My Birthday #6

33 16 0
                                    

"Obsesi sama cinta itu beda tipis. Perbedaannya itu ada di tanda koma, contoh, lo udah gak sanggup ngejar dia, pasti ada kalimat 'Gak harus dia' tapi difikiran lo bilang 'Gak, harus dia', itu obsesi."

-Miftah Syaqeela Shiddiq

My Birthday by Kiki Aulia Rahmah.

***

1 Minggu berlalu..

Miftah menyisir rambutnya didepan cermin, gadis itu sudah sehat, dan baru saja keluar dari rumah sakit dua hari yang lalu. Ridjaya sedang keluar kota dengan setumpuk urusan kantornya, dan Miftah tidak pernah bertemu Papa nya itu semenjak di rumah sakit.

Miftah meletakkan sisir pada tempatnya, kemudian duduk di meja belajar. Mencari buku diary nya untuk menuliskan sesuatu disana. 5 menit mencari, Miftah mengernyit bingung.

"Mana ya? Perasaan aku taruh diatas meja." monolog Miftah pada dirinya sendiri.

Miftah berdiri, mencari buku bersampul hitam itu diseluruh penjuru kamarnya, 10 menit dilalui dengan mencari barang penting itu berkali kali. Miftah menghela nafas, mendudukkan diri dikasur untuk melepaskan lelah dan bingungnya.

"Dimana ya?" lirih Miftah, buku bersampul hitam hadiah ulang tahun ke 5 tahun dari Mama nya, buku yang begitu berarti dengan banyaknya kenangan didalam sana.

Mata Miftah memonitor keseluruh ruang, matanya terpaku pada bak sampah kamarnya. Miftah berdiri, mendekati bak sampah itu dan mengambil benda yang ia cari. Buku bersampul hitam itu berada di bak sampah, Miftah membersihkan buku itu kemudian membawa nya ke meja belajar. Gadis itu terdiam, berfikir siapa yang membuang buku nya. Sedangkan pembantu rumah tidak ia perbolehkan masuk, Papa?.

"Gak mungkin deh kalo papa, Papa mana mau masuk ke kamar gue kecuali pas nge hukum." ucap Miftah pada dirinya sendiri.

Miftah mengabaikan siapa yang membuang buku nya, yang penting bukunya sudah ia temukan.

Happy Birthday Mama! Happy Birthday Mama!

Ponsel Miftah berbunyi, Miftah mengambil ponselnya yang tergeletak diatas kasur. Ia tersenyum pilu ketika mendapat pemberitahuan ulang tahun Mama nya besok. Miftah menaruh kembali ponselnya setelah mematikan birthday alarm itu, ia kembali ke meja belajar dan membuka halaman buku bersampul hitam itu untuk menuliskan kalimat kalimat hatinya yang tidak bisa ia ungkapkan lewat kata.

Miftah larut dalam kalimat yang ia buat sendiri, tanpa ia sadari, air mata mengalir dari kedua matanya. Miftah yang baru saja menyadari ia menangis mendongkakkan kepala nya, mencoba menahan airmata nya agar tidak keluar. Namun nihil, semakin ia menahan dan menghapus air matanya, semakin deras pula bulir bulir bening itu mengalir dari kedua mata indahnya.

Miftah menghentikan tulisannya, gadis itu beranjak menuju kasur. Mengambil boneka minion disamping bantal nya kemudian memeluk erat kenangan terakhirnya dengan sang Mama. Ingatan Miftah berkelana mengingat senyum terakhir Mama nya sebelum kejadian tragis itu terjadi.

"Miftah, ayo ikut Mama ke Mall. Mama mau beliin hadiah buat Miftah." ajak Fatiha sembari membenarkan letak tas selempang dibahu nya.

Miftah yang sedang fokus menghafal surah Al-Qur'an disofa ruang tamu menoleh ke arah Mama nya yang sudah siap dengan pakaian cantiknya.

 My Birthday [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang