Menangis boleh, tapi jangan lama-lama. Kasihan mata cantiknya jadi sembab.
-Eunoia-
Isha memandang halaman belakangnya yang sudah dijadikan sebagai tempat membakar ikan.Iya, bukan daging slice atau bahan sejenis. Mereka memilih ikan nila dan gurame untuk dibakar agar lebih mantap katanya.
Orang tua Isha dan Hyunbin mengundang ketiga sahabat Hyunbin untuk datang di sore menjelang malam itu. Memadukan angin sejuk dan temaram yang hangat untuk kebersamaan.
Isha sedang bertugas memotong buah-buahan. Sesekali ia melirik ke arah para lelaki yang sedang membakar ikan. Isha melihat mereka yang begitu akrabnya, seakan-akan mereka semua anak Ayahnya.
Nampak dari kejauhan Hyunseok yang tiba tiba berdiri dan mempraktekan sebuah gaya. Kemudian diikuti oleh ayahnya yang ikut memperagakan gaya dengan berkacak pinggang. Isha tidak bisa menangkap pembicaraan para lelaki itu. Tapi Isha bisa mendengar suara tawa mereka yang bersahutan.
Isha melihat Hyunbin dan Dohyun yang tertawa sampai menghilang matanya sambil membalik ikan. Ia juga melihat Hyunmin yang tertawa sambil membuat olesan baru untuk ikan.
"Seru banget ya ayahmu sama anak-anak itu?" ucap Bundanya sambil meletakan wadah berisi nasi di meja.
Isha berjengkit kaget.
"Bunda ngagetin." Isha memajukan bibirnya, cemberut.
"Iya, ayah seru banget keliatannya. Berasa dapet komplotan," cetus Isha.
Bundanya tertawa pelan.
"Ya gimana ya, Dek. Abangmu itu kan lebih sering lempengnya. Jadi bahagia lah kalau bisa ngobrol banyak dan seru. Bisa memperbaiki kelempengan abangmu juga." Bunda mengambil tumpukan piring dan mulai menyusunnya di atas meja.
"Bunda ini ikannya."
Isha tersentak kembali. Kaget melihat Dohyun yang sudah ada di depannya.
"Masih banyak yang dibakar, Do?" tanya Bunda sambil meraih wadah berisi ikan. Isha melirik Dohyun sedikit-sedikit, berkali-kali
"Satu kali bakaran lagi Bun. Do kesana lagi ya," pamit Dohyun, sambil tersenyum ke arah Bunda dan Isha.
"Cakep ya si Dohyun, Dek?"
Isha melirik bundanya.
"Bang Hyunseok sama Bang Hyunmin juga cakep si Bun," balasnya sambil meletakan potongan buah terakhir.
Bunda tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
EUNOIA [KYUNG DO HYUN]
Teen FictionSesuatu yang diawali hal indah, akan selalu indah. *** "Kalau berdoa itu memang harus spesifik." ~Kyung Dohyun (SNU) Start: 04/03/2024 Finish: -