1.

2.4K 184 31
                                        

22:30

Di suatu malam yang indah dan tenang terdengar suara hentakan kaki yang keras di sebuah rumah besar di tengah kota.

"AYAHH PR MASH KELUPAAN"
Innocent zero yang lagi ngopi sambil ngerjain pekerjaannya pun di kejutkan oleh teriakan si bungsu yang ngeluh prnya belum jadi.

"Mash jangan lari lari sayang nanti jatuh"
Ucap innocent zero sembari mengelus kepala putranya yang sudah ada di pangkuannya itu dengan lembut.

"Kenapa ga besok aja ngerjainnya? Kan bisa sekarang udah malam mash tidur lagi ya?"
Ucap innocent zero kepada mash yang rewel karna tugasnya itu.

"Tapi harus di bawa besok ayahh nanti kalo mash di hukum gurunya gimana."
Ucap mash loyo sambil memandangi ayahnya itu dengan tatapan lugunya, sial innocent zero yang terkenal akan kecueknya pun luluh di buatnya.

"Emang PRnya kayak gimana mash?"
Tanya nya, mash mengangkat kertas yang ia bawa kemari tadi lalu menyerahkannya kepada innocent zero. "Ini ayah" ucapnya lalu memeluk sang ayah.

Innocent zero membaca kertas itu yang bertuliskan "Tugas mrs. marvina: membawa setangkai mawar biru yang beracun" innocent zero menyipitkan matanya melihat tulisan itu karna ia heran kenapa anaknya di suruh membawa hal yang aneh aneh setiap ada tugas waktu itu di suruh nyari kolor naga hitam lalu, kuku panjang buto ijo sekarang malah mawar.

"Seharusnya gw taro di house lang aja tau gini"
Batin innocent zero dengan tangan satunya yang tak berhenti mengelus kepala sang bungsu. Innocent zero melihat ke arah anaknya itu ternyata sudah tertidur lelap di pangkuannya jangan lupa ilernya yang keluar itu membasahi baju yang di kenakan oleh nya tak masalah asal itu mash.

Dengan langkah perlahan innocent zero membawa mash keluar dari ruang kerjanya dan membawanya menuju kamar milik mash. Melihat ke bawa tepatnya di lantai pertama ia melihat ternyata anak anak nya belum tidur dan asik mengerjakan tugas lah bermainlah tapi ia tak mendapati anak pertamanya yaitu Doom biasanya ia akan terlihat membaca buku dan duduk di antara saudaranya yang lain.

Saat memperhatikan anak anaknya itu salah satu anaknya yang bernama  domina  melihat kearahnya.

"Ayah?"
Innocent zero melihat ke arah anak ke 5 nya itu ia di tatap bingung oleh anaknya seolah bertanya tanya apa yang ia lakukan di sana.

"Mash terbangun karna teringat pr nya apa kau tak mengetahui nya?"
Tanya innocent zero. Domina menggelengkan kepalanya lalu berkata "mereka semua berisik jadi aku tak tau jika mash terbangun" ucapnya sambil melirik ke saudara saudaranya yang asik bermain, innocent zero hanya mengangguk lalu kembali berkata.

"Yasudah kalau begitu ah ya apa temanmu punya mawar biru yang beracun? "

"Yasudah kalau begitu ah ya apa temanmu punya mawar biru yang beracun? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05.40

Singkatnya di pagi hari yang cerah innocent seperti biasa membangun kan anak anaknya dengan cara yang aesthetic yaitu.

BRAK!!!

"Sudah pagi waktunya bangun"
Ucap innocent zero di ambang pintu yang sudah terbelah 2 pada anaknya yang pertama yaitu doom, dan selanjutnya seperti itu.

Sampailah di kamar terakhir yaitu kamar milik mash, dengan perlahan innocent zero membuka pintu tersebut dan mendapati si bungsu masih tertidur nyenyak, dengan perlahan innocent berjalan mendekati mash, lalu ia mengelus kepala si bungsu dengan perlahan lalu mencium keningnya.

"Mash sudah pagi ayo bangun sarapan sudah siap"
Masih tak ada jawaban dari mash masih tertidur lelap sambil menggelengkan kepalanya. Innocent zero menghela nafasnya dan di sini hanya ada satu cara membangunkan mash.

"Cream puff nya akan dingin jika mash tidak bangun"
Tak di duga mash langsung bangun dan berlari keluar kamar, innocent zero yang melihat mash sudah terbangun hanya tersenyum melihat tingkah anak bungsunya itu.

Di ruang makan

Semuanya(kecuali mash dan innocent zero) telah duduk dengan tenang di ruang makan menunggu kedatangan 2 mahkluk sambil berbicara ria. Salah satu dari mereka yaitu epidem memberhentikan acara makan puding nya dan berdiri lalu berjalan ke arah tangga, yang lain hanya memperhatikan epidem mengangkat kedua tangannya.

Tak diduga...

Brak!

"Jackpots"
Ucap epidem sambil mengangkat adiknya yang paling kecil itu, ternyata epidem sudah merasakan kedatangan mash yang tidak biasa.

"Fyuh... Untung ada aku"
Ucapnya lagi sembari memandangi sang adik dengan tatapan nya yang malas memaksakan tersenyum lebar, membuat mash takut dan mengira kalau epidem marah padanya.

"M m m m maaf kak t t t t tadi tadi mash terburu buru"
Ucap mash gagap epidem bisa merasa kalau mash gemetaran.

"Epidem kau membuatnya takut saja"
Ucap famin sambil mengambil alih mash dari gendongan epidem dan meletakan mash di tempat duduknya tepat di sebelah sang ayah.

"Yah emang sebegitu mengerikan nya kah aku?"-Epidem

"Sangat mengerikan gausah sok sokan senyum"-delisaster

" bajingan!"-Epidem

"Apa aku salah?"-Delisaster

" bajingan itu apa?"-mash

Ah sial mereka lupa kalau mash masih di sini tentu sebagai anak tertua doom harus mengalihkan pembicaraan.

"Lupakan mash apa kau mau cream puff?"
Ucapan doom berhasil mengalihkan pembicaraan sekarang mereka berharap mash tak akan bertanya pada ayah mereka.

Singkatnya sarapan itu di warnai oleh berbagai macam tingkah 6 bersaudara itu tentu yang waras cuma doom dan Famin. Setelah sarapan mereka bersiap siap untuk melanjutkan aktifitas mereka masing-masing.

Mash menghampiri ayahnya sebelum di antar sekolah.

(FYI:innocent zero ga tega ngelepasin mash di asrama karna menurutnya terlalu berbahaya bagi mash di sana jadinya innocent zero meminta agar mash pulang ke rumah bukan ke asrama)

"Ayah?"-Mash

" iya mash ada apa?"-innocent zero

"Apa bunga mawar nya sudah ketemu?"-mash

" ah sudah, sudah ada di tasmu"- innocent zero

"Okeii!!! Mash berangkat dulu"
Ucap mash sembari berlari keluar rumah sambil melambaikan tangannya.

T. B. C

Yahh segitu dulu ya otak aing udah hiling entah kemana yahh maaf kalo jelek yaa/geje ceritanya.

Thank you for reading!!!
SEE YOU ON NEXT CHAPTER CHU~

Thank you for reading!!! SEE YOU ON NEXT CHAPTER CHU~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus

How to be a good father?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang