My Birthday #11

24 14 2
                                    

"Tertunda bukan berarti gak bisa. Apapun cara nya, gue pastikan B.Arch tersandang dibelakang nama gue."

-Miftah Syaqeela Shiddiq.

My Birthday by Kiki Aulia Rahmah.

***

Miftah memonitor gedung berlantai 8 yang menjadi perusahaan Ridjaya, ia mengikuti langkah sang Ayah memasuki gedung itu. Karyawan papa nya ternyata banyak yang tidak mengenali nya, bahkan 1 banding 10 yang menyadari kalau dia adalah Miftah.

"Pagi Pak." sapa karyawan karyawan yang ada disana.

"Pagi." balas Ridjaya.

Miftah membalas senyum karyawan karyawan yang ada disana dengan ramah. Wajah nya yang tegas dan wibawa gadis itu membuat pekerja disana merasa ada kecanggungan tersendiri. Miftah mengikuti Ridjaya menuju ruangan manager kantor. Ridjaya masuk ke ruangan manager dengan santai, diikuti Miftah yang sedari tadi diam.

Seorang cowok berparas bule menyambut kehadiran CEO kantornya dengan tersenyum. Hidung mancung dan senyum manis membuat Miftah terkesima seketika, gadis itu terpaku dalam pandangan mata biru laut itu.

Sejak kapan papa punya manager bule?? - tanya Miftah dalam hati.

"Zevaro, ini anak saya, Miftah. Dia akan meneruskan perusahaan saya. Saya minta tolong bimbing dia sebelum saya cuti. Saya mau dia yang mengambil alih perusahaan ini." titah Ridjaya.

"Baik pak. Saya akan bantu semampu saya." jawab pria bule yang dipanggil Zevaro itu.

Miftah hanya diam, setelah diserahkan papa nya pada Zevaro, Ridjaya keluar dari ruangan itu, sedangkan Miftah menunggu perintah Zevaro yang akan mengajari nya.

"Em, sebelumnya perkenalkan diri dulu, ya." ucap Zevaro, memulai pembicaraan.

Miftah mengangguk. "Saya Miftah Syaqeela Shiddiq. Panggil Syaqeel aja, Miftah cukup papa saya." ucap Miftah.

Zevaro mengangguk, tidak heran dengan panggilan itu karena selama 2 tahun ia bekerja diperusahaan ini, ia sudah mendengar hulu hilir berita tentang keluarga boss nya itu.

"Baik, saya Zevaro Giandra. Panggil Varo aja gak papa. Tugas pertama yang harus kamu pelajari adalah lampiran lampiran yang dikerjakan staff staff karyawan lainnya. Setelah itu baru mengerjakan laporan marketing dan lainnya, nanti saya bantu. Mari ikut saya ke bilik pekerja." jelas Zevaro.

"Pak Varo, apa harus semuanya hari ini? Soalnya saya juga banyak tugas sekolah." ucap Miftah memberi tahu.

Zevaro terdiam, kemudian tersenyum simpul. "Bisa kok pelan pelan, mungkin tiga hari kamu sudah menguasai. Pak Ridjaya akan cuti dari lusa."

Miftah mengangguk, kemudian mengikuti langkah Zevaro untuk bergabung dengan staff karyawan lain untuk memulai masa belajarnya.

***

Miftah menghembuskan nafas lelah, ia meregangkan otot otot pinggang dan tangannya. Gadis itu melirik jam yang ada diponselnya, pukul 15.44 WIB, Ridjaya, Zevaro dan Anggina -Sekretaris Papa- sedang melakukan meeting penting disalah satu restoran bintang lima. Sedangkan Miftah sekarang dibimbing dengan staff staff karyawan yang lain. Ia dibantu cara menghitung laba bisnis dan sebagainya, walaupun nantinya ia akan langsung menduduki kursi CEO, tetap saja gadis itu perlu belajar dari 0 seluk beluk perusahaan.

"Syaqeel, kata pak Ridjaya kalau kamu mau pulang pesen taksi online aja, atau mau ikut salah satu dari kita gak papa. Soalnya pak Ridjaya bilang mereka ada kunjungan langsung selesai meeting. Mungkin malam baru pulang."

 My Birthday [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang