Bab 9 [Kencan]

22 17 0
                                    

6.11AM Seoul

Setiap pagi security sekolah wanita di Seoul selalu membuka pagar dan berkeliling karena tugas nya tak hanya security melainkan penjaga sekolah, dia masuk ke dalam dan mengecek segala ruangan.

Pria tua yg sudah lama bekerja di sekolah wanita itu bernama Byeon Han Su dia berkeliling dari lantas 1 hingga 3. Dia sedikit mengernyit saat banyak nya pecahan kaca padahal malam tadi tidak ada badai atau pun hujan.

"Benda cair apa ini?" gumam nya melihat cairan warna merah mengalir dari ruang kelas lantai tiga. Dia menyentuh nya dan ternyata itu adalah darah, Han Su terkejut saat melihat darah berceceran, bahkan darah itu mengalir melewati segala lantai hingga ke bawah ke lantai satu dan dua.

ceklek

Han Su membuka pintu kelas, dia melihat pecahan kaca bahkan rusak nya bangku dan meja lantas tetesan darah turun membasahi lantai. Han Su menengadahkan kepala nya melihat ke atas dia terkejut melihat pemilik sekolah tergantung dengan bola mata tyang hilang.

"Akh!!" teriak Han Su dia keluar dari sekolah dan menghubungi polisi.

Bunyi sirine iring-iringan mobil polisi tiba di sekolah wanita, ambulance baru saja membawa mayat tersebut keluar. Para siswi menutup mulut karena terkejut, garis polisi membuat sekolah mereka di tutup sementara, mereka tengah mengidentifikasi mayat yg merupakan kepala sekolah serta pemilik sekolah.

"Lapor detektif Kim, yang mati hanyalah pemilik sekolah dia bernama Grace Dawson, ini data miliknya" ucap salah satu polisi yang baru saja mengidentifikasi kasus tersebut.

"Apakah ini perbuatan Cross Mafia?" tanya Dahee.

"Kau benar, coba lihat di bagian dada nya dan wajah nya tanda salib" ucap Seojun.

"Cari semua hal tentang Grace Dawson dan Ivan Mort di masa lalu, apa yang mereka lakukan" perintah Dahee.

"Baik, detektif" ucap Seojun dan Jooseo, sedangkan Dahee dia melihat ke arah plastik putih yg ada di tangan Jooseo.

"Apa itu?" tanya Dahee.

"Ini kedua bola mata Grace Dawson yg terlepas dari wajah nya" ucap Jooseo, hal itu membuat Dahee hampir memuntahkan isi perut nya.

Dahee pergi ke kuburan ibu nya dia membawa sebuket bunga daisy kesukaan ibu nya. Ibu nya memiliki penyakit jantung dan meninggal, ayah nya entah pergi kemana itulah mengapa Dahee tinggal bersama keluarga pamannya.

Dahee meletakkan bunga daisy kesukaan ibu nya di atas kuburan ibu nya, dia pun duduk sembari membersihkan kotoran di pinggir nisan ibu nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahee meletakkan bunga daisy kesukaan ibu nya di atas kuburan ibu nya, dia pun duduk sembari membersihkan kotoran di pinggir nisan ibu nya.

"Eomma, aku merindukanmu. Aku gagal lagi menangkap pelaku pembunuhan" ucap Dahee menundukkan wajah nya sembari meneteskan air mata nya.

"Eomma apakah aku memang yang selalu gagal, aku memang tidak berguna" ucap Gahee dia duduk menghadap ke langit berharap ibu nya mendengarnya. Tanpa Gahee sadari seseorang berjalan mendekat ke arah nya.

MAFIA [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang