10 :: kencan (yang gagal)

625 95 3
                                    

"Lama banget sih!"

Jungwon merengut kesal dengan tangan terlipat di depan dada. Alisnya menukik tajam, bibirnya mengerucut, dan mukanya semakin mirip meme kucing yang lagi marah.

"Maaf, maaf, tadi macet. Udah lama banget nunggunya?"

Jungwon tambah nyap nyap ditanya begitu. "Mikir aja lah, bngst! Janjian jam dua tapi lo dateng 45 menit kemudian. Hampir satu jam! Lo pikir enak nunggu hampir satu jam disini??"

Kalau aja bukan karena jalan di komplek rumahnya Jungwon lagi di cor, Jungwon gak bakal mau nunggu di minimarket depan komplek gini.

Dia udah nunggu semenjak Jay bilang mau otw, dan ternyata baru sampai 45 menit kemudian.

Mana cuaca hari ini lagi panas banget dan Jungwon hari ini pakai rok pendek, bisa-bisa belang paha dia kalau kena panas matahari langsung sepanjang hari.

"Maaf, ya." Ucap Jay penuh sesal.

Jungwon berdecak. "Panas, gue mau masuk." Dia berjalan memutari mobil dan berdiri di samping pintu penumpang, kemudian hanya diam saja saat Jay membukakan pintu untuknya.

Jay dalam hati bernapas lega. Tadinya dia mau pake motor soalnya ga ribet kalo macet, tapi mamanya nyuruh pake mobil aja takut hujan. Untung saja dia mendengarkan kata mamanya.

Itulah kenapa kita gak boleh nyepelein firasat mama.

Mereka menuju mall di salah satu pusat kota. Selama perjalanan, Jungwon cuma diem dan Jay yang bingung mau nyari topik apa buat ngobrol soalnya dia takut kena omel lagi.

Setelah sampai, Jungwon langsung turun dan jalan cepet ninggalin Jay di belakangnya. Tapi sayangnya di tengah jalan Jungwon malah kesandung, dan hampir aja jatuh kalo tangannya gak ditahan sama Jay.

"Hati-hati, Won."

Jungwon berdehem, lalu menepis tangan Jay. "Makasih."

Jay tersenyum. Dia beralih menggandeng tangan Jungwon, menautkan jari-jari mereka, dan berjalan beriringan menyusuri mall.

"Apaan nih?" Kata Jungwon gak suka.

"Biar lo gak jatuh. Eh, mau kemana dulu? Makan? Apa nonton?" Jay mengalihkan pembicaraan.

Jungwon udah males banget buat ngomel lagi, lantas dia menghela napas menahan sabar. Tahan, Won. Inget, ini semua demi sahabat lo lancar pdkt-annya.

"Mau makan." Ucap Jungwon cuek.

"Makan dimana?"

"Terserah."

"Sushi mau?" Usul Jay.

"Lagi gak pengen sushi."

"Ramen?"

"Tadi pagi gue udah makan mie."

"Solaria?"

"Males yang berat-berat."

"Jadi mau apa?"

"Terserah."

Gantian, Jay yang menghela napas sabar. Kalo bukan gebetan udah gue gedig lu.

irreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang