Bab 03

2.2K 96 9
                                        

Laksmi menatap jalanan kosong tanpa banyak bicara. Menatap mobil yang membawa ibuk serta keluarga juragan Bustami yang sudah tak tampak lagi.

Laksmi bisa membayangkan betapa sepinya rumahnya tanpa kehadiran sang ibu. Gadis itu terus saja melamun tanpa menyadari seseorang yang berdiri tepat disebelahnya.

" Ehemm.. " suara deheman seseorang membuat Laksmi cepat tersadar akan dimana dirinya saat ini, dirumah mewah keluarga Pak Juragan.

" Kamu mau masuk ? " Langit, pria yang tampak dingin serta irit bicara itu tiba2 bersuara menawarkan tawaran itu kepada Laksmi.

" Eh ... Ndak usah mas. Aku langsung pulang saja " tolak Laksmi. Mengabaikan keterkejutannya karena sapaan Langit.

Laksmi berniat pamit, namun Langit memberhentikan niatnya. " Saya pamit pulang dulu mas, sudah malam " ucap Laksmi.

" Tunggu sebentar disini, saya antar kamu pulang. Tidak baik anak gadis pulang sendirian malam-malam begini " sergah Langit.

Laksmi melambaikan kedua tangan ya menolak. Rasanya justru sungkan jika harus diantar oleh Langit.

" Aduh... Wes Ndak usah mas. Saya pulang sendiri saja.lagian toh saya bawa motor " tolak Laksmi.

" Saya antar, tidak ada bantahan. Tunggu saya keluarkan mobil saya dulu " tegas Langit tanpa mau dibantah.

" Udah mas, saya pulang sendiri saja " tolak Laksmi sekali lagi namun berakhir sia-sia.

Langit justru menatapnya tajam, membuat Laksmi bergidik takut. Dan entah kenapa tatapan langit membuatnya merasakan lain pada dirinya sendiri.

" Trus motorku gimana mas ? " Tanya Laksmi. Mencoba sekali lagi untuk menolak.

" Besok pagi aku suruh pekerja yang antar motor kerumahmu.pagi-pagi sekali. " Ucap Langit kemudian berlalu menuju garasi rumah. Mengeluarkan mobil Pajero Sport warna putih miliknya.

Pria itu keluar dari dalam mbil kemudian beralih menuju dimana motor Laksmi diparkirkan. Dengan gerakan luwes pria itu mendorong motor matic Laksmi menuju garasi sebelum menutupnya dengan rapat.

Dengan isyarat, Langit menyuruh Laksmi untuk segera naik kedalam mobilnya. Dengan sedikit tergagap Laksmi menaiki mobil mewah itu. Sangat berhati-hati tentu saja, takut mobil mewah milik Langit akan tergores karena sandal bututnya.

***

Didalam mobil hanya ada keheningan diantara keduanya. Laksmi tampak sungkan bahkan pantatnya terasa kebas dikursi jog yang empuk.

Gadis itu hanya menoleh ke kanan dan kekiri, meneliti seisi mobil milik Langit. Tercium aroma mint menyegarkan didalam mobil.

" Begini ya ternyata rasanya naik mobil mahal " gimana Laksmi tanpa sadar

Ucapan Laksmi tak ayal membuat Langit melirik mengerutkan keningnya . Sudut bibirnya tampak tertarik tipis sehingga membuat siapapun tak menyadari lekukan garis itu.

Tak tahu saja, sejak kedatangan Laksmi hingga gadis itu kini berada didalam mobil berdua dengannya, langit terus melirik mencuri pandang kearah Laksmi tanpa gadis itu sadari.

" Kamu tak apa dirumah sendirian Laksmi ? " Tanya Langit tiba-tiba memecah kesunyian di dalam mobil

" Tak apa Mas. Bukan sekali ini ibuk pergi sampai berhari-hari kok " sahut Laksmi tanpa berani menoleh kearah langit.

Memang benar, terkadang jika sang ibu harus mengunjungi rumah kerabat jauh mereka, maka Laksmi akan tinggal dirumah seorang diri. Hal itu karena Laksmi terlalu enggan untuk mengikuti sang ibu.

kecantol Mas JuraganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang