Secret 4 : Perdebatan

264 24 6
                                    


•••••

"Anda tadi terlihat sibuk jadi saya merasa tidak enak jika harus menganggu anda" ya sebenarnya itu alasanku saja, lebih tepatnya aku malas jika harus izin ke dia.

"Kau tau saya bos disini?" tanya arexsa dengan tengilnya.

Huh.. tengilnya mulai keluar, argh tuhan rasanya aku ingin mencongkel matanya sekarang juga tapi tidak mungkin karena itu bisa merusak rencana, "ya" aku memilih menjawab pertanyaannya saja.

Astaga apa dia tidak memiliki rasa bersalah? Dia manusia atau bukan sih?, "terus kenapa ngga izin?".

Perempuan ini masih mengulangi pertanyaan yang sama apa dia tidak bosan? Aku saja bosan mendengar itu, "kan sudah saya jelaskan".

Chika yang berada ditengah-tengah mereka pun memijit pelipisnya, "astaga udah cukup bahas masalah ini, aku pusing" ucap Chika yang membuat keduanya mengalihkan pandangannya.

"Dia duluan" balas arexsa yang menunjukkan Aldo, Aldo yang ditunjuk arexsa memutar bola mata malasnya.

"Udah kalian tuh sama aja" balas Chika dengan kesal, "kamu lain izin sama Arexsa biar bagaimanapun arexsa bos kamu" ucap Chika ke Aldo.

Aldo pun menganggukkan kepalanya tanpa menjawab ucapan Chika, "dan kamu Arexsa ngga selamanya dia harus izin dan ngomong sama kamu" lanjut Chika yang beralih menasehati arexsa.

"Iya" jawab arexsa yang menundukkan kepalanya.

"Oke sekarang maaf an" suruh Chika sambil menyenderkan punggungnya di kursi.

Aldo dan arexsa pun saling tatap. Oh tuhan harus aku meminta maaf kepadanya? Itu tidak pernah ada didalam sejarahku, seorang Dion Geraldo Immanuel meminta maaf? Hahaha tidak mungkin.

Dih sejak kapan aku meminta maaf duluan, guys kita ini cewek masa mau minta maaf sama cowok yang bentukannya kayak gini? Hah tidak mau.

Dan mereka pun saling membuang muka, "tuhan" gerutu chika yang benar-benar kesal sekarang. Dia pun berdiri dan menarik tangan Aldo maupun arexsa, "ayo" lanjut Chika dengan memberikan kode ke mereka berdua untuk bermaafan.

"Maaf" ucap Aldo dengan cueknya.

"Hm" balas arexsa tak kalah singkatnya.

Dan keduanya pun melepaskan jabatan tangan mereka, "udah" ucap Aldo yang menoleh kearah Chika.

Chika tersenyum tipis melihat mereka berdua, "iya" balas Chika.

Arexsa kembali duduk di kursinya dan menatap fokus komputernya, "oke bu bos saya kesini meminta anda untuk mengecek pesan yang saya kirimkan karena itu data penting yang anda minta" ucap Chika yang kembali duduk berhadapan dengan arexsa.

"Oh sudah dikirim kah?" tanya arexsa dengan memasang wajah polosnya.

"Sudah nona arexsa" jawab Chika dengan sedikit menekankan kata-katanya.

"Hehe maaf lupa" balas arexsa dengan cengengesan.

"Keseringan baca novel sih" gerutu Chika yang kini memainkan handphonenya.

"Husstt... Itu privasi ya" balas arexsa yang melirik Chika.

"Iya deh" balas Chika dengan malasnya.

Terlihat Aldo memasang wajah datarnya dan dengan posisi tegap kembali. Padahal didalam hatinya dia sedang bergerutu dengan lancangnya. Oh astaga kenapa aku harus berada diantara dua orang in? Apa yang mereka bahas sebenarnya? Tidak menarik sekali. Huhh lebih baik aku pulang sekarang, tapi belum waktunya, arrghh aku stres sekarang.

SECRET [Delshel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang