Chapter 2 ~ Keinginan simpel

7.9K 543 13
                                    

Sekarang, Aklesh berada ditaman yang sudah ditunjukkan Nyx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang, Aklesh berada ditaman yang sudah ditunjukkan Nyx. Sambil mengitari taman yang asri itu, Aklesh melihat sekitar dengan tatapan datar.

Sebelum dia melihat pemuda yang duduk dengan kaki bertekuk dipeluk dan wajah disembunyikan dilutut.

Aklesh tidak langsung mendatangi pemuda itu, Tapi dia berbalik dan berjalan menuju salah satu stand minuman coklat. Dan membeli dua es coklat dingin sebelum kembali ketempat pemuda itu.

Aklesh duduk disamping pemuda itu tanpa mengatakan apapun, dia hanya meletakan satu es coklat disampaing nya dan menyeruput es coklat nya dalam diam.

Beberapa menit berlalu sebelum pemuda itu mengakat wajah nya dan menatap Aklesh dengan bingung.

"Hiks. Nunggu teman, ya bang?" tanya pemuda itu disela-sela tangis nya.

"Gak" jawab singkat Aklesh sambil mendorong satu cup es coklat yang memang ada disamping nya itu.

"Minum" perintah Aklesh.

Pemuda itu terlihat ragu dan meminum es coklat itu sambil menangis.

"Enak. Hiks" ucap Pemuda itu masih tersedu pelan.

Aklesh menganggukkan kepala nya dan menatap pemuda itu dalam diam.

Pemuda itu juga menatap Aklesh dengan mata masih berkaca-kaca.

"Em...Bang, bisa gw cerita engga? Gw ga punya tempat buat cerita"

Aklesh hanya menganggukkan kepala nya dan menatap pemuda itu dengan sabar.

"Nama gw Killian. Terserah abang aja mau manggil apapun"

"Oke, Lian. Aklesh"

"Bang Aklesh...gw cuma anak tengah dikeluarga gw. Engga dibanggain kaya abang gw, atau pun disayang kaya adek gw. Rasa nya tipis aja keberadaan gw dikeluarga gw"

"Bahkan gw pernah dilupakan ama nyokap gw sendiri. Lo tau bang, bahkan nyokap gw lupa nama tengah gw... rasa nya hati gw hancur banget... dan gw sadar saat itu seberapa engga berharga nya gw bang" ucap Killian dengan sendu.

Aklesh tidak mencela satu pun cerita Killian. Dia tahu yang paling dibutuhkan Killian sekarang adalah didengarkan.

"Bokap gw juga acuh sama gw, acuh banget malahan. Bahkan saat gw sakit aja dia engga tau. Gw tau, gw engga kaya abang gw yang jenius ataupun adek gw yang penuh talenta. Tapi gw udah berusaha dan udah mencoba sebaik gw bisa. Ikut semua lomba yang gw bisa dan mencoba mempertahankan nilai gw. Tapi, usaha gw sama sekali engga dilihat ama ortu gw"

Killian mengusap air mata yang kembali keluar dari mata nya. Mata nya semakin berkaca-kaca.

"Dimata ortu gw cuma abang dan adek gw... apa gw bukan anak kandung mereka? Pikiran kaya gitu selalu hinggap diotak gw. Gw percaya, gw anak papa dan mama. Tapi, kenapa ya rasa nya gw kaya anak tiri"

Akleshi? No, I'm Aklesh {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang