37

6.1K 414 19
                                    



"Dek, kakak mau nonton konser taylor Swift ikut ga? " Tawar kak Nita saat bertemu adik iparnya itu di rumah orangtua Indra

"Huaaaa mauuu, kakak udah war tiketnya? " Tanya Rinjani bersemangat

"Ini mau beli ayo cepetan" Ucap Nita

"Ih aku belom ngomong mas Indra, bentar... " Rinjani segera mengambil handphone miliknya untuk menghubungi sang suami namun nihil tidak diangkat mungkin sedang menemani bapak pikir Rinjani

Suami 🐻

Sayangg... Aku boleh pergi nonton konser sama kak Nita ya 🥺
13.57

Lama tak mendapat jawaban Rinjani kembali ke ruang keluarga

"Boleh kan? " Tanya Nita

"Ga jadi deh kak, kakak aja" Jawab Rinjani lesu

"Lah.. Emang ga boleh? " Tanya Nita lagi

"Gapapa kakak aja buruan beli, ntar ga dapet loh tiketnya" Ucap Rinjani

Suami 🐻

Saya masih sibuk
16.20

Iya
16.20

Rinjani menghabiskan waktu di rumah orang tuanya untuk mengobrol mendengarkan cerita satu sama lain dari kedua orang tua dan kakak iparnya

"Tumbenan sih dek, Indra ga izinin kamu nonton konser" Tanya Nita

"Bukan ga diijinin kak, Mas Indra lagi sibuk sama bapak mungkin jadi dia belum ngeh aku ngomong apa, lagian kalo aku pergi Alden sama siapa? " Ucap Rinjani

"Padahal mumpung deket ya sini singapore" Kata Nita di balas anggukan dari si adek ipar

"Mana aku swifties lagi aaaaaa... " Ucap Rinjani frustasi

"Yasudah kalo gitu kakak beliin aja tiketnya ntar kakak bantu ngomong ke suami kamu" Kata Nita

"Jangan kak, se suka sukanya aku sama taylor swift aku lebih suka mas Indra hahaha" Ucap Rinjani tertawa menghibur dirinya sendiri, ia sangat ingin datang ke konser itu.. Mungkin saat ia masih gadis, ia akan menyeret Arabella untuk menemaninya kesana hanya saja kondisi sekarang berbeda yang terpenting adalah restu dari suaminya dulu

"Ntar kakak update ya tiketnya masih ada atau enggak" Kata Nita membesarkan hati adik iparnya

"Gapapa kakakkk ... Aduhh bentar Alden bangun" Ucap Rinjani beranjak dari duduknya mendengar suara tangis Alden


*****


Hari sudah mulai petang Rinjani memutuskan untuk kembali ke rumah menggunakan jasa transportasi taksi online, Sesampainya di rumah Rinjani menidurkan Alden dalam box bayi setelah mengganti bajunya, lalu bergegas menyiapkan makan malam saat jarum jam menunjukan pukul 10 malam Rinjani mulai risau tidak biasanya sang suami belum pulang dan tidak bisa di hubungi

Lelah menunggu kedatangan Indra membuat Rinjani di dera rasa kantuk, ia lapar karna sejak siang tadi belum makan dan memilih menunggu suaminya untuk makan malam bersama di rumah namun hingga se larut ini suaminya belum juga pulang

Beberapa saat kemudian Rinjani mendengar pintu gerbang rumahnya di buka, Rinjani menghampiri sang suami sambil membawakan segelas air putih

"Assalamualaikum" Ucap Indra

"Waalaikumsalam" Rinjani mencium tangan suaminya lalu memberikan segelas air putih yang ia bawa

"Tumben malem banget yangg" Ucap Rinjani hanya di balas anggukan oleh Indra

"Hari ini saya capek banget" Ucap Indra memasuki Rumah

"Sudah makan? Aku siapin makan ya" Tawar Rinjani

"Saya sudah makan" Ucap Indra, sekeNita membuat Rinjani membatu, sejak menikah Indra selalu memberitahu akan makan malam di rumah atau tidak, pulang ke rumah atau tidak dan hal ini tidak biasa bagi Rinjani

"Tapi aku belum makan" Cicit Rinjani tak terdengar oleh suaminya



*****


Keesokan harinya saat Rinjani tengah bermain dengan Alden, Rinjani terganggu oleh bunyi notifikasi handphone miliknya

Arabella 🐣

📷 send a picture
Musuh bebuyutan anda wkwk
09.21

 Rinjani termenung beberapa saat, menatap hasil screenshoot yang dikirimkan Bella, suaminya tengah berdiri di samping seorang wanita yang amat ia kenal semasa kuliah dulu

Penggemar, biasa suami sejagat 😎
09.25

Padahal Pak Indra mukanya risih banget tertekan, kok bisa malah dia senyum pepsodent
09.26

Rinjani tak membalasnya lagi, entah kenapa kali ini ia harus mengakui bahwa ia cemburu, wanita itu memang musuh bebuyutan Rinjani sejak hari pertama ia menginjakan kaki di kampus

Mulai dari perundungan, perdebatan hingga perkelahian Rinjani benar benar hafal tabiatnya, setau Rinjani usai lulus dari universitas wanita itu memang memutuskan berkarir di dunia politik namun yang tak pernah Rinjani sangka adalah kedekatannya dengan sang suami

Jika dilihat dari pakaian yang dikenakan sepertinya itu foto kemarin karna hari ini suaminya mengenakan seragam PDH lengkap, lantas Rinjani berfikir apakah itu alasan suaminya tak bisa di hubungi? Apakah menyenangkan bertemu wanita itu? Apakah suaminya tau ia benar benar membenci wanita itu?

Suami 🐻

Sayangg dimana?
09.28

Cukup lama tak mendapat balasan Rinjani meletakkan ponselnya, dan berinisiatif pergi ke salah satu mall terdekat untuk menyejukkan pikirannya

Rinjani berpenampilan sangat sederhana hanya mengenakan kaos putih polos di padukan dengan rok berwarna pink se lutut yang sangat indah di tubuhnya membuat beberapa orang di mall itu melirik ke arahnya yang sedang mendorong kereta bayi Alden

Hingga di ujung lorong ia melihat rombongan orang berkerumun yang ternyata adalah rombongan Menteri Pertahanan bapak Prabowo Subiyanto, mata Rinjani menyerit keNita mendapati seorang wanita cantik terselip diantara rombongan itu dan memegang erat lengan suaminya agar tidak tertinggal rombongan

Rinjani menyingkir, sungguh ia bukan dalam kondisi mood yang baik untuk beramah tamah pada mereka semua

"Papapapapa... " Celoteh Alden saat melihat sekelebat ayahnya sebelum Rinjani membelokan stroller itu ke arah lain

"Mana papa? Ga ada... Mama ga liat, Alden salah lihat ya? " Ucapnya berbicara pada Alden

Semangat Rinjani mendadak sirna, ia memutuskan untuk kembali ke rumah, mungkin dengan menyendiri pikirannya akan lebih cepat dingin, Hingga sore hari Indra baru saja pulang ke rumah dengan wajah yang lelah dan helaan nafas berat, Rinjani tak berniat mengacuhkan suaminya hanya saja berpura pura tidak terjadi apapun itu juga susah

"Kamu kenapa? " Tanya Indra melihat gelagat aneh istrinya itu

"Hmm?? Ga ada" Ucap Rinjani sekenanya

"Oh soal konser ya? Boleh sayang, kamu boleh pergi sama kak Nita asal pastikan mama papa bisa jaga Alden 2 hari ya" Ucap Indra sambil merebahkan tubuhnya di sofa depan televisi dan menggunakan paha Rinjani sebagai bantal sambil meletakkan Alden di dadanya

"Aku udah ga pengen pergi" Jawab Rinjani lirih











Bersambung....














Kamu dan Negara S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang