Kalau kamu masih mempermasalahkan masalalu disuatu hubungan, maka kamu hanya akan menemukan kesalahan.
-anonim
My Birthday by Kiki Aulia Rahmah
Happy Reading :)
***
Miftah tersadar dari pingsannya, gadis itu mengerjapkan mata, memonitor sekelilingnya yang sepi dan familiar.
Rumah sakit lagi? Kenapa gue jadi lebih sering ke rumah sakit? -- batin Miftah.
Setelah dirasa nya pusing sudah berkurang, Miftah mendudukkan dirinya, ia tidak merasa sedang sakit dan hanya pingsan biasa, namun keberadaannya dirumah sakit membuat ia bertanya ada apa dengan dirinya.
Ceklek.
Pintu terbuka, menampakkan Aldi dan keluarga nya memasuki ruang rawat itu. Mama nya Aldi langsung memeluk Miftah, mengelus kepala dan bahu gadis itu.
"Jangan benci takdir ya nak." lirih Bu Riska.
Miftah mengernyit bingung, membalas pelukan hangat Bu Riska meski kebingungan melanda dirinya.
"Qeel, ada satu fakta yang harus lo tau." ucap Aldi.
Bu Riska melepas pelukannya, kemudian beralih merangkul Miftah agar gadis itu tetap kuat begitu mendengar fakta yang mungkin sulit diterima.
Aldi menatap Aishfa dan Om Fadli bergantian, kemudian menyodorkan amplop putih ke hadapan Miftah. Miftah mengernyit kemudian menyambut amplop itu, gadis itu ragu untuk membuka, namun ia penasaran dengan isi amplop tersebut.
Miftah membuka lem amplop itu, kemudian mengeluarkan isi nya, satu lembar kertas bertuliskan namanya membuat ia tercengang kaget, begitu pula dengan tanda ceklis di kolom yang bertuliskan positif.
Miftah terdiam, menatap Aldi meminta penjelasan. Aldi tak mampu membalas tatapan Miftah yang sudah berlinang air mata. Bu Riska memeluk hangat tubuh rapuh Miftah, menyalurkan semangat dan kasih sayang supaya gadis itu kuat menghadapi takdirnya.
"Miftah kotor bu." lirih Miftah, terisak didalam pelukan Bu Riska.
"Enggak sayang, ini semua takdir Allah. Itu bukan perbuatan yang disengaja, Miftah gak kotor sayang." balas Bu Riska, tak kuasa membendung air matanya.
"Bu, ini beneran? Dokternya gak salah?" tanya Miftah lagi.
Bu Riska tidak mampu menjawab, wanita anggun penuh aura keibuan itu mengusap punggung Miftah lembut, membiarkan Miftah menangis dibahu nya.
"Kita rawat baik baik ya, ibu bantu. Miftah gak boleh patah semangat." ucap Bu Riska.
Aldi tertunduk diam, bingung bagaimana. Mereka masih sekolah dan masih satu tahun masa sekolah mereka sebelum kelulusan. Tidak mudah bagi Aldi maupun keluarga nya mengambil keputusan, apalagi belum tentu Miftah setuju jika harus dinikahkan, tetap saja mereka harus melanjutkan pendidikan.
Miftah terisak dalam tangisnya, setelah selesai masalah Alina, muncul pula masalah dirinya yang membuat ia bingung mengambil langkah seperti apa, ia tidak ingin cita cita nya pupus begitu saja. Cukup ayahnya membenci nya karena penyebab kehilangan ibunda tercinta, jangan sampai Ridjaya membenci nya karena kesalahan yang harus ia tanggung seumur hidup ini, dan tentunya prestasi yang mungkin saja akan menurun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Birthday [TERBIT]
Short Story_*My Birthday*_ Wanita tangguh × Luka Genre : Fiksi Umum. Deskripsi. Miftah Syaqeela Shiddiq, gadis yang menjauh dari Tuhannya karena benci kepada takdir yang diberikan kepadanya. Gadis yang tumbuh ditengah badai ribut sebuah keluarga, tidak ada sa...