Siap atau tidaknya, kita akan kehilangan orang yang kita sayang untuk selamanya.
••••••
"LO BISA JADI ORANG YANG BERGUNA GAK SIH?!"
Pemuda itu terdiam dan terus menundukkan kepalanya, tidak sanggup untuk menatap ketuanya yang sedang naik pitam saat ini.
"JAWAB ANJING!"
"Gue udah hampir aja berhasil, Gav, tapi anak itu--"
"GAK USAH NYALAHIN SIAPA SIAPA, DER! SALAHIN DIRI LO SENDIRI YANG EMANG GAK BECUS NGELAKSANAIN PERINTAH!"
"Udah, Gav, Kasian Dera. Dia udah berusaha, tapi emang anak perempuan itu yang buat rencana kita jadi gagal." Sahut pemuda lain yang berada di belakangnya.
Pemuda yang baru saja memarahi anggotanya itu berusaha mengatur nafasnya yang naik turun tidak beraturan, ia memijat pelipisnya agar bisa sedikit mengurangi rasa pusing yang menjalar di kepalanya.
"Tadi gak ada yang liat lo di tempat itu kan?" Tanya pemuda itu, memastikan. Sedangkan pemuda yang ia tanyai itu hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.
"Bagus, jangan sampai kita ketahuan."
"Tapi kalo kita ketahuan, lo abis di tangan gue, Der."
••••••
"Sorry, Han. Gue barusan dapet kabar kalo Anara hampir aja ditabrak."
Reyhan yang sedang sibuk bermain game online di handphonenya, langsung menoleh dan mematikan handphonenya.
"Siapa orangnya?"
Kevin menggeleng. "Kita semua masih belum tau, Han. Di tempat kejadian gak ada satupun saksi mata yang menyaksikan kejadian itu secara langsung."
BRAK!
Reyhan menggebrak meja cukup keras, dan hal itu berhasil mengalihkan semua perhatian anggotanya yang sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
"Jangan sampai dia lolos dari gue."
Setelah mengucapkan hal itu, Reyhan berlalu pergi menuju motornya yang terparkir di depan basecamp. Pikirannya kini tertuju kepada satu nama, Gavin.
Entahlah, hatinya mengatakan jika musuh bebuyutannya itu lah yang sudah mencoba untuk mencelakakan gadis kesayangannya.
Dan tentu saja, Reyhan tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Reyhan merogoh saku celananya untuk meraih handphone miliknya, setelah itu ia mengetikkan sesuatu dan mengirimkan tombol send supaya terkirim kepada seseorang yang ia tuju.
Komplek Asavella, skrng.
Gavin Sebastian:
10 menit, gue smpe.Reyhan hanya membaca pesan dari Gavin, setelah itu ia mulai menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.
Tidak akan Reyhan biarkan siapapun yang mencoba mencelakakan gadis kesayangannya lolos begitu saja.
••••••
Pemuda bermata elang itu turun dari mobilnya dan langsung melangkah cepat untuk memasuki gedung rumah sakit.
Beberapa saat yang lalu Ahmad menelpon dirinya dan memberikan kabar bahwa Keira kecelakaan. Dan entah bagaimana, kini Satria merasakan jika dirinya sangat mengkhawatirkan Keira.
Bukankah ia sangat membenci adik tirinya itu?
Langkah lebarnya membawa ia ke ruang ICU, yang di mana beberapa orang tengah duduk di kursi tunggu di depan ruangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvan & Anara [ON GOING]
Teen FictionBagaimana jadinya, jika kau terjebak perasaan jatuh cinta dalam hubungan persahabatan yang sudah lama kau jalin? Rumit bukan? Tidak rumit, jika kedua belah pihak memiliki perasaan yang sama. 'Tidak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan, s...