°°°°°Mobil berwarna putih pun terparkir rapi didepan kantor, seorang laki-laki turun terlebih dahulu untuk membukakan pintu bosnya, lihatlah wajahnya yang kesal dan datar itu.
Apa dia tidak punya tangan? Kenapa harus aku yang membukakan pintu untuknya, seharusnya dia buka sendiri percuma saja Tuhan memberinya tangan tapi tidak dia gunakan. Aku membukakan pintu mobil itu dan turunlah perempuan arogan, gila, dan jutek ini dengan kacamata yang bertengger di hidungnya.
Dia menoleh ke arahku dan entah kenapa aku menatap wajahnya itu, "aku tau aku sangat cantik tapi tidak seperti itu juga menatapku" ucap Arexsa yang meninggalkan Aldo sendirian disana.
Hah? Aku bingung dengan penuturan, dia terlalu percaya diri. Ayss Dion apa yang kau lakukan? Sudahlah itu tidak penting.
Aldo pun mengambil barang-barang Arexsa dan melangkahkan kakinya menuju ke ruangan Arexsa dengan menggerutui dirinya sendiri karena menatap Arexsa seperti itu.
Aku melangkah kakiku menuju ke ruanganku, haha aku bisa membayangkan wajah bengong nya itu kenapa begitu lucu, ah maksudku ekspresi nya bukan yang lainnya. Aku menunggunya di depan lift, melihat wajahnya yang datar itu membuatku berpikir apa otot-otot diwajahnya sudah mati? Ah aku rasa seperti itu. Kini dia berdiri di sampingku tubuhnya yang kekar dan tinggi membuatku merasa kecil sekali jika ada disampingnya. Tidak ada pembicaraan diantara kami, lagian apa yang akan kami bahas tidak ada.
Ting
Pintu lift pun terbuka dan dengan bersamaan Arexsa maupun Aldo melangkahkan kakinya secara bersamaan dan membuat mereka bertabrakan, "apa kau tidak punya mata?" pekik Arexsa yang menatap tajam Aldo.
Lagi-lagi dia yang salah kenapa jadi aku yang salah disini?, dia yang tidak mau mengalah dan sekarang dia malah menyalahkan orang lain, "punya".
"Menyingkir dari sana biarkan saya duluan" ucap Arexsa yang sedikit mendorong tubuh Aldo tapi dorongan itu tidak membuat Aldo bergeser sedikit pun.
"Saya duluan" seharusnya aku duluan setelah itu baru dia.
Arexsa melipat kedua tangannya di dada dan kembali menatap tajam Aldo, "saya CEO disini dan kau hanya seorang bodyguard, seharusnya kau yang berada dibelakang saya bukan saya yang berbeda dibelakang anda" beber Arexsa dengan menunjuk Aldo.
Rahangku mulai mengeras saat telunjuknya mulai menunjuk wajahku, hal yang paling aku benci adalah ketika orang asing berani menunjuk wajahku, jika aku tidak terlibat dalam misi mungkin sekarang jari telunjuknya yang kecil itu sudah remuk.
"Jadi menyingkir lah" lanjut Arexsa yang kini mendorong kuat tubuh Aldo dan berhasil membuat Aldo mundur beberapa langkah, setelah itu Arexsa pun meninggalkan Aldo yang masih berada didalam lift.
"Arghh" aku memukul keras lift meluapkan emosiku yang sudah memuncak saat telunjuknya berani menunjuk wajahku. Oke Aldo saatnya mengontrol emosimu sebelum masuk ke dalam.
Aldo pun keluar dengan membawa barang-barang Arexsa. Perlu kalian ketahui seseorang yang memiliki riwayat temperamental itu sulit untuk mengendalikan emosinya dan ketika dia emosi apapun yang ada didepannya akan dia luapkan disana, jadi berhati-hatilah pada orang yang memiliki riwayat tempramental seperti Aldo.
Setelah dirinya merasa tenang Aldo pun kembali melangkahkan kakinya membuka pintu ruangan arexsa dan menaruh semua barang-barang arexsa diatas meja, "lama" ucap arexsa dengan ketusnya.
Dan Aldo hanya menatap datar arexsa dan memilih meninggalkan arexsa begitu saja. Dan Arexsa menatap punggung Aldo yang menjauh darinya, "mau kemana dia?" gumam arexsa yang melihat Aldo keluar dari ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET [Delshel]
ActionSecret yang artinya rahasia, dimana seseorang mempunyai rahasianya tersendiri termasuk tentang siapa dia sebenarnya?, apa latarnya? dan bagaimana sifatnya?. Laki-laki yang memiliki banyak sekali rahasia didalam hidupnya tentang masa lalunya yang kel...