~16~

39 7 1
                                    

Dahi Blaze berkerut.

"Tinggal dirumahmu?"

Beonya pelan. Angin mengangguk, lalu dengan cepat menoleh kan kepalanya kesamping,dimana disitu ada taufan yang sedang mengobrol bersama beliung.

"Kak taufan,bolehlan Blaze tinggal bersamaku selagi kakak pergi kesana?!" pinta angin dengan mata berbinar.

Taufan tersenyum,lalu tangannya terangkat,mengusap lembut surai angin. Beliung tak mempermasalahkannya,dia ikut gembira bisa bertemu dengan Taufan kembali.

"Akan ku usahakan.." ucapnya demikian.

Entah kebetulan atau memang takdir yang mempertemukan,saat Taufan sedang mengerjakan tugasnya disebuah caffe,Blaze pun ikut dibawanya. Tidak disangka beliung dan angin pun sedang menuju caffe itu.

Beliung menyedut habis sisa americano-nya.

"Hari mulai sore,ayo pulang.." ujar beliung kepada angin. "Baiklah.." jawab angin,taufan segera membereskan buku bukunya yang berserakan dimeja dan beberapa alat tulisnya.

Blaze pun,melambaikan tangannya pada angin. "Eh,nanti dulu kita belum bermain di taman,kita bermain dulu sebentar ya kak liung?" pinta angin,anak itu selalu berhasil membuat beliung kewalahan.

Taufan terkekeh,beliung tersadar dari lamunan kekagumannya. "Ah,apa kau mau..Taufan? Hanya sebentar.." tanya beliung. Taufan tertawa,raut wajahnya indah terterpa sinar mentari yang mendekati senja.

"Kenapa kau bertanya seperti itu,jangan sungkan sungkan mengajakku bermain!" ujarnya sembari memberikan cengirannya.

Sore itu,mereka habis kan waktu dengan bermain di taman,dilengkapi dengan jingganya langit senja,bertemankan matahari yang mulai tenggelam,tergantikan oleh sang luna malam.

Beliung tersenyum tipis,melupakan segala kejadian yang menimpanya seharian ini. Dia berhak untuk bersenang senang bukan? Tidak ada yang melarangnya selagi dia tidak ada disini.

Taufan menyinggahkan tas punggung nya kepundak,lalu tersenyum. Menatap netra biru beliung.

"Kami pulang dulu,sering sering mampir kerumah,ya!" seru Taufan. Beliung tersenyum,menganggukkan kepalanya, lantas ia menggandeng angin yang masih sibuk menghabiskan ice krimnya.

"Kau beruntung bisa dekat dengan Blaze, angin." ucap beliung tertiba. "Kenapa?"

"Lupakan.."

Semoga kak voltra dan crstal bisa menerimanya,aku harap,dan sangat ingin dikabulkan..

SKIP

"Masakan kakak terlalu enak!"

Seruan berupa pujian itu keluar dari mulutnya yang tengah menampung banyak makanan malam ini.

Taufan terkekeh lirih,adiknya sangat lucu.

"Habiskan dulu makananmu,baru berbicara.." nasihatnya pada sang adik. Blaze mengangguk cepat, menuruti perintah sang kakak dengan takzim.

"Blaze mau sama siapa kalo kak ufan pergi?"

Satu pertanyaan dimalam penuh keheningan yang mengisi ruang makan. Taufan belum dan sama sekali, tidak bisa menjawab semua pertanyaan singkat adiknya.

"Emh..kakak belum tau." ucapan itu terlontar dari belahan bibirnya. Blaze memaksakan senyumnya. "Tadi Blaze diberitahu oleh Angin, kak.." ujar antusias Blaze.

Taufan mendudukkan durinya disebelah Blaze, lalu menanyakan kejadian ia bersama Angin.

"Kau disuruh untuk tinggal bersama dengan Angin?" beo Taufan, otaknya sulit mengatasi satu masalah yang mengganjal dipikirannya saat ini.

"Iya.." ujar Blaze meyakinkan.Taufan tertawa,lalu kembali bersuara "nanti kakak pikirkan kembali,anak kecil tidak boleh memikirkan apapun selain pelajaran! Oke!" seru Taufan diiringi kekehan kecil menghiasi wajahnya.

Blaze menunjukkan deretan giginya yang putih,lalu mengangguk patuh. "Blaze akan selalu menuruti perintah kak ufan!!" ucapnya lalu mereka pun tertawa bersama sama.

Mencoba meninggalkan suasana sendu yang melanda,meskipun waktu terus menerus berjalan,tanpa berhenti.

Dan,kini Blaze hanya tinggal menunggu waktunya tiba,dan ia akan keluar dari genggaman kakak nya.

Hari dimana,semuanya akan menjadi bomerang,dan menjadi awal dari kisah pahit sang manik ammer.

Tbc.

Maaf banget ya!!
Aku lagi banyak banget tugas dari awal tahun 2024! Yang lomba di sumberjo lah,tangkit lah,kemah lah! Banyak banget sihh..

Gk sempet mo pegang ponsel,hehe..
Ada kabar buruk sih ini,aku mau hiatus lagi..kali ini ada pemberitahuan,biar kalian tau.

Uthor mau menyelesaikan tugas author dulu. Lalu menamatkan semua cerita yang uthor bikin,karna..sebentar lagi kan uthor mau lulus,mau mondok dulu dipesantren..hehe!

Malah jadi curhat deh,gk papa ya!?
Yaudah deh,bayy...ingett..ini masih hiatus ya!

~Pahlawan api kakak~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang