Secret 9 : Pagi yang suram.

160 18 10
                                    


°°°°°

Pagi hari menyambut terdengar suara kicauan burung yang sangat merdu, seorang perempuan masih tertidur lelap diatas kasur miliknya bahkan alarm pun tidak membuatnya terusik.

Tok

Tok

Terdengar suara ketukan pintu yang membuatnya terusik dari tidurnya, "eegghhh siapa sih?" ck siapa yang datang sepagi ini mengangguku saja.

"Nona anda harus bangun ini sudah siang" teriak seorang laki-laki.

Aku melonjak kaget saat mendengar suara laki-laki, "hah siapa itu?" tidak ada yang berani membangunkan diriku bahkan bodyguard disini saja tidak berani untuk hal itu lantas siapa dia?.

Baik daripada kita terus-terusan curiga mari kita lihat siapa yang ada didepan pintu, aku melangkahkan kakiku memutar kenop pintu, "Aldo" teriakku saat melihat bodyguard aneh ini ada didepan pintu kamarku.

"Pagi nona" sapa Aldo dengan ramah.

"Kenapa anda ada disini?" aku bingung kenapa dia bisa disini? Padahal aku tidak menyuruhnya untuk datang ke mansion.

"Saya kesini atas suruhan nona Chika yang meminta saya untuk membangunkan Anda" jelas Aldo dengan nada datarnya.

Astaga teman macam apa itu, kenapa dia menyuruh Aldo, hah? Kenapa dia tidak menghubungiku saja arrghh Chika aku kesal padamu, "aku akan bersiap-siap" aku menutup pintu dan mengambil handphoneku lalu mencoba menghubungi Chika.

"Pagi nona"

"Kenapa kau menyuruh Aldo untuk ke mansion ku?" bisa-bisanya dia malah menyapaku padahal aku sedang kesal dengannya.

"Wahh ternyata dia sudah sampai ya"

Aku memejamkan mataku menahan emosi saat mendengar jawabannya, "aku bertanya padamu Chika" aku benar-benar geram karenanya.

"Haha santai nona, aku menyuruhnya kesana karena aku tau kau belum bangun dari tidurmu"

Apa dia tau kalau aku menahan malu didepannya? Bukan tanpa alasan aku malu karena seorang bos yang terkenal tegas ini belum bangun jam segini, "kenapa kau tidak menelponku saja? Kenapa harus menyuruh dia untuk datang ke sini?" aku meluapkan emosiku kepadanya.

"Astaga aku sudah menghubungi berapa kali saja tapi tidak kau angkat, karena sekitar jam 10 kita akan ada meeting jadi aku menyuruhnya untuk pergi ke mansion mu"

Aku menepuk keningku, aku benar-benar lupa karena pagi ini akan ada meeting astaga Arexsa kau ceroboh, "urusan kita belum selesai" aku segera mengakhiri telpon itu dan bergegas untuk mandi sebelum pergi karena tidak mungkin aku tidak mandi untuk pergi ke kantor.

* Flashback on:

Kita kembali ke mansion Immanuel yang dimana Dion terlihat tengah bersiap-siap untuk pergi ke kantor Arexsa. Huh pagi yang suram untukku karena apa? Karena aku harus berhadapan dengan perempuan arogan itu. Jika disuruh memilih aku lebih baik menghadapi segerombolan perampok daripada aku harus berhadapan dengannya. Perempuan arogan, keras kepala dan angkuh itu selalu menguji kesabaranku. Baiklah aku telah mari kita turun untuk sarapan pagi.

SECRET [Delshel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang