya mam, ini aku baru bersih-bersih

Iya, abis itu makan terus langsung istirahat ya

Anda : iya mamiku sayang

SECRET [Delshel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang