Aklesh berduduk disebuah gazebo yang menghadap langsung kearah bangunan megah nan mewah. Ditemani satu cangkir teh khas china membuat ketenang yang menenangkan kalbu.
Yah, itu lah yang terlihat tapi bagi Aklesh ini terasa aneh. Dia ingat kalau dia baru pulang sekolah dan merebahkan diri nya dikasur kesayangan nya. Tapi, kenapa sekarang dia malah ngeteh ditempat tak berantah ini.
Ditambah lagi, kenapa tubuh nya tidak bergerak sesuai keinginan nya. Bagaikan hanya mata nya yang bisa digunakan semesti nya.
Lamunan nya terpecah saat dia mendengar suara tegas yang familiar.
"Yang mulia, Obsidian menghadap anda"
"Dian, hilangakan fromalitas itu. Katakan keinginan mu" ucap Aklesh lebih tepat nya tubuh Aklesh yang bergerak sendiri.
Obsidian tersenyum tipis sebelum dia menatap Aklesh dan menerjang tubuh Aklesh.
Aklesh yang ditindih oleh tubuh Obsidian tersenyum.
'Anjir, nih tubuh kaya nya emamg ada yang salah' batin Aklesh.
Obsidian mencium pipi Aklesh sebelum mengeluarkan pisau dan menancapkan nya disebelah kepala Aklesh.
"Jika saya mau anda mati, bagaimana Yang Mulia?"
Aklesh terkekeh dan membelai pipi Obsidian.
"Jika kau melakukan itu, kau hanya akan menjadi janda, Dian"
Aklesh sendiri tercenggang dengan ucapan nya. Ya tuhan, jika ini mimpi segera bangunkan dia. Dia tidak tahan dengan pemandangan saling mengoda diantara para psikopat ini. Padahal itu Aklesh sendiri...Aklesh dimasa lampau sih...hehe.
Obsidian terkekeh dan dia bangkit dari posisi menidih Aklesh, sebelum mencium pipi Aklesh.
"Kalau begitu tolong datang kekamar saya malam ini, Yang Mulia"
"Tentu sayang ku"
Killian menatap kebingungan Aklesh yang terlihat bad mood saat sarapan. Aklesh terus-terusan menghela nafas bagai orang yang memiliki beban sedunia....yah memang sih sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akleshi? No, I'm Aklesh {END}
Fiksi Umum⚠️ Region BL. Yang Homopobia silahkan menjauh ⚠️ Bagi Aklesh hidup nya terasa monoton, tidak ada tantangan atau pun kisah menarik didalam catatan hidup nya. Hidup seperti kebanyakan orang normal lain nya. Dan pada suatu hari, Dia tanpa sengaja menem...