BAB 3 : Kue Coklat Manis

349 55 0
                                    

Kalau kamu bertanya apa yang sering kupikirkan, maka jawabanku ialah segala skenario supaya kita bersama

-Eunoia-

Isha menggigit bakso bakarnya di kantin FK sambil mengetik pesan ke Hyunbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Isha menggigit bakso bakarnya di kantin FK sambil mengetik pesan ke Hyunbin. Jajan is life. Dea sudah pulang duluan karena telpon darurat dari ibu negaranya.

Si Kecil(๑˃̵ ᴗ ˂̵)و
Abang posisi dimana?
16.31

Abang Galak( ̄∇ ̄)
Aku udah selesai dari tadi.
Ini mau jalan ke kantin. Tadi
dari FE. Kamu disitu aja,
jangan kemana-mana.
16.32

Si Kecil(๑˃̵ ᴗ ˂̵)و
Ih, tau gitu Isha tunggu
aja di bazar kalau abang
ke ekonomi juga.
16.32
Eh, kok typing abang beda si.
16.32

Isha memandang ponselnya. Centang biru tanda terbaca itu masih bertahan. Hyunbin sedikit lebih lama membalas chatnya.

"Lama betul abang ini balesnya," desisnya sambil menggigit lagi bakso bakarnya.

Abang Galak( ̄∇ ̄)
Tadi abang ada urusan,
buru-buru, ngga sempet
ngabarin kamu
16.38

Si Kecil(๑˃̵ ᴗ ˂̵)و
IH MASIH BEDA TYPINGNYA!
16.38

Itu adalah nama kontak di handphone mereka masing-masing. Awalnya Hyunbin hanya menamainya "Si Kecil", namun Isha menambahkan tanda-tanda yang membentuk emoji dibelakangnya. Katanya supaya Hyunbin ingat selalu wajah adiknya.

Tak lama, Isha melihat Hyunbin dari kejauhan. Berjalan sambil menggendong tasnya.

"Oy, Bang," goda Isha sambil mengangkat satu tangannya. Seperti memanggil teman nongkrong.

"Oy ay oy, belum aja Abang sentil jidatmu itu," balas Hyunbin sambil menyipit sinis.

Isha mengintip kebelakang tubuh Hyunbin. Ngapain ini kok Bang Dohyun ikut?

"Halo juga buat Bang Do," sapa Isha.

Dohyun melihat sekilas ke arah Isha, "Halo, Isha."

Hanya sekilas lalu melihat ke arah lain.

Hyunbin dan Dohyun berdiri di samping meja Isha.

"Ayuk langsung pulang. Tapi nanti kita nganter Dohyun dulu ya dek. Soalnya dia nebeng, motornya lagi diservice."

Mata Isha menyipit, "Ohh, pantesan abang bawa mobil. Tapi biasanya kalah Bang Hyunseok mau nebeng ngga abang bolehin."

"Yee, dia mah beda arah rumahnya."

EUNOIA [KYUNG DO HYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang