Aklesh sudah menolak permintaan Tuan Krisan berulang kali. Tapi, sekarang entah bagaimana cara nya, dia sudah duduk di sofa ruang kepala sekolah.
Aklesh mencibir melihat kepala sekolah yang terlihat memiliki ekspresi gugup dan Tuan Krisan yang menampilkan senyuman menyebalkan dimata Aklesh.
"Sekarang apa?" Pertanyaan Aklesh juga menjadi sebuah protes dan sarkasan untuk Tuan Krisan.
"Ehem. Yang Muli-"
"Aku akan memotong tenggorokan mu jika kau memanggil ku begitu lagi"
Tuan Krisan hanya tersenyum sebelum kembali melanjutkan kata-kata yang sempat dipotong oleh Aklesh.
"Baik. Nak Aklesh, Langsung keinti nya saja. Kamu pemilik berkah kaisar naga, bukan?"
Aklesh menatap Tuan Krisan. Dia tidak banyak memberikan respon dari bahasa tubuh nya, hanya menatap lurus Tuan Krisan.
"Kenapa anda berpikir seperti itu?" Ucap Aklesh dengan pembawaan yang sangat tenang, setenang air dipermukaan danau yang jernih tapi dasar nya tak terlihat.
Tuan Krisan yang mendapatkan respon tersebut menjadi sedikit kewalahan. Respon yang tak terpikirkan oleh nya. Dia berpikir Aklesh akan mencoba mengilah dari pembicaraan ini. Tapi, Aklesh malah mempertanyakan kenapa dia perpikir seperti itu.
Para Tetua memang mengirimkan ramalan mereka kepada ke lima keluarga dan bertepatan juga Aklesh mengubah nama belakang nya. Tapi, apa itu cukup membuktikan bahwa Aklesh memiliki atau bahkan diri nya adalah seorang kaisar naga yang ditunggu? Tentu itu terlalu dangkal.
Dan bunyi didalam ramalam para tertua hanya bertuliskan kalau kaisar naga sudah terbangun. Dan disana sudah terdengar janggal. Bukan nya terlahir tapi terbangun? Kenapa para tertua memberikan ramalam dengan penjelasan yang bahkan sulit dimengerti? Pertanyaan itu terus berputar dikepala Tuan Krisan sejak dia mendapatkan pemberitahuan dari para tetua.
Aklesh hanya diam. Dia menyadari kegundahan dari mata Tuan Krisan walaupun senyuman menyebalkan itu tetap terpapang apik diwajah tampan dari kepala keluarga singa emas itu.
Aklesh tidak perlu susah-susah mengelak dari pembahasaan ini. Dia hanya perlu membuat keraguan kecil didalam hati Tuan Krisan yang memang sudah ada dari awal nya.
"Tuan Krisan, Saya tidak tahu apa yang terjadi. Tapi hanya ini yang bisa saya sampaikan. Dunia ini memang punya banyak kebetulan
Tapi kebetulan itu lah yang akan menjadi kesengajaan" Ucap Aklesh dan tentu saja kalimat terakhir diucapkan didalam batin nya.
Aklesh beranjak dari sofa saat melihat kalau dia berhasil membuat keraguaan didalam hari Tuan Krisan semakin besar.
Aklesh tidak berpikir untuk membeberkan bahwa dia memang memiliki berkah kaisar naga. Dia terlalu malas menjadi pusat cerita, untuk sekarang dia hanya ingin menjadi pemeran figuran dan saat klimaks cerita, dia hanya perlu memberikan ledakan kecil. Tidak besar tapi cukup membuat semua orang merasakan bahwa takdir penuh dengan kejutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akleshi? No, I'm Aklesh {END}
Ficção Geral⚠️ Region BL. Yang Homopobia silahkan menjauh ⚠️ Bagi Aklesh hidup nya terasa monoton, tidak ada tantangan atau pun kisah menarik didalam catatan hidup nya. Hidup seperti kebanyakan orang normal lain nya. Dan pada suatu hari, Dia tanpa sengaja menem...